dari tabulasi silang antara kelompok referensi dengan pemanfaatan ulang Klinik DM diperoleh sebanyak 72 responden yang menunjukkan kelompok referensi
baik, sebesar 43,1 tidak memanfaatkan ulang Klinik DM. Dari 27 responden yang menyatakan kelompok referensi kurang, sebesar 85,2 tidak memanfaatkan
ulang Klinik DM. Hasil analisis dengan chi-square diperoleh p sebesar 0,001 p0,05 yang berarti ada hubungan yang bermakna antara kelompok referensi
dengan pemanfaatan ulang Klinik DM . Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kurnianingsih
2009 yang menyebutkan bahwa adanya hubungan antara kelompok referensi dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan. Pada kerangka konsep disebutkan
bahwa kelompok referensi merupakan faktor pendorong yang akan memengaruhi penderita DM dalam memanfaatkan ulang Klinik DM dan pada hasil penelitian
disebutkan bahwa adanya hubungan antara kelompok referensi dengan pemanfaatan ulang Klinik DM. Dalam penelitan ini Kelompok referensi sudah
baik , namun masih banyak yang belum memanfaatkan Klinik DM . dikarenakan kurangnya sosialisasi pada kelompok kelompok yang ada di masyarakat tentang
Klinik DM di puskesmas ini.
5.3 Pengaruh Faktor Pendorong Terhadap Pemanfaatan Ulang Klinik
DM Puskesmas Sering 5.3.1 Pengaruh Sikap Tenaga Kesehatan Terhadap Pemanfaatan Ulang
Klinik DM di Puskesmas Sering
Hasil penelitian yang dilakukan kepada responden menunjukkan sebanyak 90 responden 91 yang menyatakan sikap tenaga kesehatan baik , dan sebanyak
9 responden 9 yang menyatakan sikap tenaga kesehatan tidak baik. Hasil yang
Universitas Sumatera Utara
diperoleh dari tabulasi silang antara sikap tenaga kesehatan dengan pemanfaatan ulang Klinik DM diperoleh sebanyak 90 responden yang menyatakan bersikap
baik, sebesar 50,0 tidak memanfaatkan ulang Klinik DM. Dari 9 responden yang menyatakan bersikap baik, sebesar 100,0 yang memanfaatkan ulang Klinik
DM. Hasil analisis dengan chi-square diperoleh p sebesar 0,001 p0,05 yang berarti ada hubungan yang bermakna antara sikap tenaga kesehatan dengan
pemanfaatan ulang Klinik DM. Dan dari hasil uji multivariat menyatakan bahwa sikap petugas kesehatan berpengaruh terhadap pemanfaatan ulang Klinik DM.
Hasil penelitian ini juga tidak sesuai dengan penelitian Rizki 2013 yang mengatakan perilaku petugas kesehatan tidak memiliki pengaruh terhadap
pemanfaatan pelayanan. Hasil penelitian yang mengatakan sikap petugas sudah baik namun penderita DM masih banyak yang tidak memanfaatkan Klinik DM.
Hal ini dibuktikan dari hasil wawancara dengan penderita DM diketahui sikap petugas kesehatan sudah baik dalam melayani pasien yang berobat di Klinik DM
namun terkadang dalam memberikan informasi tentang Klinik DM masih belum jelas.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai determinan pemanfaatan ulang klinik DM bagi penderita diabetes mellitus di puskesmas sering kecamatan medan
tembung tahun 2015 dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang mempengaruhi pemanfataan
ulang Klinik DM di Puskesmas Sering adalah pengetahuan, sikap, jarak, kelompok referensi, dan sikap petugas.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang tidak mempengaruhi pemanfataan ulang Klinik DM di Puskesmas Sering adalah persepsi.
3. Hanya sebanyak 45 yang memanfaatkan ulang Klinik DM di Puskesmas Sering.
4. Alasan responden yang tidak memanfaatkan ulang Klinik DM di Puskesmas Sering adalah karena waktu klinik DM tidak sesuai jadwal
pasien, waktu pelayanan terlalu singkat dan beberapa alasan lainnya. 5. Hasil uji bivariat menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan, sikap, jarak,
kelompok referensi dan sikap petugas terhadap pemanfaatan ulang Klinik DM, sedangkan Persepsi tidak memiliki hubungan.
6. Hasil uji multivariat menunjukkan bahwa Pengetahuan merupakan variabel paling berpengaruh atau model yang terbaik dalam menentukan
determinan pemanfaatan ulang Klinik DM di Puskesmas Sering.
Universitas Sumatera Utara