Metode Penentuan Daerah Penelitian Metode Analisis Data

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penentuan Daerah Penelitian

Daerah penelitian ditentukan secara sengaja purposive yaitu di Provinsi Sumatera Utara yang mencakup dari 26 KabupatenKota. Alasan menentukan daerah ini bahwa Provinsi Sumatera Utara termasuk daerah produsen beras yang terbesar di Pulau Sumatera tabel 2 serta memiliki jumlah penduduk terbesar di pulau Sumatera lampiran 8 dan konsumsi beras terbesar di Pulau Sumatera tabel 2. Tabel 2. Data Produksi dan Konsumsi Beras Tingkat Provinsi di Pulau Sumatera 2011. Provinsi Produksi Ton Konsumsi TonTahun Nanggroe Aceh Darussalam 962.036 605.392 Sumatera Utara 1.820.263 1.687.022 Sumatera Barat 1.215.976 729.490 Riau 307.481 648.718 Jambi 368.052 393.630 Sumatera Selatan 1.269.641 961.323 Bengkulu 304.226 235.869 Lampung 1.448.293 977.223 Kepulauan Bangka Belitung 12.465 158.394 Kepulauan Riau 277 180.747 Sumber: Kementerian Pertanian Republik Indonesia, 2012 3.2. Metode Pengumpulan Data Dalam melaksanakan penelitian ini, data yang dipergunakan adalah data sekunder dengan jenis data kuantitatif bentuk runtun waktu time series tahunan pada kurun waktu 15 tahun 1999 – 2013. Data bersumber dari Badan Pusat Statistik BPS, Dinas Ketahanan Pangan Sumatera Utara dan sumber lain yaitu: jurnal dan hasil-hasil penelitian. Universitas Sumatera Utara Data yang dikumpulkan mencakup semua variabel yang relevan untuk keperluan estimasi, seperti tingkat konsumsi beras, volume produksi kedelai, jagung, ubi kayu dan ubi jalar.

3.3. Metode Analisis Data

Semua data yang diperoleh terlebih dahulu ditabulasi kemudian dianalisis sesuai dengan hipotesis yang diajukan. Untuk menguji hipotesis 1, dianalisis dengan metode grafik dan linear analysis untuk melihat bagaimana kecenderungan volume produksi kedelai, jagung, ubi kayu dan ubi jalar serta tingkat konsumsi beras di Sumatera Utara. Untuk menguji hipotesis 2, dianalisis dengan metode analisis regresi berganda untuk menganalisis bagaimana pengaruh volume produksi kedelai, jagung, ubi kayu dan ubi jalar terhadap tingkat konsumsi beras. Analisis regresi linier berganda ialah suatu alat analisis dalam ilmu statistik yang berguna untuk mengukur hubungan matematis antara lebih dari 2 peubah. Menurut Nawari 2010, Model regresi linier berganda yang memiliki variabel penduga lebih dari satu, yaitu Xi sampai dengan Xk. Bentuk umum persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut: Y’ = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 +…..+ b n X n Keterangan: Y’ = Variabel dependen nilai yang diprediksikan X 1 dan X 2 = Variabel independen a = Konstanta nilai Y’ apabila X 1 , X 2 …..X n = 0 b = Koefisien regresi nilai peningkatan ataupun penurunan Universitas Sumatera Utara Dan untuk menguji identifikasi masalah 2 akan diuji dengan menggunakan regresi, dengan persamaan : Y = a + a 1 X 1 + a 2 X 2 + a 3 X 3 + a 4 X 4 + µ Keterangan : Y = Tingkat Konsumsi Beras Kgkapitatahun a = Konstanta Intersep X 1 = Volume Produksi Kedelai Tontahun X 2 = Volume Produksi Jagung Tontahun X 3 = Volume Produksi Ubi kayuTontahun X 4 = Volume Produksi Ubi Jalar Tontahun µ = Standar Error a 1 -a 4 = Koefisien Variabel Regresi Secara serempak hipotesis yang digunakan adalah : Ho = volume produksi kedelai, jagung, ubi kayu dan ubi jalar tidak berpengaruh nyata terhadap tingkat konsumsi beras. H 1 = volume produksi kedelai, jagung, ubi kayu dan ubi jalar berpengaruh nyata terhadap tingkat konsumsi beras. Jika th ≤ t tabel, tidak diterima H o ; terima H 1 Jika th t tabel, tidak diterima H 1 ; terim Universitas Sumatera Utara

3.4. Uji Asumsi Klasik