Sektor Integrasi Prioritas Perlindungan konsumen Hak Kekayaan Intelektual

34 ASEAN dan tenaga kerja terampil yang terlibat dalam perdagangan lintas batas dan kegiatan investasi terkait.

f. Sektor Integrasi Prioritas

Merupakan instrumen atau cara dalam mengawali proses pengintegrasian sektor – sektor ekonomi di seluruh kawasan dengan mngklasifikasikan sektor – sektor prioritas.

g. Pangan, pertanian dan kehutanan

Meningkatkan perdagangan dan jangka panjang daya saing intra dan ekstra-ASEAN makanan, pertanian dan kehutanan, produk komoditas ASEAN.

2.4.2.2 Kawasan Ekonomi Kompetitif

Tujuan utama dari kebijakan persaingan adalah untuk menumbuhkan budaya persaingan yang sehat. Lembaga - lembaga dan hukum - hukum yang berkaitan dengan kebijakan persaingan, baru-baru ini didirikan di beberapa tetapi tidak semua Negara-Negara Anggota ASEAN AMCs. Saat ini tidak ada badan ASEAN resmi untuk kegiatan kerjasama pada CPL untuk melayani sebagai jaringan untuk lembaga persaingan atau badan yang relevan untuk saling bertukar pengalaman kebijakan dan norma-norma kelembagaan di CPL.

a. Perlindungan konsumen

Bangunan dari kawasan ekonomi terpadu dengan pendekatan orang- terpusat people-centred approach di kawasan ini telah membuat ASEAN menyadari bahwa konsumen tidak dapat dihalangi dalam semua tindakan yang diambilnya untuk mencapai integrasi ini. Langkah-langkah perlindungan Universitas Sumatera Utara 35 konsumen sudah dikembangkan seiring dengan langkah-langkah ekonomi yang diusulkan untuk mengatasi perlindungan konsumen yang sudah muncul.

b. Hak Kekayaan Intelektual

Pada prinsipnya, kebijakan kekayaan intelektual IP dapat berfungsi sebagai stimulus yang kuat untuk budaya, kreativitas intelektual dan artistik dan komersialisasinya, adopsi dan adaptasi efisien teknologi yang lebih maju dan proses belajar yang berkelanjutan untuk memenuhi ambang batas yang terus meningkat dari ekspektasi kinerja. Kebijakan kekayaan intelektual juga dapat membantu untuk menelurkan kebudayaan akan hidupnya kreativitas dan penemuan, dan untuk memastikan akses yang lebih adil dan manfaat kepada semua pemangku kepentingan baik kekayaan intelektual tradisional maupun yang lebih baru. Selanjutnya, kebijakan Kekayaan intelektual dapat mempengaruhi baik volume dan kualitas perdagangan eksternal dan investasi dan transfer berkelanjutan dan teknologi. Kreativitas kekayaan intelektual merupakan penentu utama dari pemasokan nilai – nilai lokal dan daya saing eksternal. Kerjasama regional dalam Hak Kekayaan Intelektual telah dipandu oleh ASEAN IPR Action Plan 2004-2010 dan Rencana Kerja Kerjasama ASEAN tentang Hak Cipta yang bertujuan untuk mengembangkan budaya belajar dan inovasi yang didukung oleh profil kekayaan intelektual yang ramah untuk bisnis, investor, penemu dan pencipta di ASEAN. Selain itu, Rencana ini juga dirancang Universitas Sumatera Utara 36 untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat yang lebih baik, koordinasi dan jaringan, prediktabilitas, peningkatan kapasitas, dan kontribusi industri kekayaan intelektual untuk daya saing dan pengembangan.

c. Pembangunan Infrastruktur 1. Kerjasama Transportasi