Kerjasama Pertambangan Pendanaan Proyek - Proyek Infrastruktur

38 pembiayaan, dan transfer teknologi. Jaringan jaringan listrik dan jaringan pipa gas yang saling berhubungan menawarkan manfaat yang signifikan baik dari segi keamanan, fleksibilitas dan kualitas pasokan energi. Sementara ASEAN mengupayakan percepatan pembentukan Komunitas ASEAN 2015, penting untuk memastikan bahwa pembangunan tersebut berkelanjutan melalui, antara lain, mitigasi emisi gas rumah kaca melalui kebijakan dan langkah-langkah efektif, sehingga memberikan kontribusi untuk pengurangan perubahan iklim global. Mengakui cadangan global terbatas bagi energi fosil dan harga bahan bakar minyak dunia yang tidak stabil, penting bagi ASEAN untuk menekankan kebutuhan untuk memperkuat pengembangan energi terbarukan, seperti bahan bakar-bio, serta untuk mempromosikan perdagangan terbuka, fasilitas dan kerja sama dalam industri sektor energi terbarukan dan industri – industri terkait serta investasi pada infrastruktur yang diperlukan untuk pengembangan energi terbarukan.

4. Kerjasama Pertambangan

Meningkatkan perdagangan dan investasi dan memperkuat kerjasama dan kapasitas dalam sektor geologi dan mineral untuk pembangunan mineral berkelanjutan di kawasan ASEAN.

5. Pendanaan Proyek - Proyek Infrastruktur

Pendanaan selalu diakui sebagai kontributor penting untuk pertumbuhan ekonomi. ASEAN dalam upaya mempercepat integrasi ekonominya, investasi yang lebih besar akan diperlukan terutama dalam pembangunan infrastruktur Universitas Sumatera Utara 39 daerah.Mengalokasikan dalam skema pendanaan yang inovatif untuk menarik keterlibatan sektor swasta yang lebih besar sangat demikian penting.

d. Perpajakan

Melengkapi jaringan perjanjian bilateral tentang penghindaran pajak berganda antar semua negara anggota pada tahun 2010, serendah mungkin.

e. E-Commerce

Meletakkan kebijakan dan infrastruktur hukum terkait perdagangan elektronik dan mengupayakan perdagangan barang on-line e-commerce dalam ASEAN melalui penerapan Kerangka Perjanjian e-ASEAN dan berdasarkan kerangka acuan umum.

2.4.2.3 Pembangunan Ekonomi Berkeadilan a. Pembangunan Usaha Kecil-Menengah UKM

Cetak Biru Kebijakan ASEAN untuk Pengembangan UKM APBSD 2004-2014 menguraikan kerangka kerja untuk pengembangan UKM di kawasan ASEAN. Kebijakan Ini terdiri dari program kerja strategis, langkah-langkah kebijakan dan keluaran yang indikatif. Tujuannya adalah untuk:  Mempercepat laju pembangunan UKM, mengoptimalkan pada keragaman Negara Anggota ASEAN Universitas Sumatera Utara 40  Meningkatkan daya saing dan dinamisme UKM ASEAN dengan memfasilitasi akses mereka terhadap informasi, pasar, pengembangan sumber daya manusia dan kemampuan, keuangan serta teknologi  Memperkuat ketahanan UKM ASEAN untuk lebih baik dalam menanggulangi kerugian ekonomi makro dan kesulitan keuangan, serta tantangan dari situasi perdagangan yang lebih liberal  Meningkatkan kontribusi UKM terhadap pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan dan pengembangan ASEAN sebagai kawasan.

b. Inisiatif Integrasi ASEAN

Mengingat tingkat perkembangan yang berbeda antara Negara-Negara Anggota ASEAN, timbullah kebutuhan untuk memastikan pendalaman dan perluasan integrasi ASEAN disertai dengan teknis dan kerja sama pembangunan untuk mengatasi kesenjangan pembangunan dan mempercepat integrasi ekonomi Negara-negara Anggota ASEAN yang kurang berkembang sehingga manfaat dari integrasi ASEAN dapat dibagi dan dinikmati oleh semua negara anggota ASEAN. Hal ini akan memungkinkan Negara anggota ASEAN untuk bergerak secara terpadu. Inisiatif Integrasi ASEAN IAI, diluncurkan pada bulan November 2000, memberikan arah dan mempertajam fokus upaya kolektif untuk mempersempit kesenjangan pembangunan tidak hanya di ASEAN tetapi antara ASEAN dan Universitas Sumatera Utara 41 bagian lain dunia juga. IAI saat ini mencakup wilayah prioritas berikut, yaitu infrastruktur, pengembangan sumber daya manusia, Teknologi, informasi dan komunikasi ICT, pengembangan kapasitas untuk integrasi ekonomi regional, energi, iklim investasi, pariwisata, pengurangan kemiskinan dan peningkatan kualitas hidup. Menghadapi AEC, CLMV Cambodia, Laos, Myanmar, Vietnam akan ditantang untuk mengembangkan kebijakan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, memperkuat daya saing ekonomi, meningkatkan investasi langsung dalam dan luar negeri, memperluas perusahaan swasta sambil memenuhi tujuan publik negaranya.

2.4.2.4 Integrasi dalam Ekonomi Global

ASEAN beroperasi dalam lingkungan yang semakin global, dengan pasar yang saling bergantung dan industri - industri global. Untuk memungkinkan bisnis ASEAN bersaing secara internasional, untuk membuat ASEAN sebagai segmen rantai pasokan global yang lebih dinamis dan lebih kuat dan untuk memastikan bahwa pasar internal tetap menarik untuk investasi asing, sangat penting bagi ASEAN untuk melihat melampaui perbatasan AEC. Aturan dan peraturan eksternal harus semakin diperhitungkan saat mengembangkan kebijakan yang berkaitan dengan AEC. Universitas Sumatera Utara 42

a. Pendekatan koheren terhadap Hubungan Ekonomi Eksternal

ASEAN akan bekerja ke arah mempertahankan Sentralisasi ASEAN dalam hubungan ekonomi eksternalnya, termasuk, namun tidak terbatas pada, negosiasinya pada perjanjian perdagangan bebas FTA dan kemitraan ekonomi komprehensif CEPS.

b. Peningkatan Partisipasi dalam Jaringan Pasokan Global

ASEAN juga akan meningkatkan partisipasi dalam jaringan pasokan global

2.5 Kerjasama Eksternal ASEAN

29 Kerjasama eksternal ASEAN merupakan sebuah kerjasama yang dibangun oleh ASEAN dengan negara – negara di luar ASEAN maupun organisasi – organisasi internasional lainnya. Adapun kerjasama ini bertujuan untuk mempermudah aliran perdagangan dan peningkatan ekonomi bagi kedua belah pihak.

2.5.1 ASEAN – Jepang