42
a. Pendekatan koheren terhadap Hubungan Ekonomi Eksternal
ASEAN akan bekerja ke arah mempertahankan Sentralisasi ASEAN dalam hubungan ekonomi eksternalnya, termasuk, namun tidak terbatas pada,
negosiasinya pada perjanjian perdagangan bebas FTA dan kemitraan ekonomi komprehensif CEPS.
b. Peningkatan Partisipasi dalam Jaringan Pasokan Global
ASEAN juga akan meningkatkan partisipasi dalam jaringan pasokan global
2.5 Kerjasama Eksternal ASEAN
29
Kerjasama eksternal ASEAN merupakan sebuah kerjasama yang dibangun oleh ASEAN dengan negara
– negara di luar ASEAN maupun organisasi – organisasi internasional lainnya. Adapun kerjasama ini bertujuan untuk
mempermudah aliran perdagangan dan peningkatan ekonomi bagi kedua belah pihak.
2.5.1 ASEAN – Jepang
Kerja sama ASEAN-Jepang, yang pada awalnya ditekankan pada hubungan kerja sama ekonomi, secara formal dimulal dan pembentukan Forum
ASEAN-Jepang pada bulan Maret 1977. Forum mi kemudian diikuti dengan
29
Op.cit. ASEAN Selayang Pandang Edisi Ke-20, hal. 79-109
Universitas Sumatera Utara
43 pendirian Pusat Promosi Perdagangan, Investasi, dan Pariwisata yang saat mi
Iebih dikenal sebagai ASEAN-Japan CentreAJC.
Kerja sama ASEAN-Jepang memberikan prioritas pada bidang kontra terorisme, lingkungan hidup, penanganan bencana alam, kesehatan dan
kesejahteraan, keamanan maritim, termasuk penanganan pembajakan laut, dan pertukaran pemudamasyarakat. Jepang juga mendukung implementasi Master
Plan of ASEAN Connectivity melalui kerja sama pengembangan konektivitas.
Pada KU ke-14 ASEAN-Jepang di Bali tanggal 18 November 2011, para pemimpin ASEAN dan Jepang membahas berbagal bidang kerja sama seperti
ASEAN-Japan Comprehensive Economic Partnership, disaster management, ASEAN Connectivity, People-to-People Contact, Narrowing Development Gap,
dan isu politik mengenai Myanmar. Dalam KTT tersebut juga dikeluarkan dokumen Joint Declaration for
Enhancing ASEAN-Japan Strategic Partnership for Prospering Together Bali Declaration
dan ASEAN-Japan Plan of Action 2011-2015 sebagal pedoman bagi kerja sama politik dan keamanan, ekonomi, perdagangan dan investasi, dan
hubungan sosial budaya yang bermuara pada terbentuknya Komunitas ASEAN 2015. Disepakati bahwa implementasi kerja sama dituangkan melalui berbagai
mekanisme seperti ASEAN Regional Forum ARF, ASEAN Plus Three APT, East Asia Summit
EAS, dan ASEAN Defense Ministers’ Meeting Plus ADMM
Plus.
Universitas Sumatera Utara
44 Komitmen Jepang terhadap peningkatan hubungan dengan ASEAN serta
dukungan terhadap proses integrasi ASEAN juga tercermin di dalam Chairman’s
Statement KTT ke-lO ASEAN-Jepang pada tahun 2007, yaitu adanya inisiatif
Jepang ‘Asia Gateway”.
Inisiatif Jepang
tersebut terdiri
atas tiga
konsep, yaitu:
1. Towards an Open Japan, 2. Working Together Towards an Open Asia, dan
3. Respect for a Diverse Asia. Kerja sama dalam bidang ekonomi antara ASEAN dengan Jepang pertama
kali diwujudkan melalui penandatanganan Joint Declaration of the Leaders on the Comprehensive Economic Partnership between ASEAN and Japan,
Phnom Penh — Kamboja, 5 November 2002, dan Framework Agreement on Comprehensive
Economic Cooperation between ASEAN and Japan, Bali
— Indonesia, 8 Oktober 2003.
Dalam perkembangannya,ASEAN dan Jepang kemudian menandatangani kesepakatan Agreement on Comprehensive Economic Partnership among Member
States of the ASEAN and Japan AJCEP secara ad-referendum pada April 2008.
AJCEP menyepakati ketentuan perdagangan barang trade in goods. Adapun kesepakatan mengenai ketentuan perdagangan di bidang investasi
dan jasa masih dalam proses perundingan. Dalam Pertemuan ke-7 AJCEP di Da
Universitas Sumatera Utara
45 Nang tanggal 5
— 8 Maret 2012 menyepakati agar perundingan di bidang jasa dan investasi untuk sementara dihentikan karena ASEAN dan Jepang tidak dapat
mencapai kesepakatan deadlock dalam perundingan jasa dan investasi AJCEP. Namun, pertemuan mencatat bahwa tidak tertutup kemungkinan bagi perundingan
di bidang Jasa dan Investasi untuk kembali berjalan jika salah satu pihak bersedia menerima proposal pihak yang lain atau jika telah ditemukan solusi yang saling
menguntungkan bagi masing-masing pihak. Di bawah program IAI, Jepang memberikan bantuan pembangunan sub
regional Greater Mekong, yang meningkatkan Official Development Assistance
ODA ke wilayah Mekong sampai dengan tahun 2010, dan ke kawasan pertumbuhan
Brunei Darussalam
—Indonesia—Malaysia—Philippines—East ASEAN Growth Area
BIMP —EAGA.
2.5.2 ASEAN – Republik Rakyat Tiongkok