3.4. Uji Asumsi Klasik
Dalam regresi linier majemuk ditemukan berbagai permasalahan. Digunakannya beberapa variabel bebas mengakibatkan berpeluangnya variabel
bebas tersebut saling berkorelasi, atau yang dikenal dengan multikolinearitas diantara variabel bebas dan dikenal juga istilah heteroskedatisitas yaitu bila varian
tidak konstan atau beruba-ubah. Bila kedua hal itu terjadi, maka akan mengganggu ketepatan model yang dibuat.
3.4.1. Multikolinieritas
Dalam membuat regresi berganda, variabel bebas yang baik adalah variabel bebas yang mempunyai hubungan dengan variabel terikat, tetapi tidak
mempunyai hubungan dengan variabel bebas lainnya sebab apabila ada variabel bebas yang memiliki hubungan dengan variabel bebas lainnya akan mengakibatan
multikolinearitas Supriana, 2009. Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai Variance Inflation Factor VIF
dan nilai tolerance. Jika nilai VIF 10 dan nilai tolerance 0,10 maka tidak ada korelasi antarvariabel independen yang nilainya lebih dari 95 sehingga model
tersebut bebas dari multikolinieritas Wijaya,2011
3.4.2. Heteroskedastisitas
Dalam praktiknya heterokesdastis banyak ditemui pada data cross-section karena pengamatan dilakukan pada individu-individu yang berbeda-beda pada
saat yang sama akan tetapi bukan berarti tidak ada dalam data time series. Beberapa alasan mengapa heteroskesdastis menjadi begitu penting diperhatikan
ketika mengestimasi koefisien regresi dengan OLS adalah karena ditemukan
Universitas Sumatera Utara
akibat dari varian koefisien regresi yang lebih besar, maka akan mengandung berbagai konsekuensi lain Nachrowi dan Usman, 2006
Untuk melihat ada atau tidaknya heteroskedastisitas, dapat diketahui dengan melihat penyebaran data pada grafik scatterplot yaitu:
1. Dengan melihat apakah penyebaran data titik-titik pada scatterplot membentuk pola tertentu yang teratur seperti bergelombang, melebar
kemudian menyempit,
maka mengindikasikan
telah terjadi
heteroskedastisitas. 2. Jika penyebaran data pada scatterplot tidak terdapat pola yang jelas, serta
titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka mengindikasikan tidak terjadi heteroskedastisitas.
Selain menggunakan metode grafik, uji heteroskedastisitas juga dapat diuji menggunakan metode Glejser. Dasar pengambilan keputusan pada uji ini yakni:
1. Signifikansi 0,05, tidak terjadi heteroskedastisitas 2. Signifikansi 0,05, terjadi heteroskedastisitas
3.4.3. Normalitas