Penatalaksanaan Diabetes Melitus Diabetes Mellitus .1 Pengertian Diabetes Mellitus

2.3.5 Penatalaksanaan Diabetes Melitus

Menurut Santoso 2008 penatalaksanaan diabetes mellitus merupakan usaha untuk menurunkan gula darah pada penderita diabetes mellitus, adapun cara dilakukan secara terafi farmakologis atau menggunakan obat-obatan dan terapi non farmakologis atau tanpa obat-obatan. Adapun di jelaskan sebagai berikut : 1. Edukasi Adalah pengelolahan mandiri diabetes secara optimal membutuhkan partisipasi aktif penderita dalam merubah prilaku yang tidak sehat. Tim kesehatan harus mendampingi penderita dalam perubahan prilaku tersebut, dan berlangsung seumur hidup. Kenberhasilan dalam pencapaian perubahan prilaku membutuhkan edukasi, pengembangan keterampilan skill, dan upaya peningkatan motivasi. 2. Pengobatan dengan insulin Jika anda seorang dengan DM tipe I, maka insulinlah penyelamat anda. Jika anda penderita DM tipe II maka tahap akhir anda akan membutuhkannya. Insulin merupakan obat yang baik namun saat ini penggunaannya masih menggunakan suntikan. Beberapa tahun lalu insulin di ekstrak dari pancreas sapi, babi, salmon dan binatang lain. Pada tahun 1978, para peneliti menemukan cara memaksa bakreti E.coli untuk membuat insulin manusia. Kini hampir semua insulin telah murni seperti insulin manusia soegondo, 2008. Pada tubuh manusia insulin secara merespons secara konstan merespon naik-turunnya glukosa darah. Saat ini belum ada alat sederhana Universitas Sumatera Utara yang dapat mengukur kadar glukosa darah dan memberi insulin sebagaimana dilakukan pancreas. Berbagai bentuk insulin telah ditemukan dan bekerja pada waktu yang berbeda yaitu : a. Insulin kerja cepat merupakan sedian terbaru dan paling cepat waktu kerjanya. Insulin mulai menurunkan gula darah dalam waktu 5 menit setelah diberikan, waktu puncak sekitar 1 jam. Insulin kerja-cepat merupakan kemajuan yang mutakhir karena membebaskan orang dengan diabetes untuk menyuntikan insuli sesaat sebelum makan. b. Insulin regular kerja pendek merupakan insulin regular yang membutuhkan 30 menit untuk mulai menurunkan glukosa darah, puncaknya 3 jam dan hilang efeknya setelah 6-8 jam. c. Insulin kerja menengah merupakan insulin yang menurunkan gula darah setelah waktu 2 jam setelah pemberian dan melanjutkan kerjanya selama 10-12 jam. Insulin ini aktif seampai 24 jam. d. Insulin kerja panjang merupakan insulin yang mulai bekerja 6 jam dan mulai menyediakan insulin intensitas ringan selama 24 jam. e. Insulin premix merupakan insulin yang mengandung NPH insulin 70 dan regular 30, insulin ini membantu sangat membantu bagi orang yang memiliki kesulitan mencampur insulin dan mempunyai penglihatan yang buruk. Pada usia anak-anak dan remaja sebaiknya segera memulai menyunyikan insulin untuk menghindari komplikasi kronis walaupun Universitas Sumatera Utara belum terjadi gejala-gejala yang disebabkan oleh konsentrasi glukosa darah yang tinggi. 3. Pengobatan dengan obat oral Pada kenyataan tidak semua orang menyukai suntikan. Tetapi sebenarnya suatu saat penderita diabetes membutuhkannya. Sampai saat ini masih ada obat berbentuk tablet yang digunakan. Macam-macam obat diabetes yang dilakukan dengan oral. a. Obat insulin sekretagok b. Obat insulin biguanid c. Obat golongan glitazone d. Obat golongan alpha glukosidae e. Obat golongan inkretin Pada beberapa penelitian, penderita diabetes mendapat 4-5 obat termasuk obat diabetes sering kali berintraksi dan dapat menimbulkan keracunan obat. Kadangk ala dokter memahami tidak memahami adanya intraksi obat tersebut. 4. Diet Diabetes Bagi penderita diabetes diet diabetes merupakan perencanaan makan sesuai gizi masing-masing orang. Pada penderita diabetes sangat perlu ditekankan keteraturan makan dalam hal ini jadwal makan, jenis dan jumlah makanan.Sebenarnya bagi penderita diabetes tidak cocok disebut diet diabetes melainkan meal planning soegondo, 2008. Perencanaan makan menggambarkan apa yang dimakan, berapa banyak, dan kapan makan. Universitas Sumatera Utara Dietesan atau rang yang ahli dibidangnya dapat membantu perencanaan makan yang cocok. Perencanaan yang baik dibuat berdasarkan makanan dan minuman apa yang anda sukai, kapan anda ingin makan dan minum, berapa kebutuhan kalori, apa aktivitas yang anda lakukan, apa latihan jasmani yang dilakukan, kondisi kesehatan, obat apa yang diminum dan kebiasaan keluarga. Anjuran makan hendaknya sejauh mungkin mengikuti kebiasaan makan masing-msing penderita diabetes dalam arti kebiasaan yang baik di teruskan dan yang kurang baik atau tidak seimbang perlu diseimbangkan. Makanan sehari-hari hendaknya cukup karbohidrat, serat, protein, rendah lemak jenuh, kolestrol, sedangkan natrium dan gula secukupnya. 5. Kegiatan fisik dan Olah raga Kegiatan fisik dan olah raga teratur sangatlah penting selain untuk menghindari kegemukan, juga untuk mencegah dan mengobati diabetes. Olah raga dapat membantu penurunan berat badan, karena dengan berolag raga penggunaan tenaga energykalori bertambah. Pada waktu bergerak otot-otot memakai lebih banyak glukosa gula daripada pada waktu tidak bergerak, dengan demikian konsentrasi glukosa darah akan turun. Mulai olah raga atau aktivitas fisik insulin akan bekerja lebih baik, sehingga glukosa dapat masuk ke dalam otot untuk dibakar soegondo, 2008. Hal yang penting dalam olah raga adalah mencari jenis olah raga yang disenangi. Sebab hanya dengan demikian penderita diabetes akana bertahan melakukan aktivitas tersebut. Pilih olah rag yang mudah memasukannya ke dalam Universitas Sumatera Utara jadwal rutin sehari-hari dan sedikit persiapannya, pilih olah raga yang tidak mahal biaya dalam hal peralatannya, baju dan biaya. Mulailah berolahraga sesudah lama tidak aktif dengan memulai secara bertahap. Melakukan sesuatu terlalu banyak dibandingkan kemampuan dapat menyebabkan cedera sehingga tidak dapat berolah raga lagi. Biasakan berolah raga selama 30-60 menit. Jika tidak melakukan olah raga paling sedikit usahakan lebih aktif. Usahakan selalu bergerak. Apabila bergerak akan digunakan 2 sampai 3 kali lebih banyak energy daripada bila duduk dan tidur soegondo, 2008. 2.4. Klinik Diabetes Mellitus 2.4.1 Sejarah Klinik Diabetes Mellitus