18
BAB II Deskripsi Indonesia dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN
2.1 Gambaran Umum tentang ASEAN
ASEAN merupakan suatu kerjasama regional yang beranggotakan negara – negara di kawasan Asia Tenggara yang telah berdiri sejak 8 Agustus 1967.
ASEAN dibentuk secara sah setelah ditandanginya Deklarasi Bangkok deklarasi yang diadakan di Bangkok oleh 5 negara pendiri, adapun 5 negara beserta
perwakilannya tersebut ialah:
15
a. Adam Malik Menteri Luar Negeri Indonesia
b. Tun Abdul Razak Wakil Perdana Menteri merangkap Menteri Luar
Negeri Malaysia c.
Narsisco Ramos Menteri Luar Negeri Fillipina d.
S. Rajaratnam Menteri Luar Negeri Singapura
e. Thanat Khoman Menteri Luar Negeri Thailand
Setelah 5 negara tersebut mengukuhkan dirinya dalam suatu wadah ASEAN, tak lama setelahnya negara
– negara di Asia Tenggara yang belum menjadi anggota
15
Ayo Kita Kenali ASEAN : Direktorat Jenderal Kerjasama ASEAN, 2011, hal. 6
Universitas Sumatera Utara
19 pun ikut bergabung. Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar dan Kamboja
menggenapkan jumlah anggota ASEAN menjadi 10 negara. ASEAN berdiri dilatarbelakangi oleh beberapa faktor yang sangat
mendasar, yakni Perang Dingin dan adanya konflik internal di kawasan Asia tenggara.
Pada era perang dingin kawasan Asia Tenggara telah menjadi ajang persaingan ideologi antarkepentingan kekuatan-kekuatan adidaya dunia pada saat itu. Hal itu
disebabkan nilai strategis yang dimiliki kawasan Asia Tenggara secara geopolitik dan geo-ekonomi. Perang Vietnam antara Vietnam Utara yang didukung kekuatan
Blok Komunis pimpinan Uni Soviet dan Vietnam Selatan yang didukung kekuatan Blok Barat pimpinan Amerika Serikat merupakan salah satu bukti persaingan di
atas. Persaingan dua blok ideologi tersebut melibatkan negara-negara di kawasan Asia Tenggara yang menjadi basis kekuatan militer Blok Komunis dan Barat. Blok
Komunis menempatkan pangkalan militernya di Vietnam, sedangkan Blok Barat di bawah pimpinan Amerika Serikat menempatkan pangkalan militernya di
Filipina. Gejolak yang terjadi di kawasan Asia Tenggara tidak hanya terjadi karena persaingan di bidang ideologi antara kekuatan Barat dan kekuatan Timur. Konflik
militer di kawasan Asia Tenggara yang melibatkan tiga negara yaitu Laos, Kamboja, dan Vietnam dan konflik bilateral seperti konflik antara Indonesia dan
Malaysia, Kamboja dan Vietnam serta konflik internal seperti di Kamboja, Thailand, dan Indonesia telah memperkeruh suasana di kawasan ini. Situasi
persaingan, pengaruh ideologi dan kekuatan militer yang dapat melibatkan negara- negara di kawasan Asia Tenggara ke dalam konflik bersenjata yang mengganggu
stabilitas kawasan mendorong para pemim pin negara-negara di kawasan Asia Tenggara untuk menciptakan suasana aman dan damai. Dengan kondisi aman dan
damai memungkinkan terbentuknya suatu kerja sama yang dapat meredakan sikap saling curiga di antara negara anggota serta mendorong usaha pembangunan
bersama di kawasan. Sebelum terbentuknya ASEAN setidaknya ada beberapa organisasi antarnegara di wilayah mi seperti South East Asia Treaty Organization
SEATO, dibentuk tahun 1954, Association of Southeast Asia ASA dibentuk tahun 1961, dan Malaysia-Philipina-Indonesia Maphilindo, dibentuk tahun
1963. Organisasi-organisasi tersebut tidak dapat bertahan lama karena berbagai sebab antara lain pertentangan ideologi dan sengketa teritorial antara negara
anggotanya sendiri. Dengan kegagalan-kegagalan tersebut di atas para pemimpin di kawasan terdorong untuk membentuk suatu organisasi kerja sama yang lebih
baik.
16
16
ASEAN Selayang Pandang Edisi Ke-20 : Direktorat Jenderal Kerjasama ASEAN, 2012, hal. 1-2
Universitas Sumatera Utara
20 ASEAN sebagai wadah kerjasama regional Asia Tenggara memiliki
tujuan dalam berbagai aspek, adapun tujuan tersebut tertuang dalam Deklarasi Bangkok yang ditandatangani pada tahun 1967. Isi Deklarasi
Bangkok itu adalah sebagai berikut:
17
a. mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan perkembangan
kebudayaan di kawasan Asia Tenggara b.
meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional c.
meningkatkan kerja sama dan saling membantu untuk kepentingan bersama dalam bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan, dan
administrasi d.
memelihara kerja sama yang erat di tengah-tengah organisasi regional dan internasional yang ada
e. meningkatkan kerja sama untuk memajukan pendidikan, latihan, dan
penelitian di kawasan Asia Tenggara.
2.2 Transformasi ASEAN menuju Masyarakat ASEAN 2015