Tujuan Akhir Politik Internasional adalah Power. Esensi Kekuasaan untuk Mendominasi

94

a. Tujuan Akhir Politik Internasional adalah Power.

Negara dalam melakukan aktivitas politik internasional dengan negara – negara lain harus memiliki tujuan akhir yaitu Power kekuatan. Kekuatan di sini memiliki makna bahwa setiap negara dalam melakukan aktivitas politik internasionalnya harus memiliki tujuan untuk mencapai kekuatan yang lebih tinggi daripada negara – negara lainnya. Aktivitas politik internasional Indonesia dalam ruang regional yaitu MEA, jelas tidak sesuai dengan tesis tersebut. Indonesia turut andil dalam memprakarsai ASEAN, MEA, maupun kerjasama – kerjasama internasional yang sebelumnya sudah dilakukan memiliki tujuan yang lebih berpihak kepada stabilitas regional maupun internasional. Maka oleh sebab itu Indonesia sebagai negara tidak boleh mengandalkan organisasi internasional atau hukum internasional untuk menjamin keamanan nasionalnya. Selain itu negara juga harus menolak setiap upaya pengaturan prilaku internasional melalui mekanisme pemerintahan global,

b. Esensi Kekuasaan untuk Mendominasi

Bagi realisme, esensi kekuasaan adalah kemampuan untuk mengubah tingkah lakuuntuk mendominasi. Kaum realis memaknai kekuasaan dalam istilah zero-sum situasi yang di dalamnya kemenangan yang diperoleh pihak tertentu merupakan kekalahan bagi pihak lain yang ekstrem. Individu, seperti negara, mempunyai kekuasaan yang dimiliki pihak lain. Sehingga tesis realisme lainnya Universitas Sumatera Utara 95 yaitu esensi Politik Internasional adalah War of All Against All merupakan sebuah poin turunan dari tesis tersebut. Konsep pasar tunggal MEA yang Indonesia turut andil di dalamnya jelas sangat bertolak belakang dengan tesis yang sedemikian ekstrim, karena individu dalam hal ini merupakan negara, bukan kawasan. Indonesia tidak mencerminkan pedoman untuk melakukan pertarungan dengan negara – negara anggota lainnya.

c. Balance of Power dan Anarki dalam Hubungan Internasional