pekerjaan yang dilakukan, kedekatan tempat kerja, seringnya berjumpa dan adanya kesamaan kesenangan bersama maka timbullah kedekatan satu sama lain sehiungga
mereka membentuk suatu kelompok. Banyak manfaat yang dapat dipetik dari adanya kelompok baik di dalam
maupun di luar satuan organisasi, antara lain Soehardi sigit, 2003: 1. Kelompok merupakan alat perjuangan bagi anggotanya.
2. Kelompok dapat digunakan untuk alat inovasi dan kreativitas. 3. Kelompok lebih baik daripada perorangan dalam pengambilan keputusan
menyangkut orang banyak. 4. Anggota kelompok dapat memperolah keuntungan dari pelaksana pengambilan
keputusan. 5. Kelompok dapat mengendalikan dan mendisiplinkan anggotanya disbanding
dengan mereka yang tidak masuk ke dalam kelompok. 6. Kelompok membantu menangkis pengaruh-pengaruh negatif dari
meningkatnya organisasi yang semakin besar. 7. Kelompok adalah fenomena alami di dalam organisasi. Perkembangan yang
spontan tidak dapat dihalangi, dan dibutuhkan oleh para anggota sebagai alat untuk mencapai tujuan.
2.1.3 Perilaku Individu dalam Organisasi
Individu membawa ke dalam tatanan organisasi kemampuan, kepercayaan pribadi, pengharapan kebutuhan, dan pengalaman masa lalunya. Ini semuanya adalah
karakteristik yang dipunyai individu, dan karakteristik ini akan dibawa olehnya manakala ia akan memasuki suatu lingkungan baru, yakni organisasi atau lainnya.
Universitas Sumatera Utara
Adapun karakteristik yang dipunyai organisasi antaranya keteraturan yang diwujudkan dalam susunan hirarki, pekerjaan-pekerjaan, tugas-tugas, wewenang dan
tanggung jawab, sistem penggajian reward system, sistem pengendalian dan lain sebagainya. Jikalau karakteristik individu berinteraksi dengan interaksi organisasi,
maka akan terwujudlah perilaku individu dalam organisasi. “Perilaku adalah suatu fungsi dari interaksi antara seseorang individu dengan lingkungannya”.
Ini berarti bahwa seseorang individu dengan lingkungannya menentukan perilaku keduanya secara langsung, Individu dengan organisasi tidak jauh berbeda
dengan pengertian ungkapan tersebut. Keduanya mempunyai sifat-sifat khusus atau karakteristik tersendiri dan jika kedua karakteristik ini berinteraksi maka akan
menimbulkan perilaku individu dalam organisasi.
Karakteristik Individu
Kemampuan Kebutuhan
Kepercayaan Pengalaman
Pengharapan dan lainnya
Perilaku Individu dalam
Organisasi
Karakteristik Organisasi
Hierarki Tugas-tugas
Wewenang Tanggung jawab
Sistem Reward Sisten Kontrol
Dan lainnya
Universitas Sumatera Utara
Sumber: Kreitner dkk, 2003 diolah Gambar 2.2 Model Umum Perilaku dalam Organisasi
Gambar berikut menunjukkan kepada kita bahwa perilaku seseorang karyawan dalam kompleks, karena ia dipengaruhi oleh aneka macam variabel demikian,
pengalaman-pengalaman, dan kejadian-kejadian.
Variabel-variabel Individual Kemampuan-kemampuan dan
keterampilan-keterampilan: metal dan fisika
Latar belakang Keluarga
Kelas social pengalaman- penngalaman
Demografik Umur
Bangsa Jenis kelamin
Perilaku Individual misalnya apa yang
dilakukan orang tertentu
Performa misalnya hasil-hasil yang
diinginkan
Variabel-variabel Keorganisasian
Sumber-sumber daya kepemimpinan
imbalan-imbalan struktur desain
pekerjaan Variabel-
variabel Psikologikal
Persepsi Sikap
Kepribadian Belajar
motivasi
Universitas Sumatera Utara
Sumber: Sunarto, 2003 diolah Gambar 2.3 Variabel-variabel yang mempengaruhi perilaku dan performa seseorang karyawan
Gambar yang dikemukan menunjukkan faktor-faktor seperti misalnya: 1. Kemampuan dan keterampilan-keterampilan para karyawan
2. Susunan psikologikal para karyawan 3. Reaksi para karyawan terhadap sejumlah variabel-variabel keorganisasian seperti
misalnya imbalan yang diberikan dan desain pekerjaan yang dihadapi mereka. Sebagai contoh misalnya, dapat dikatakan bahwa terdapat adanya kesepakatan
umum bahwa upaya mengubah salah satu diantara variabel-variabel psikologis memerlukan tindakan diagnosis, keterampilan, kesabaran, dan pemahaman dari pihak
manejeratasan. Pola-pola perilaku manusia senantiasa mengalami perubahan, walaupun
sedikit. Setiap manejeratasan sudah tentu berkeinginan untuk menimbulkan perubahan dalam perilaku, yang dapat menyebabkan makin membaiknya performa
para karyawan mereka. Perilaku manusia terlampau kompleks untuk diterangkan oleh sebuah generalisasi yang dapat diterapkan terhadap semua manusia.
Maka oleh karenanya Gambar 1 hanya memperlihatkan suatu cuplikan saja dari beberapa di antara variabel yang relevan yang mempengaruhi perilaku manusia.
Perhatian kita akan dipusatkan pada tiga buah variabel psikologikal utama, yakni: persepsi-sikap dan kepibadian. Variabel-variabel tersebut merupakan landasan tentang
hal motivasi-perilaku kelompok dan kepemimpinan.
Universitas Sumatera Utara
Gambar yang disajikan, menyatakan bahwa praktik manejerial efektif mengharuskan bahwa kita perlu mengetahui perbedan-perbedaan dalam perilaku
individual, dan apabila hal itu dianggap penting.
2.1.4 Komponen Perilaku Manusia dalam Organisasi