Selanjutnya, setelah instrumen ratifikasi masing-masing negara

25 Mengenai Petajalan Pembentukan Komunitas ASEAN 2009--2011 [Cha Am Hua Hin Declaration on the Roadmap for an ASEAN Community 2009-2011]. 24

2.2.6 Piagam ASEAN

Langkah tegas ASEAN berikutnya dalam memperkokoh kerja sama ASEAN adalah penyusunan suatu piagam charter sebagai dokumen kerangka hukum dan kelembagaan ASEAN legal and Institutional framework for ASEAN. Usulan penyusunan Piagam ASEAN ASEAN charter disampaikan pada KU ASEAN di Kuala Lumpur tahun 2005. Penyusunan Piagam ASEAN dimulal sejak tahun 2006 melalui pembentukan Kelompok AhIi Eminent Persons Group EPG dan dilanjutkan oleh Gugus Tugas Tingkat Tinggi High Level Task Force dalam melakukan negosiasi terhadap isi draft Piagam ASEAN. Piagam ASEAN resmi ditandatangani oleh para Kepala Negara Pemerintahan ASEAN pada KU ke-13 ASEAN di Singapura pada 20 November

2007. Selanjutnya, setelah instrumen ratifikasi masing-masing negara

disampaikan kepada Sekretaris Jenderal ASEAN, Piagam ASEAN resmi diberlakukan sejak tanggal 15 Desember 2008. Dengan piagam ini, ASEAN berubah dan organisasi yang Ionggar loose association menjadi organisasi yang berdasarkan hukum rules-based organization dan menjadi subjek hukum legal personality. Peresmian 24 Ibid. hal. 5 Universitas Sumatera Utara 26 pemberlakuan Piagam ASEAN tersebut dilakukan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono di Sekretanat ASEAN. Implementasi Piagam ASEAN ditegaskan pada KU ke-14 ASEAN di Hua Hin, Thailand, pada tanggal 28 Februari —1 Maret 2009. Bagi Indonesia, pemberlakuan Piagam ASEAN mi disahkan melalui Undang-Undang RI Nomor 38 Tahun 2008 tentang Pengesahan Piagam Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara Charter of The Association of Southeast Asian Nations. 25

2.3 Gambaran Umum tentang ASEAN Community

Pada KTT XI ASEAN di Kuala Lumpur tahun 2006 telah disepakati suatu persetujuan bersama, yang dikenal sebagai “One Vision, One Identity, One Community”, di mana kesepuluh pimpinan ASEAN menyambut baik kemajuan dari integrasi ASEAN dan upaya pembangunan komunitas yang tengah berlangsung, serta “pengakuan atas Deklarasi Kuala Lumpur tentang pendirian ASEAN Charter Piagam ASEAN sebagai dokumen konstitusi yang mencakup prinsip fundamental, tujuan, sasaran, dan struktur dari kerjasama ASEAN yang mampu memenuhi kebutuhan dari Komunitas ASEAN. Kemudian, pada KTT XII ASEAN di Cebu, Filipina,13 Januari 2007, para pemimpin ASEAN bersepakat untuk berkomitmen menciptakan One Caring and Sharing Community pada 2015, serta melakukan sosialisasi agar rakyat ASEAN 25 Ibid. hal. 5 Universitas Sumatera Utara 27 memiliki We Feeling, 26 adapun bentuk dari komitmen tersebut yaitu membentuk ASEAN Community . Sebagai wadah terciptanya One Caring and Sharing Community di kawasan Asia Tenggara, maka pembentukan Komunitas ASEAN 2015 tersebut dilandasi oleh tiga pilar, yaitu Pilar Politik-Keamanan, Pilar Ekonomi dan Pilar SosialBudaya. Koordinasi kerja sama ketiga pilar tersebut dilakukan melalui Dewan Koordinasi ASEAN ASEAN Coordinating CouncilACC yang terdiri atas para Menteri Luar Negeri ASEAN. ACC bertemu sekurang-ktirangnya dua kali setahun dengan tugas mengoordinasikan tiga Dewan Komunitas ASEAN yang terdiri dan Dewan Komunitas Politik-Keamanan ASEAN Political Security Community CouncilAPSCC, Dewan Komunitas Ekonomi ASEAN Economic Community CouncilAECC dan Dewan Komunitas Sosial Budaya ASEAN Socio- Cultural Community CouncilASCCC. Dewan Koordinasi ASEAN didukung oleh pejabat-pejabat tinggi yang terkait. 27 Pembentukan Komunitas ASEAN 2015 diharapkan dapat menjadikan ASEAN sebagai organisasi yang berpusat dan berorientasi kepada masyarakat 26 Dikutip dari http:www.politik.lipi.go.idindex.phpinkolompolitik-internasional406-menuju- masyarakat-asean-peran-indonesia-dalam-kepemimpinan-asean-2011 diakses pada hari Senin, 2 Maret 2015 27 Op.Cit, ASEAN Selayang Pandang Edisi Ke-20, hal. 11 Universitas Sumatera Utara 28 people people centered, memelihara stabilitas perdamaian di kawasan ASEAN, dan meningkatkan kredibilitas ASEAN. 28

2.4 ASEAN Economic Community Masyarakat Ekonomi ASEAN

Sejak dibentuknya ASEAN sebagai organisasi regional pada tahun 1967, negara-negara anggota telah meletakkan kerjasama ekonomi sebagai salah satu agenda utama yang perlu dikembangkan. Pada awalnya kerjasama ekonomi difokuskan pada program-program pemberian preferensi perdagangan preferential trade, usaha patungan joint ventures, dan skema saling melengkapi complementation scheme antar pemerintah negara-negara anggota maupun pihak swasta di kawasan ASEAN, seperti ASEAN Industrial Projects Plan 1976, Preferential Trading Arrangement 1977, ASEAN Industrial Complementation scheme 1981, ASEAN Industrial Joint-Ventures scheme 1983, dan Enhanced Preferential Trading arrangement 1987. Pada dekade 80-an dan 90-an, ketika negara-negara di berbagai belahan dunia mulai melakukan upaya-upaya untuk menghilangkan hambatan-hambatan ekonomi, negara-negara anggota ASEAN menyadari bahwa cara terbaik untuk bekerjasama adalah dengan saling membuka perekonomian mereka, guna menciptakan integrasi ekonomi kawasan. 28 Dikutip dari majalah PELUANG Edisi III tahun 2014. Hal. 22 Universitas Sumatera Utara 29

2.4.1 Sejarah Pembentukan ASEAN Economic Community Masyarakat