1. Promosi Kesehatan 2. Kesehatan Ibu dan Anak termasuk KB
3. Pangan dan Gizi 4. Kesehatan Lingkungan
5. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit 6. Pengobatan
7. Pencatatan dan Pelaporan 8. Klinik Diabetes
9. Usaha Kesehatan Sekolah dan PKPR Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja 10. Pembinaan Kelompok Usia Lanjut
11. Pelayanan Kesehatan
4.2. Analisis Univariat
4.2.1. Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik
Responden dalam penelitian ini berjumlah 99 orang. Karakteristik pasien klinik Diabetes Mellitus dalam penelitian ini meliputi umur, jenis kelamin,
pekerjaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien lebih banyak berumur 50 tahun yaitu sebanyak 83 orang 84 kemudian umur 40-50 tahun ada sebanyak
13 orang 13 dan umur 40 thn sebanyak 3 orang 3. Jenis kelamin pasien lebih banyak perempuan 55 orang 56 dan lebih sedikit laki-laki 44 orang
44. Serta pekerjaan pasien diabetes mellitus lebih banyak adalah sebagai ibu rumah tangga yaitu sebanyak 49 orang 50, pensiunan yaitu sebanyak 22 orang
22, sebagai PNS sebanyak 6 orang 6, sebagai wiraswasta sebanyak 5 orang 5, tidak bekerja sebanyak 5 orang 5, pedagang sebanyak 3 orang 3,
Universitas Sumatera Utara
supir angkot sebanyak 3 orang 3, buruh sebanyak 2 orang 2, kader sebanyak 1 orang 1 , karyawan sebanyak 1 orang 1 serta pendeta sebanyak
1 orang 1 dan tukang bangunan sebanyak 1 orang 1.
Tabel 4.1. Distribusi Responden berdasarkan Karakeristik pasien Klinik DM di Puskesmas Sering Medan
No Karakteristik Responden N
1 Umur
40 thn 3
3,0 40-50 thn
13 13,0
50 thn 83
84,0
Jumlah 99
100,0 2
Jenis Kelamin
Laki-Laki 44
44,0 Perempuan
55 56,0
Jumlah 99
100,0 3
Pekerjaan
Buruh 2
2,0 IRT
49 50,0
Kader 1
1,0 Karyawan
1 1,0
Pedagang 3
3,0 Pendeta
1 1,0
Penganguran 5
5,0 Pensiunan
22 22,0
PNS 6
6,0 Supir Angkot
3 3,0
Tukang Bangunan 1
1,0 Wiraswasta
5 5,0
Jumlah 99
100,0
4.2.2 Distribusi Responden Berdasarkan Predisposisi
4.2.2.1 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Klinik DM
Berdasarkan hasil penelitian mengenai tingkat pengetahuan dari 99 responden, diperoleh sebanyak 95 responden 96 mengetahui Klinik DM
dilaksanakan setiap hari Kamis. Sebanyak 89 responden 90 mengetahui Klinik
Universitas Sumatera Utara
DM dibuka dari jam 08.00-12.00. Sebanyak 24 responden 25 yang mengetahui Klinik DM bukan hanya kuratif tapi juga preventif dan promotif .
Sebanyak 86 responden 87 yang mengetahui Klinik DM melakukan dpemeriksaan kadar gula darah setiap 2
– 4 minggu. Sebanyak 25 responden 25 yang mengetahui Klinik DM melakukan demonstrasi diet Diabetes
Mellitus. Sebanyak 63 responden 67 yang mengetahui Klinik DM melaksanakan Senam Diabetes bagi pasien Diabetes Mellitus. Secara rinci dapat
dilihat pada tabel 4.2 berikut :
Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Terhadap Klinik DM di Puskesmas Sering Tahun 2015
No. Uraian Jawaban Tentang
Pengetahuan Tahu
Tidak Tahu
Jumlah
1. Klinik DM dilaksanakan
setiap hari Kamis 95
96,0 4
4,0 99
100,0
2. Klinik DM di buka dari
jam 08.00 – 12.00 WIB.
89 90,0
10 10,0
99 100,0
3. Di Klinik DM bukan
hanya kuratif, tapi juga preventif dan promotif
24 24,0
75 76,0
99 100,0
4. Di Klinik DM melakukan
Kadar Gula Darah setiap 2- 4 minggu.
86 87,0
13 13,0
99 100,0
5. Di
Klinik DM
juga dilakukan
Demonstrasi Diet Diabetes Mellitus.
25 25,0
74 75,0
99 100,0
6. Di
Klinik DM
dilaksanakan Senam
Diabetes bagi
pasien Diabetes Mellitus
63 64,0
36 36,0
99 100,0
Distribusi kategori berdasarkan pengetahuan dari 99 responden, sebanyak 69 responden 70 memiliki pengetahuan yang baik, dan sebanyak 30 responden
30 memiliki pengetahuan yang tidak baik. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3 Distribusi Kategori Berdasarkan Pengetahuan
No. Pengetahuan
Jumlah
1. Baik
69 70,0
2. Tidak Baik
30 30,0
Jumlah 99
100,0
4.2.2.2 Distribusi Responden Berdasarkan Sikap
Berdasarkan persepsi dari 99 responden, diperoleh sebanyak 95 responden 96 menyatakan bahwa BapakIbu datang ke puskesmas karena penderita
Diabetes Mellitus. Sebanyak 41 responden 41 menyatakan bahwa selau satang ke puskesmas setiap kali jadwal Klinik DM. Sebanyak 84 responden 85
mengatakan bahwa mengecek kadar gula saat jadwal Klinik DM. Sebanyak 62 responden 63 mengatakan bahwa mengajak menyarakan penderita lain untuk
memanfaatkan Klinik DM di puskesmas. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut :
Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Sikap terhadap Klinik DM Tahun 2015
No. Uraian Jawaban Tentang
Sikap Ya
Tidak Jumlah
1. BapakIbu
datang ke
puskesmas karena
BapakIbu penderita
Diabetes Mellitus. 95
96,0 4
4,0 99
100,0
2. BapakIbu selalu satang ke
puskesmas setiap
kali jadwal Klinik DM.
41 41,0
58 59,0
99 100,0
3. BapakIbu
selalu mengecek
kadar gula
darah setiap jadwal Klinik DM.
84 85,0
15 15,0
99 100,0
4. BapakIbu mengajak atau
menyarankan penderita
DM lainnya
untuk memanfaatkan Klinik DM
di puskesmas ini. 62
63,0 37
37,0 99
100,0
Universitas Sumatera Utara
Distribusi kategori berdasarkan persepsi dari 99 responden, sebanyak 67 responden 68 memiliki sikap yang baik. dan sebanyak 32 responden 32
memiliki persepsi yang tidak baik. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut:
Tabel 4.5 Distribusi Kategori Berdasarkan Sikap
No. Sikap
Jumlah
1. Baik
67 68,0
2. Tidak Baik
32 32,0
Jumlah 99
100,0
4.2.2.3 Distribusi Responden Berdasarkan Persepsi
Berdasarkan persepsi dari 99 responden, diperoleh sebanyak 96 responden 97 menyatakan bahwa Klinik DM hanya untuk penderita DM. Sebanyak 31
responden 31,0 menyatakan bahwa Klinik DM perlu memberikan pelayanan preventif. Sebanyak 60 responden 61 mengatakan bahwa dengan mengikuti
kegiatan Klinik DM dapat mencegah Diabetes Mellitus. Sebanyak 86 responden 87 mengatakan bahwa ketika merasa ada tanda tanda dan gejala Diabetes
mellitus baru memeriksakan ke klinik DM. Sebanyak 85 responden 86 mengatakan dengan mengikuti rutin jadwal Klinik DM dapat mengurangi dampak
kompikasi bagi penderita Diabetes Mellitus. Sebanyak 96 responden 97,0 mengatakan bahwa Klinik DM penting bagi penderita Diabetes Mellitus Secara
rinci dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut :
Tabel 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Persepsi Tentang Klinik DM Tahun 2015
No. Uraian Jawaban Tentang
Persepsi Ya
Tidak Jumlah
1. Menurut BapakIbuapakah
Klinik DM hanya untuk penderita DM?
96 97,0
3 3,0
100 100,0
Universitas Sumatera Utara
2. Menurut BapakIbu apakah
Klinik DM
perlu memberikan
pelayanan preventif ?
31 31,0
68 69,0
100 100,0
3. Menurut BapakIbu dengan
dengan kita
mengikuti kegiatan Klinik DM dapat
mencegah DM ? 60
61,0 39
39,0 99
100,0
4. Ketika BapakIbu merasa
ada tanda tanda dan gejala DM baru memeriksakan
keKlinik DM? 86
87,0 13
13,0 99
100,0
5 Menurut
BapakIbu mengikuti
rutin jadwal
Klinik DM
dapat mengurangi
dampak komplikasi bagi penderita
Diabetes Mellitus? 85
86,0 14
14,0 99
100,0
6. Menurut BapakIbu Klinik
DM penting bagi penderita DM?
96 97,0
3 3,0
99 100,0
Distribusi kategori berdasarkan persepsi dari 99 responden, sebanyak 97 responden 98 memiliki persepsi yang baik. dan sebanyak 2 responden 2
memiliki persepsi yang tidak baik. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut:
Tabel 4.7 Distribusi Kategori Berdasarkan Persepsi
No. Persepsi
Jumlah
1. Baik
97 98,0
2. Tidak Baik
2 2,0
Jumlah 99
100,0
4.2.3 Distribusi Responden Berdasarkan Faktor Pendukung 4.2.3.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jarak Tempat
Distribusi responden berdasarkan jarak dari 99 responden diperoleh sebanyak 89 responden 90 mengatakan jarak dari rumah responden ke
Universitas Sumatera Utara
puskesmas dekat. Dan sebanyak 73 responden 74 mengatakan memerlukan biaya untuk datang ke puskesmas. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut
Tabel 4.8 Distribusi Responden Berdasarkan Jarak Tempat Klinik DM di Puskesmas Sering Tahun 2015
No. Uraian Jawaban Tentang Jarak
Ya Tidak
Jumlah
1. Apakah Puskesmas ini
dekat dengan
rumah BapakIbu ?
89 90,0
10 10,0
99 100,0
2. Apakah untuk datang ke
puskesmas ini BapakIbu memerlukan biaya?
73 74,0
26 26,00
99 100,0
Distribusi kategori berdasarkan jarak tempat pelayanan dari 99 responden diperoleh sebanyak 64 responden 65 menyatakan mudah ditempuh, sedangkan
sebanyak 35 responden 35 menyatakan sulit ditempuh. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut :
Tabel 4.9 Distribusi Kategori Berdasarkan Jarak Tempat Klinik DM
No. Jarak Tempat Pelayanan
Jumlah
1. Mudah
64 65,0
2. Sulit
35 35,0
Jumlah 99
100,0
4.2.3.2 Distribusi Responden Berdasarkan Kelompok Referensi
Distribusi responden berdasarkan Kelompok Referensi dari 99 responden diperoleh sebanyak 65 responden 66 mengatakan ke puskesmas setelah
melihat teman atau tetangga memanfaatkan Klinik DM. Sebanyak 64 responden 65 mengatakan datang ke puskesmas atas rekomendasi teman. Sebanyak 36
responden 36 mengatakan melakukan pemeriksaan Diabetes Mellitus di puskesmas atas rekomendasi keluarga. Sebanyak 9 responden 9 mengatakan
Universitas Sumatera Utara
datang ke puskesmas ini karena keluarga atau kenalan ada yang bertugas di puskesmas. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut :
Tabel 4.10 Distribusi Responden Berdasarkan Kelompok Referensi tentang Klinik DM di Puskesmas Sering Tahun 2015
No. Uraian Jawaban Tentang
Kelompok Referensi Ya
Tidak Jumlah
1. Apakah BapakIbu datang
ke Puskesmas
setelah melihat teman tetangga
BapakIbu memanfaatkan Klinik DM ?
65 66,0
34 34,0
99 100,0
2. Apakah BapakIbu datang
ke puskesmas ini atas rekomendasi teman?
64 65,0
35 35,0
99 100,0
3. Apakah
BapakIbu melakukan
pemeriksaan Diabetes
Mellitus di
puskesmas ini
atas rekomendasi keluarga?
36 36,0
63 64,0
99 100,0
4. Apakah BapakIbu datang
ke puskesmas ini karena keluarga
atau kenalan
BapakIbu ada
yang bertugas dipuskesmas ini ?
90 91,0
9 9,0
99 100,0
Distribusi kategori berdasarkan kelompok referensi dari 99 responden diperoleh sebanyak 72 responden 73 memiliki kelompok referensi baik dan
sebanyak 27 responden 27 memiliki kelompok referesi yang kurang dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.11 Distribusi Kategori Berdasarkan Kelompok Referensi No.
Kelompok Referensi Jumlah
1. Baik
72 73,0
2. Kurang
27 27,0
Jumlah 99
100,0
4.2.4 Distribusi Responden Berdasarkan Faktor Pendorong 4.2.4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Tenaga Kesehatan
Distribusi responden berdasarkan sikap tenaga kesehatan dari 99 responden diperoleh sebanyak 94 responden 95 menyatakan bahwa petugas
peduli dalam pelayanan pemeriksaan pasien yang datang berobat. Sebanyak 50 responden 51 menyatakan bahwa petugas memberikan informasi secara jelas
tentang pelayanan Klinik DM di puskesmas. Sebanyak 94 responden 94 menyatakan bahwa petugas memberikan informasi secara jelas tentang obat yang
diberikan kepada pasien yang datang ke puskesmas. Sebanyak 91 responden 92 menyatakan petugas tanggap dalam memberikan pelayanan kepada pasien
yang datang. Dan sebanyak 87 responden 88 menyatakan bahwa ketika datang ke puskesmas petugas ramah kepada pasien. Secara rinci dapat dilihat pada tabel
4.12 berikut :
Tabel 4.12 Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Tenaga Kesehatan Klinik DM di Puskesmas Sering Tahun 2015
No. Uraian Jawaban Tentang
Sikap Tenaga Kesehatan Ya
Tidak Jumlah
1. Petugas
peduli dalam
pelayanan pemeriksaan
pasien yang
datang berobat.
94 95,0
5 5,0
99 100,0
2. Petugas
memberikan informasi
secara jelas
tentang pelayanan Klinik DM di puskesmas ini.
50 51,0
49 49,0
99 100,0
3. Petugas
memberikan 94
95,0 5
5,0 99
100,0
Universitas Sumatera Utara
informasi secara
jelas tentan
gobat yang
diberikan kepada pasien yang datang berobat ke
puskesmas.
4. Petugas tanggap dalam
memberikan pelayanan
kepada pada pasien yang datang.
91 92,0
8 8,0
99 100,0
5. Ketika anda datang ke
puskesmas apakah petugas ramah kepada pasien.
87 88,0
12 12,0
99 100,0
Distribusi kategori berdasarkan sikap tenaga kesehatan dari 99 responden diperoleh sebanyak 90 responden 91 menyatakan bersikap baik, sedangkan 9
responden 9 menyatakan bersikap tidak baik. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.13 berikut :
Tabel 4.13 Distribusi Kategori Berdasarkan Sikap Tenaga Kesehatan
No. Sikap Tenaga Kesehatan
Jumlah
1. Baik
90 91,0
2. Tidak Baik
9 9,0
Jumlah 99
100,0
4.2.5 Distribusi Responden Berdasarkan Pemanfaatan Ulang Klinik DM
Distribusi responden berdasarkan pemanfaatan Klinik DM dari 99 responden diperoleh sebanyak 45 responden 45,5 yang memanfaatkan Klinik
DM, sedangkan 54 responden 54,5 menyatakan tidak memanfaatkan Klinik DM. Sebanyak 54 responden 54,5 yang tidak memanfaatkan, menyatakan
waktu Klinik DM tidak sesuai jadwal saya ada 25 responden 25,3 dan dengan alasan lain-lain 28 responden 28,3 . Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.14
berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.14 Distribusi Responden Berdasarkan Pemanfaatan Ulang Klinik DM di Puskesmas Sering Tahun 2015
No. Uraian Jawaban Tentang
Pemanfaatan Ulang Klinik DM
Ya Tidak
Jumlah
1. Apakah
Bapak Ibu
memanfaatkan Klinik DM rutin dalam 2 minggu
sekali ? Jika tidak , lanjut kepertanyaan no. 2
45 45,5
54 55,5
99 100,
2. Jika tidak, apa alasan
Bapak Ibu
tidak memanfaatkan
Klinik DM?
a. Tidak mengetahui jadwal Klinik DM
b. Tidak mengetahui apa saja kegiatan
yang dilakukan di Klinik DM
c. Waktu Klinik DM tidak sesuai jadwal
saya. d. Waktu Pelayanan
terlalu singkat e.
Lain,lain…. 25
1 28
0,0
0,0
25,3 1,0
28,3 54
100,0
4.3 Analisis Bivariat 4.3.1 Tabulasi Silang dan Hasil Uji Statistik
Analisa bivariat digunakan untuk melihat ada tidaknya hubungan antara variabel bebas meliputi faktor predisposisi pengetahuann, sikap, dan persepsi,
faktor pendukung jarak tempat pelayanan, dan kelompok referensi dan faktor pendorong sikap petugas dengan variabel terikat, yaitu pemanfaatan ulang
Klinik DM dengan menggunakan uji Chi Square pada tingkat kemaknaan α =
0.05, sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
4.3.1.1 Tabulasi Silang Antara Pengetahuan dengan Pemanfaatan Ulang Klinik DM Puskesmas Sering
Tabulasi silang antara pengetahuan dengan pemanfaatan ulang Klinik DM diperoleh sebanyak 69 responden yang berpengetahuan baik, sebesar 36,2 tidak
memanfaatkan ulang Klinik DM. Dari 30 responden yang pengetahun tidak baik, sebesar 96,7 tidak memanfaatkan Klinik DM. Hasil analisis dengan uji Chi
Square diperoleh nilai p sebesar 0,001 p0,05 yang berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan pemanfaatan ulang Klinik DM. Secara
rinci dapat dilihat pada tabel 4.15 berikut :
Tabel 4.15 Tabulasi Silang Antara Pengetahuan dengan Pemanfaatan Ulang Klinik DM diPuskesmas Sering Tahun 2015
Pengetahuan Pemanfaatan Ulang Klinik DM
Total P
value
Memanfaatkan Tidak
Memanfaatkan F
F F
Baik 44
63,8 25
36,2 69
100,0 0,001
Tidak Baik 1
3,3 29
96,7 30
100,0 Total
45,5 45,5
54 54,5
99 100,0
4.3.1.2 Tabulasi Silang Antara Sikap dengan Pemanfaatan Ulang Klinik
DM di Puskesmas Sering
Tabulasi silang antara sikap dengan pemanfaatan ulang Klinik DM diperoleh sebanyak 67 responden yang bersikap baik, sebesar 40,3 tidak
memanfaatkan ulang Klinik DM. Dari 32 responden yang sikap tidak baik, sebesar 84,4 yang tidak memanfaatkan ulang Klinik DM. Hasil analisis dengan
uji Chi Square diperoleh nilai p sebesar 0,001 p0,05 yang berarti ada hubungan yang bermakna antara sikap dengan pemanfaatan ulang Klinik DM. Secara rinci
dapat dilihat pada tabel 4.16 berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.16 Tabulasi Silang Antara Sikap dengan Pemanfaatan Ulang Klinik DM di Puskesmas Sering Tahun 2015
Sikap Pemanfaatan Ulang Klinik DM
Total P
value
Memanfaatkan Tidak
Memanfaatkan F
F F
Baik 40
59,7 27
40,3 67
100,0 0,001
Tidak Baik 5
15,6 27
84,4 32
100,0 Total
45 45,5
54 54,5
99 100,0
4.3.1.3 Tabulasi Silang Antara Persepsi dengan Pemanfaatan Ulang Klinik DM di Puskesmas Sering
Tabulasi silang antara persepsi dengan pemanfaatan ulang Klinik DM diperoleh sebanyak 97 responden yang memiliki persepsi baik, sebesar 54,6
tidak memanfaatkan ulang Klinik DM. Dari 2 responden yang memiliki persepsi tidak baik, sebesar 50,0 yang tidak memanfaatkan ulang Klinik DM. Hasil
analisis dengan uji Chi Square diperoleh nilai p sebesar 0,501 p0,05 yang berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara persepsi dengan pemanfaatan
ulang Klinik DM. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.17 berikut :
Tabel 4.17 Tabulasi Silang Antara Persepsi dengan Pemanfaatan Ulang Klinik DM di Puskesmas Sering Tahun 2015
Persepsi Pemanfaatan Ulang Klinik DM
Total P
value
Memanfaatkan Tidak
Memanfaatkan F
F F
Baik 44
45,5 53
54,5 97
100,0 0,501
Tidak Baik 1
50,0 1
50,0 2
100,0 Total
45 45,5
54 54,5
99 100,0
4.3.1.4 Tabulasi Silang Antara Jarak Tempat dengan Pemanfaatan Ulang Klinik DM di Puskesmas Sering
Tabulasi silang antara jarak tempat dengan pemanfaatan ulang Klinik DM diperoleh sebanyak 64 responden yang merasa mudah, sebesar 40,6 tidak
memanfaatkan ulang Klinik DM. Dari 35 responden yang merasa tidak mudah,
Universitas Sumatera Utara
sebesar 80,0 yang tidak memanfaatkan Klinik DM. Hasil analisis dengan uji Chi Square diperoleh nilai p sebesar 0,001 p0,05 yang berarti ada hubungan yang
bermakna antara jarak dengan pemanfaatan ulang Klinik DM. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.18 berikut :
Tabel 4.18 Tabulasi Silang Antara Jarak Tempat dengan Pemanfaatan Ulang Klinik DM di Puskesmas Sering Tahun 2015
Jarak Tempat Pemanfaatan Ulang Klinik DM
Total P
value
Memanfaatkan Tidak
Memanfaatkan F
F F
Mudah 38
59,4 26
40,0 64
100,0 0,001
Tidak Mudah 7
20,0 28
80,0 35
100,0 Total
45 45,5
54 54,5
99 100,0
4.3.1.5 Tabulasi Silang Antara Kelompok Referensi dengan Pemanfaatan Ulang Klinik DM di Puskesmas Sering
Tabulasi silang antara jarak tempat pelayanan dengan pemanfaatan ulang Klinik DM diperoleh sebanyak 72 responden yang menyatakankan baik, sebesar
43,1 tidak memanfaatkan ulang Klinik DM. Dari 27 responden yang menyatakan kurang , sebesar 85,2 yang tidak memanfaatkan ulang Klinik DM.
Hasil analisis dengan uji Chi Square diperoleh nilai p sebesar 0,001 p0,05 yang berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara Kelompok Referensi dengan
pemanfaatan ulang Klinik DM. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.19 berikut :
Tabel 4.19 Tabulasi Silang Antara Kelompok Referensi dengan Pemanfaatan Ulang Klinik DM di Puskesmas Sering Tahun 2015
Kelompok Referensi
Pemanfaatan Ulang Klinik DM Total
P value
Memanfaatkan Tidak
Memanfaatkan F
F F
Baik 41
56,9 31
43,1 72
100,0 0,001
Kurang 4
14,8 23
85,2 27
100,0 Total
45 45,5
54 54,5
99 100,0
Universitas Sumatera Utara
4.3.1.6 Tabulasi Silang
Antara Sikap
Tenaga Kesehatan
dengan Pemanfaatan Ulang Klinik DM di Puskesmas Sering
Tabulasi silang antara sikap tenaga kesehatan dengan pemanfaatan ulang Klinik DM diperoleh sebanyak 90 responden yang mengatakan sikap tenaga
kesehatan baik, sebesar 50,0 tidak memanfaatkan ulang Klinik DM. Dari 9 responden yang mengatakan sikap tenaga kesehatan tidak baik, sebesar 100,0
tidak memanfaatkan ulang Klinik DM. Hasil analisis dengan uji Chi Square diperoleh
nilai p sebesar 0,003 p0,05 yang berarti ada hubungan yang bermakna antara sikap tenaga kesehatan dengan pemanfaatan ulang Klinik DM. Secara rinci dapat
dilihat pada tabel 4.20 berikut :
Tabel 4.20 Tabulasi Silang Antara Sikap Tenaga Kesehatan dengan Pemanfaatan Ulang Klinik DM di Puskesmas Sering Tahun 2015
Sikap Tenaga Kesehatan
Pemanfaatan Ulang Klinik DM Total
P value
Memanfaatkan Tidak
Memanfaatkan F
F F
Baik 45
50,0 45
50,0 90
100,0 0,003
Tidak Baik 0,0
9 100,0
9 100,0
Total
45 45,5
54 54,5
99 100,0
4.4 Analisis Multivariat
Berdasarkan hasil uji bivariat diperoleh bahwa variabel pegetahuan, sikap, jarak, kelompok referensi dan sikap petugas dapat dilanjutkan ke analisis
multivariat regresi logistik . Uji regresi logistik dilakukan untuk mengetahui variabel yang paling berpengaruh terhadap pemanfaatan ulang Klinik DM di
Puskesmas Sering. Variabel presepsi tidak dilanjutkan ke analisis multivariat
Universitas Sumatera Utara
karena setelah diuji dengan regresi logistik berganda, variable prsepsi memiliki nilai p 0,25.
Variabel tingkat pengetahuan mempunyai nilai Exp B sebesar 26,694 artinya pasien DM yang yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 26,6 kali lebih
besar akan memanfaatkan Klinik DM dari pada pasien DM yang memiliki pengetahuan tidak baik tentang Klinik DM. Variabel sikap mempunyai nilai Exp
B sebesar 0,7, artinya pasien DM yang mempunyai sikap baik terhadap Klinik sebanyak 1 kali lebih besar akan memanfaatkan ulang klinik DM dari pada pasien
DM yang mempunyai sikap tidak baik terhadap Klinik DM. Variabel jarak mempunyai nilai Exp B sebesar 3,692, artinya pasien DM
yang mengatakan jarak mudah terhadap Klinik sebanyak 3,6 kali lebih besar akan memanfaatkan ulang klinik DM dari pada pasien DM yang mengatakan jarak
tidak mudah terhadap Klinik DM. Variabel kelompok referensi mempunyai nilai Exp B sebesar 4,097 artinya pasien DM yang mempunyai kelompok referensi
baik 4,0 kali lebih besar akan memanfaatkan Klinik DM dari pada pasien DM yang mempunyai kelompok referensi tidak baik Variabel sikap petugas
mempunyai nilai Exp B sebesar 2,008 artinya pasien DM yang mengatakan sikap petugas baik 2 kali lebih besar akan memanfaatkan Klinik DM dari pada
pasien DM yang mengatakan sikap petugas tidak baik.. Dapat disimpulkan bahwa dari 5 variabel yang berpengaruh terhadap
pemanfaatan ulang Klinik DM yaitu pengetahuan, jarak, kelompok referensi dan sikap petugas. Variabel pengetahuan yang paling mempengaruhi pemanfaatan
ulang Klinik DM, karena Exp B pengetahuan yang lebih besar dari pada
Universitas Sumatera Utara
variabel lainnya. Secara keseluruhan juga dijelaskan dari nilai overall percentage sebesar 79,8, artinya variabel pengetahuan, sikap, jarak, kelompok referensi dan
sikap petugas memeiliki pengaruh sebesar 79,8 terhadap pemanfaatan ulang Klinik DM di Puskesmas Sering, selebihnya dipengaruhi oleh variabel atau faktor
lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.28 berikut :
Tabel 4.20 Hasil Uji Multivariat
No. Variabel Bebas
Nilai p Exp B
1.
Pengetahuan 0,001
26,694 2.
Sikap 0,001
0,712
3. Jarak
0,001 3,692
4. Kelompok Referensi
0,001 4,097
5. Sikap Petugas
0,003 2,008
-2 Log Likelihood =79,8
Universitas Sumatera Utara
BAB V PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengolahan kuantitatif bivariat dan multivariat menunjukkan bahwa dari faktor predisposisi pengetahuan, sikap, dan persepsi,
faktor pendukung jarak ke puskesmas, dan kelompok referensi dan faktor pendorong sikap petugas kesehatan yang memiliki hubungan dan mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap pemanfaatan ulang Klinik DM di Puskesmas Sering adalah pengetahuan , sikap, jarak puskesmas, kelompok referensi dan
sikap petugas.
5.1 Pengaruh Faktor Predisposisi Terhadap Pemanfaatan Ulang Klinik
DM di Puskesmas Sering 5.1.1 Pengaruh Pengetahuan Terhadap Pemanfaatan Ulang Klinik DM di
Puskesmas Sering
Hasil penelitian yang dilakukan kepada responden menunjukkan sebanyak 69 responden 70 yang memiliki tingkat pengetahuan baik, dan sebanyak 30
responden 30 yang memiliki tingkat pengetahuan tidak baik. Hasil yang diperoleh dari tabulasi silang antara pengetahuan dengan pemanfaatan ulang
Klinik DM diperoleh sebanyak 69 responden yang termasuk pengetahuan baik, sebesar 36,2 tidak memanfaatkan ulang klinik DM. Dari 30 responden yang
pengetahuan tidak baik, sebesar 96,7 tidak memanfaatkan ulang Klinik DM. Hasil analisis dengan chi-square diperoleh nilai p sebesar 0,001 p0,05 yang
berarti ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan pemanfaatan ulang Klinik DM.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Notoatmodjo 2007, pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu.
Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tingkah laku seseorang.
Dari pengalaman dan hasil penelitian ternyata perilaku yang didasari pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari
pengetahuan. Pengetahuan responden yang baik, dimana responden sudah tahu tentang klinik diabetes melitus, maka tentunya responden juga sudah tahu tentang
Klinik Diabetes Mellitus sehingga memanfaatkan ulang Klinik DM secara berulang di Puskesmas Sering. Namun dalam penelitian ini masih banyak
pengetahuan yang sudah baik namun masih ada ada yang tidak memanfaatkan, ulang klinik DM apalagi yang tidak berpengetahuan tidak baik, maka sebaiknya
kita harus lebih meningkatkan pengetahuan pasien DM agar lebih baik mengetahui tentang Klinik DM di Puskesmas Sering ini.
5.1.2 Pengaruh Sikap Terhadap Pemanfaatan Ulang Klinik DM di Puskesmas Sering
Hasil penelitian yang dilakukan kepada responden menunjukkan sebanyak 67 responden 68 memiliki sikap yang baik, dan sebanyak 32 responden 32
memiliki sikap yang tidak baik. Hasil yang diperoleh dari tabulasi silang antara sikap dengan pemanfaatan ulang Klinik DM diperoleh sebanyak 67 responden
yang termasuk dalam sikap baik, sebesar 84,4 tidak memanfaatkan ulang Klinik DM. Dari 32 responden yang termasuk dalam sikap tidak baik, sebesar 40,3
yang tidak memanfaatkan ulang Klinik DM. Hasil analisis dengan chi-square diperoleh p sebesar 0,001 p0,05 yang berarti ada hubungan yang bermakna
Universitas Sumatera Utara
antara sikap dengan pemanfaatan ulang Klinik DM. Dan hasil uji multivariat menunjukkan terdapat pengaruh sikap terhadap pemanfaatan ulang Klinik DM.
Hasil penelitian ini sesuai dengan Junianti 2012 yang mengatakan bahwa bahwa sikap responden terhadap mengonsumsi obat diabetes mellitus adalah
metode yang paling tepat untuk menurunkan kadar gula darah. Sudah adanya sikap responden tentang klinik diabetes melitus maka
responden tentunya berusaha menjaga agar tidak terjadi komplikasi dengan penyakit lainnya. Dalam hal ini responden menganggap perlu memanfaatan ulang
klinik diabetes mellitus berulang di Puskesmas Sering. Sikap pasien menanggapi adanaya Klinik DM ini sudah baik , namun masih banyak yang belum
memanfaatkan ulang Klinik DM dikarenakan kurangnya jelasnya pengetahuan tentang Klinik DM di Puskesmas Sering.
5.1.3 Pengaruh Persepsi Terhadap Pemanfaatan Ulang Klinik DM di Puskesmas Sering