Pengaruh Sikap Dan Perilaku Dalam Kelompok Pada PT Bank Sumut Cabang Tarutung

(1)

SKRIPSI

PENGARUH SIKAP DAN PERILAKU DALAM KELOMPOK PADA PT BANK SUMUT CABANG TARUTUNG

OLEH:

BRICO SITORUS 090521115

PROGRAM STUDI STRATA I MENAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Sikap dan Perilaku dalam Kelompok Pada PT Bank Sumut Cabang Tarutung”. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah ”Apakah Hubungan Sikap dan Perilaku Dalam Kelompok memiliki pengaruh positif dan signifikan Pada PT Bank SUMUT Cabang Tarutung.” Sehingga tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh hubungan sikap terhadap perilaku kelompok pada PT Bank SUMUT Cabang Tarutung.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT Bank SUMUT Cabang Tarutung dibagian front liner yaitu berjumlah 36 orang karyawan. Sampel dalam penelitian ini menggunakan sampling jenuh yang terdiri dari 36 orang karyawan PT Bank SUMUT Cabang Tarutung.

Pengumpulan data primer dilakukan melalui kuesioner, dimana sebelum kuesioner disebarkan terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reabilitas terhadap 20 orang karyawan pada PT Bank SUMUT Cabang Balige. Diluar sampel penelitian data sekunder yang juga dikumpulkan untuk mendukung analisis dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan analisis kuantitatif (analisis regresi linier sederhana). Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program SPSS Statistics 16.0 for windows.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan sikap berpengaruh positif dan signifikan terhadapa perilaku kelompok PT Bank SUMUT Cabang Tarutung.


(3)

ABSTRACT

This study entitled "Attitude and Behavior Relationships in Group PT Bank Sumut At Tarutung Branch". Formulation of the problem in this research is "Does Relationship Attitudes and Behavior in Groups have influence At PT Bank SUMUT at Tarutung Branch." So the purpose of this study was to determine the effect of attitudes onbehavior relations group at PT Bank SUMUT at Tarutung Branch.

The population in this study were all employees of PT Bank Branch Tarutung SUMUT front liner section is numbered 36 employees. The sample in this study using saturation sampling consisting of 36 employees of PT Bank SUMUT at Tarutung Branch.

The collection of primary data through the questionnaire, which prior to the questionnaire distributed first tested the validity and reliability to the questionnaire 20 employees of PT Bank SUMUT at Balige Branch out of secondary data research samples were also collected to support the analysis in this study is, the method used is descriptive analysis method and quantitative analysis (simple linear regression analysis). Data processing is accomplished using the SPSS Statistics 16.0 for windows.

The results showed that the association has positive and significant attitude to the behavior of PT Bank SUMUT at Tarutung Branch.


(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, Allah yang Maha Kuasa atas kasih yang diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul “ Pengaruh Sikap dan Perilaku dalam Kelompok Pada PT Bank Sumut Cabang Tarutung”

Penulisan skripsi ini dilakukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan tahun akademik 2011/2012. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orangtua tercinta, Bapak P. Sitorus dan Ibu L. Br. Pakpahan untuk segala doa, kasih sayang dan pengorbanannya yang selalu mendukung penulis. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalena, SE, ME selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si selaku sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(5)

5. Ibu Dr.Dra. Sitti Agoes Sali, M.Sc selaku Dosen Pembimbing yang banyak memberikan bimbingan dan pemahaman baru dan bersedia meluangkan waktu dalam penyelesaian skripsi ini.

6. Ibu Dra. Friska Sipayung, M.Si terima kasih atas saran dan kritikan yang sangat berguna demi kesempurnaan skripsi ini.

7. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

8. Seluruh staf manajemen, karyawan PT Bank Sumut Cabang Tarutung. 9. Kepada Namboru saya yang sangat membantu atas saran dan masukan

serta waktu dan perhatian yang telah diberikan saat proses penulisan skripsi ini.

10.Keluarga yang saya sayangi adik-adik saya, Briftionaly, Poil Gey, dan Liana Sitorus terima kasih yang sebesar-besarnya atas kasih sayang dan doa yang selalu mendukung penulis.

11.Buat sahabat saya Mora A. Manix dan sekelompok teman melalak saya (Maya, Kristina, Riza, dan lain-lain anggota tidak tetap) yang telah memberi semangat dan dukungan kepada penulis, terima kasih God Bless Us.

12.Terkhusus kepada orang yang lagi “galau” Adik yang merangkap sebagai penolong saya Sertina Elfrida Pakpahan yang telah memberikan waktu, bantuan, ajarannya, serta semangat kepada penulis. Terima kasih atas segalanya, kiranya Tuhan Yesus yang memberikan balasan untuk segala kebaikan yang telah saya terima.


(6)

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan baik dalam isi maupun penyajiannya. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak. Terima kasih.

Medan, Agustus 2012 Penulis


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TUJUAN PUSTAKA... 7

2.1 Uraian Teoritis ... 7

2.1.1 Sikap ... 7

A. Pengertian Sikap ... 7

B. Komponen Sikap ... 9

C. Tingkatan Sikap ... 11

D. Ciri-ciri Sikap ... 13

E. Sifat Sikap ... 14

F. Aspek-aspek dari Sikap ... 14

G. Hubungan Antara Sikap dan Perilaku ... 15

2.1.2 Perilaku Dalam Kelompok ... 16

A. Pengertian Perilaku Kelompok ... 16

B. Karakteristik Perilaku ... 18

C. Jenis Kelompok ... 19

D. Proses Terjadinya Perilaku ... 21

E. Komponen Perilaku Manusia dalam Kelompok ... 22

F. Usaha-usaha Memperbaiki Perilaku Negatif ... 22

G. Faktor-faktor Individu Menjadi Anggota Kelompok 23

H. Tipe-tipe Perilaku di Lingkungan Kerja ... 25

I. Pengaruh Kelompok Terhadap Perilaku ... 26

2.2 Penelitian Terdahulu ... 28

2.3 Kerangka Konseptual ... 29


(8)

BAB III METODE PENELITIAN ... 31

3.1 Jenis Penelitian ... 31

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 31

3.3 Batasan Operasional Variabel ... 31

3.4 Devenisi Operasional Variabel ... 32

3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 34

3.6 Populasi dan Sampel ... 35

3.6.1 Populasi ... 35

3.6.2 Sampel ... 35

3.7 Jenis dan Sumber Data ... 35

3.7.1 Data Primer ... 35

3.7.2 Data Sekunder ... 36

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 36

3.8.1 Kuesioner ... 36

3.8.2 Wawancara ... 36

3.8.3 Studi Dokumentasi ... 36

3.9 Uji Validitas dan Uji Reabilitas ... 36

3.9.1 Uji Validitas ... 36

3.9.2 Uji Reabilitas ... 40

3.10 Tekni Analisis Data ... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 45

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 45

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 45

4.1.2 Visi, Misi, dan Statement Budaya Bank Sumut ... 46

4.1.3 Arti Logo Bank Sumut ... 47

4.1.4 Struktur Organisasi Bank Sumut Cab. Tarutung ... 47

4.1.5 Produk dan Jasa PT Bank Sumut ... 49

4.1.6 Program Pengembangan Karyawan Bank Sumut ... 54

4.2 Analisis Deskriptif ... 55

4.3 Analisis Regresi Linier Sederhana ... 69

4.4 Uji Asumsi Klasik ... 70

4.4.1 Uji Normalitas ... 70

4.4.2 Uji Heteroskedastisitas ... 73

4.4.3 Uji Multikolinieritas ... 76

4.4.4 Uji Signifikansi Parsial (Uji-t) ... 78

4.4.5 Pengujian Koefisien Determinasi (R2) ... 80

4.5 Pembahasan ... 81

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 84

5.1 Kesimpulan ... 84

5.2 Saran ... 85


(9)

DAFTAR TABEL

No. Judul Hal.

Tabel 1.1 Jumlah Karyawan Pada PT Bank Sumut Cabang Tarutung

Periode Januari sampai dengan Desember 2012 ... 4

Tabel 3.1 Defenisi Operasional Variabel ... 33

Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert ... 34

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Pertama ... 38

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Kedua ... 39

Tabel 3.5 Reabilitas Statistics ... 40

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 56

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 57

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 58

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja ... 59

Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Sikap (X) ... 60

Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Perilaku Kelompok (Y) ... 65

Tabel 4.7 Hasil Regresi Linier Sederhana ... 69

Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Pendekatan One-Sampel Kolmogorov-Smirnov Test ... 73

Tabel 4.9 Hasil Uji Glejser Heteroskedastisitas ... 76

Tabel 4.10 Uji Nilai Tolerance dan VIF ... 77

Tabel 4.11 Uji Signifikansi Parsial (Uji-t) ... 79


(10)

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Hal.

Gambar 2.1 Teori Tindakan Beralasan Menurut Ajzen dan Fishbein ... 16

Gambar 2.2 Model Umum Perilaku Dalam Organisasi ... 18

Gambar 2.3 Kerangka Konseptual ... 30

Gambar 4.1 Logo Perusahaan ... 47

Gambar 4.2 Struktur Organisasi ... 48

Gambar 4.3 Histogram Uji Normalitas ... 71

Gambar 4.4 Normal P-P Plot Uji Normalitas ... 72


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Judul Halaman

Lampiran 1 Daftar Kuesioner Sebelum Uji Validitas ... 87

Lampiran 2 Daftar Kuesioner Setelah Uji Validitas ... 90

Lampiran 3 Uji Validitas I ... 93

Lampiran 4 Uji Validitas II ... 96

Lampiran 5 Hasil Analisis Data Statistik ... 99

Lampiran 6 Gambar Hasil Regresi Linier Sederhana ... 107

Lampiran 7 Gambar Histogram Uji Normalitas ... 107

Lampiran 8 Gambar Normal P-P Plot Uji Normalitas ... 108

Lampiran 9 Hasil Uji Normalitas Pendekatan One-Sampel Kolmogorov- Smirnov Test ... 108

Lampiran 10 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 109

Lampiran 11 Hasil Uji Glejser Heteroskedastisitas ... 109

Lampiran 12 Hasil Uji Nilai Tolerance dan VIF ... 110

Lampiran 13 Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji-t) ... 110


(12)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Sikap dan Perilaku dalam Kelompok Pada PT Bank Sumut Cabang Tarutung”. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah ”Apakah Hubungan Sikap dan Perilaku Dalam Kelompok memiliki pengaruh positif dan signifikan Pada PT Bank SUMUT Cabang Tarutung.” Sehingga tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh hubungan sikap terhadap perilaku kelompok pada PT Bank SUMUT Cabang Tarutung.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT Bank SUMUT Cabang Tarutung dibagian front liner yaitu berjumlah 36 orang karyawan. Sampel dalam penelitian ini menggunakan sampling jenuh yang terdiri dari 36 orang karyawan PT Bank SUMUT Cabang Tarutung.

Pengumpulan data primer dilakukan melalui kuesioner, dimana sebelum kuesioner disebarkan terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reabilitas terhadap 20 orang karyawan pada PT Bank SUMUT Cabang Balige. Diluar sampel penelitian data sekunder yang juga dikumpulkan untuk mendukung analisis dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan analisis kuantitatif (analisis regresi linier sederhana). Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program SPSS Statistics 16.0 for windows.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan sikap berpengaruh positif dan signifikan terhadapa perilaku kelompok PT Bank SUMUT Cabang Tarutung.


(13)

ABSTRACT

This study entitled "Attitude and Behavior Relationships in Group PT Bank Sumut At Tarutung Branch". Formulation of the problem in this research is "Does Relationship Attitudes and Behavior in Groups have influence At PT Bank SUMUT at Tarutung Branch." So the purpose of this study was to determine the effect of attitudes onbehavior relations group at PT Bank SUMUT at Tarutung Branch.

The population in this study were all employees of PT Bank Branch Tarutung SUMUT front liner section is numbered 36 employees. The sample in this study using saturation sampling consisting of 36 employees of PT Bank SUMUT at Tarutung Branch.

The collection of primary data through the questionnaire, which prior to the questionnaire distributed first tested the validity and reliability to the questionnaire 20 employees of PT Bank SUMUT at Balige Branch out of secondary data research samples were also collected to support the analysis in this study is, the method used is descriptive analysis method and quantitative analysis (simple linear regression analysis). Data processing is accomplished using the SPSS Statistics 16.0 for windows.

The results showed that the association has positive and significant attitude to the behavior of PT Bank SUMUT at Tarutung Branch.


(14)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sumber daya manusia masih dianggap sebagai faktor yang menentukan kemampuan suatu perusahaan untuk dapat bertahan maupun mengembangkan usahanya dimasa kini. Berhasil atau tidaknya suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang ditetapkan sebelumnya sangat tergantung kepada kemampuan sumber daya manusianya dalam menjalankan tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Walaupun bagian manajemen lain seperti keuangan, pemasaran dan operasional berjalan dengan baik, namun apabila tidak didukung oleh sumber daya manusia yang baik dan handal maka hasil kerja tidak akan maksimal.

Oleh karena itu, setiap perusahaan perlu memikirkan bagaimana cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan sumber daya manusianya agar dapat mendorong kemajuan bagi perusahaan dan bagaimana caranya agar karyawan tersebut memiliki produktivitas yang tinggi, loyal dan berprestasi sehingga menghasilkan SDM yang berkualitas bagi perusahaan.

Setiap karyawan yang memiliki produktivitas dan loyalitas yang tinggi serta prestasi yang gemilang di dalam perusahaan tidak terlepas dari watak serta karakter diri yang baik pula. Ada tiga unsur yang membentuk watak dan karekter manusia. Pertama education (pendidikan) yang kita dapat dibangku sekolah, kedua skill (kemampuan),dan ketiga adalah attitude ( sikap atau perilaku ). Didalam tatanan kehidupan dimasyarakat maupun kelompok, ternyata sikap atau


(15)

mengabaikan pendidikan dan skill yang dimiliki setiap karyawan. Masalah sikap dan perilaku inilah marupakan faktor yang mempengaruhi sukses atau tidaknya seorang karyawan.

Kondisi ini dalam jangka panjang merupakan tekanan pada seluruh jajaran karyawan di perusahaan. Kemampuan karyawan bukan lagi hanya terletak pada pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan pekerjaannya, tetapi juga kehandalannya dalam melakukan pekerjaan tersebut secara cepat dan tepat bersama orang lain atau kelompok.

Sikap adalah evaluasi umum yang dibuat manusia terhadap dirinya sendiri, orang lain, obyek atau isue. (Petty, cocopio, 1986 dalam Azwar S., 2003 : 6). Sementara perilaku (manusia) adalah semua kegiatan atau aktifitas manusia, baik yang dapat diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati pihak luar (Notoatmodjo 1997 hal 114).

Mengingat pentingnya peranan manusia pada organisasi dan makin ketatnya persaingan yang dihadapi. Satu diantara penilaian yang cukup menarik disuatu perusahaan adalah mengenai sikap dan perilaku para karyawan, khususnya yang bergabung dalam kelompok. Didalam setiap aktifitas karyawan hendaknya selalu mampu menjaga sikap atau prilaku terhadap kelompok dalam perusahaannya. Karena sehebat apapun seorang karyawan, ketika sikap dan perilaku yang dimilikinya buruk maka lambat laun akan hancur dengan sendirinya. Sikap dan perilaku sangat berkaitan, karena kita bertingkah laku ataupun berperilaku biasanya sesuai dengan sikap yang ada dalam diri kita. Dari sebuah sikap maka terciptalah sebuah tingkah laku.


(16)

Kelompok dalam suatu perusahaan merupakan gabungan dari beberapa karyawan yang memiliki sikap dan perilaku yang berbeda. Sehingga hal ini harus dapat diselaraskan agar dapat mencapai keberlangsungan perusahaan yang mampu bersaing, tumbuh dan berkembang dalam mencapai visi dan misi perusahaan.

Bank SUMUT merupakan Bank daerah Sumatera Utara yang telah melayani masyarakat Sumatera Utara sejak tahun 1961. PT Bank Sumut telah banyak memberikan kontribusi dalam membangun daerah Sumatera Utara. PT Bank Sumut memiliki Visi yaitu menjadi Bank andalan untuk membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah disegala bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat.

Seperti perusahaan perbankan pada umumnya, Bank Sumut juga menawarkan produk-produk perhimpunan antara lain; Tabungan Simpeda, Tabungan Martabe, Tabungan Haji Makbul, Giro dan Deposito. Selain itu Bank Sumut juga menawarkan produk penyaluran dana dalam bentuk kredit seperti; Kredit Umum, Kredit Proyek, Kredit Angsuran lainnya, Kredit Rekening Koran, dan Kredit Multi Guna.

Guna menghadapi persaingan dalam bidang perbankan PT Bank Sumut Cabang Tarutung membutuhkan setiap karyawan yang dapat memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah, kinerja karyawan merupakan hal yang sangat penting yang mendukung pencapaian target perusahaan dan tentunya didukung dengan kekompakan antara individu dalam kelompok kerja.


(17)

Karyawan PT Bank Sumut Cabang Tarutung merupakan suatu kesatuan kelompok yang melaksanakan setiap aktivitas kerja. Kerja kelompok yang dilakukan PT Bank Sumut Cabang Tarutung sangat berperan penting dalam mewujudkan kemajuan perusahaan perbankan tersebut. PT Bank Sumut Cabang Tarutung terdiri dari 36 orang yang memiliki sikap dan perilaku yang berbeda-beda yang merupakan kesatuan kerja kelompok. Data jumlah karyawan pada PT Bank Sumut Cabang Tarutung dapat dilihat pada tabel 1.1.

Tabel 1.1

Jumlah Karyawan Pada PT Bank Sumut Cabang Tarutung Periode Januari sampai dengan Desember 2012

No. Jenis Karyawan Jumlah Karyawan

1. Karyawan Tetap 21 orang

2. Karyawan Outsourcing 15 orang Total Karyawan 36 orang

Tabel 1.1 menunjukkan bahwa karyawan pada PT Bank Sumut Cabang Tarutung yang berjumlah 36 orang terbentuk dalam beberapa kelompok kerja. Namun dalam hal ini sering kali sikap dan perilaku antara satu karyawan dengan karyawan lainnya berbeda yang dapat menimbulkan kontra dalam kesatuan kerja sama dalam melayani nasabah. Fenomena kerja kelompok ini diuraiakan pada penjelasan dibawah ini.


(18)

Fenomena yang terdapat dalam kelompok front liner saat melayani seorang nasabah pada PT Bank Sumut Cabang Tarutung yang merupakan cara pelayanan yang estafet, sejak dari memperkenalkan/menawarkan produk bagi calon nasabah di luar perusahaan hingga seorang nasabah berkunjung dan melakukan transaksi di PT Bank Sumut Cabang Tarutung. Kerap kali pelayanan front liner dengan cara yang estafet ini memiliki kendala dalam kelompok kerja. Sikap dan perilaku memuaskan yang diterima oleh seorang nasabah disuatu bagian front liner (custemer service) belum tentu diikuti sikap dan perilaku yang juga memuaskan dibagian pelayanan lain (teller). Kejadian seperti ini sering kali menjadikan seorang nasabah memiliki asumsi maupun pemikiran yang negatif terhadap pelayanan yang dilakukan oleh keseluruhan front liner, sehingga nama baik suatu Bank dapat menjadi buruk bagi khalayak luas. Walaupun pada dasarnya nasabah itu sendiri hanya merasa mendapat perlakuan yang tidak memuaskan dari salah satu bagian front liner saja.

Kesuksesan yang akan diperoleh dalam malayani nasabah sangat ditentukan oleh sikap dan perilaku dalam kelompok di suatu perusahaan, terutama dalam mencapai visi dan misi perusahaan. Berdasarkan uraian ini maka saya tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Sikap dan Perilaku dalam Kelompok Pada PT Bank Sumut Cabang Tarutung”

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut: ”Apakah Hubungan Sikap dan Perilaku Dalam Kelompok memiliki


(19)

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penilitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Pengaruh Sikap dan Perilaku dalam Kelompok Pada PT Bank Sumut Cabang Tarutung.

1.4 Manfaat Penelitian a. Bagi Perusahaan

Dapat memberikan saran dan masukan yang bermanfaat mengenai pengembangan karyawan dalam bersikap dan berperilaku dalam kelompok.

b. Bagi Pihak Lain

Bagi peneliti dapat dijadikan sebagai perbandingan dalam melakukan pengembangan penelitian dengan objek yang sama dimasa mendatang. c. Bagi Penulis

Memperluas wawasan dan pengetahuan penulis mengenai hubungan sikap dan perilaku dalam kelompok dalam suatu perusahaan.


(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Sikap

A. Pengertian Sikap

Sikap adalah merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek (Soekidjo Notoatmojo, 1997 : 130).

Sikap adalah pandangan-pandangan atau perasaan yang disertai kecenderungan untuk bertindak sesuai sikap objek (Heri Purwanto, 1998 : 62).

Sementara sikap versi lain dalam (Azwar: 2003) bahwa sikap dapat dikategorikan ke dalam tiga orientasi pemikiran yaitu:

a. Yang berorientasi kepada respon. Orientasi ini diwakili oleh para ahli seperti Louis Thurstone, Rensis Likert, dan Charles Osgood. Dalam pandangan mereka, sikap adalah suatu bentuk atau reaksil perasaan. Secara lebih operasional sikap terhadap_suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak (favourable) maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak (unfavourable) terhadap objek tersebut (Berkowitz dalam Azwar, 2003).

b. Yang berorientasi kepada kesiapan respon. Orientasi ini diwakili oleh para ahli seperti Chave, Bogardus, La Pierre, Mead, dan Allport. Konsepsi yang mereka ajukan ternyata lebih kompleks. Menurut pandangan orientasi ini, sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi


(21)

terhadap suatu objek dengan cara-cara tertentu. Kesiapan ini berari kecenderungan potensial bereaksi dengan cara tertentu apabila individu dihadapkan kepada suatu stimulus yang menghendaki adanya respons. Sikap oleh La Pierre (dalam Azwar, 2003) dikatakan sebagai suatu pola perilaku, tendensi atau kesiapan antisipatif predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi sosia1 atau secara sederhana sikap adalah respons terhadap stimuli sosial yang telah terkondisikan.

c. Yang berorientasi kepada skema triadik. Menurut pandangan orientasi ini, sikap merupakan konstelasi komponen-komponen kognitif, afektif, dan konatif yang saling berinteraksi dalam memahami, merasakan, dan berperilaku terhadap suatu objek. Secord dan Backman (dalam Azwar, 2003) mendefinisikan sikap sebagai keteraturan tertentu dalam hal perasaan (afeksi), pemikiran (kognisi), dan predisposisi tindakan (konasi) seseorang terhadap suatu aspek di lingkungan sekitarnya.

Pengertian lain mengenai sikap dikemukakan oleh Schiffman dan Kanuk (2007) yang menyatakan bahwa sikap merupakan ekspresi perasaan yang berasal dari dalam individu yang mencerminkan apakah seseorang senang atau tidak senang, suka atau tidak suka dan setuju atau tidak setuju terhadap suatu objek.

B. Komponen Sikap

Struktur sikap terdiri atas 3 komponen yang saling menunjang yaitu (Azwar S., 2003 : 23):


(22)

1) Komponen kognitif, merupakan representasi apa yang dipercayai oleh individu pemilik sikap, komponen kognitif berisi kepercayaan stereo tipe yang dimiliki individu mengenai sesuatu dapat disamakan penanganan (opini) terutama apabila menyangkut masalah isu atau problem yang kontroversial.

2) Komponen afektif, merupakan perasaan yang menyangkut aspek emosional. Aspek emosional inilah yang biasanya berakar paling dalam sebagai komponen sikap dan merupakan aspek yang paling bertahan terhadap pengaruh-pengaruh yang mungkin adalah mengubah sikap seseorang komponen afektif disamakan dengan perasaan yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu.

3) Komponen perilaku (konatif), merupakan aspek kecenderungan berperilaku tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki oleh seseorang. Dan berisi tendensi atau kecenderungan untuk bertindak / bereaksi terhadap sesuatu dengan cara-cara tertentu. Dan berkaitan dengan objek yang dihadapinya adalah logis untuk mengharapkan bahwa sikap seseorang adalah dicerminkan dalam bentuk tendensi perilaku.

Sementara menurut Suryani (2008; 162), ada dua model sikap yaitu model komponen sikap dan model atribut. Kedua model ini masing-masing dapat dibentuk malalui jalan yang berbeda-beda, yaitu:

a) Model Tiga Komponen Sikap

1. Komponen Kognitif, berkenaan dengan hal-hal yang diketahui individu atau pengalaman individu baik yang sifatnya langsung atau tidak langsung dengan objek sikap.


(23)

2. Komponen Afektif, berkenaan dengan perasaan atau emosi konsumen mengenai objek sikap. Komponen afektif ini dapat beragam ekspresinya mulai dari rasa sangat tidak suka atau sangat tidak senang hingga sangat suka atau sangat senang.

3. Komponen Konatif, berkenaan dengan predisposisi atau kecenderungan individu (konsumen) untuk melakukan suatu tindakan berkenaan dengan objek sikap. Jadi komponen ini bukan perilaku nyata, namun masih berupa keinginan untuk melakukan suatu tindakan.

b) Model Multi Atribut

1. Model sikap terhadap objek, model ini lebih aplikasif penerapannya untuk mengetahui sikap konsumen terhadap suatu produk atau objek sikap yang lain. Mengacu pada model ini, sikap konsumen terhadap suatu produk atau merek tertentu dari suatu produk merupakan fungsi dari evaluasi terhadap atribut dan keyakinannya tertentu mengenai produk tersebut.

2. Model keinginan berperilaku, model ini lebih memfokuskan pada prediksi intense (keinginan yang kuat) untuk berperilaku atas objek sikap serta mengkaitkan sikap dengan norma subjektif. Norma subjektif merupakan kayakinan konsumen tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukannya seubungan dengan objek sikap.


(24)

C. Tingkatan Sikap

Sikap terdiri dari berbagai tingkatan yakni (Soekidjo Notoatmojo: 1997): a. Menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan (obyek).

b. Merespon (responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi sikap karena dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang diberikan. Lepas pekerjaan itu benar atau salah adalah berarti orang itu menerima ide tersebut. c. Menghargai (valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga, misalnya seorang mengajak ibu yang lain (tetangga, saudaranya, dsb) untuk menimbang anaknya ke posyandu atau mendiskusikan tentang gizi adalah suatu bukti bahwa si ibu telah mempunyai sikap positif terhadap gizi anak.

d. Bertanggung jawab (responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi. Misalnya seorang ibu mau menjadi akseptor KB, meskipun mendapatkan tantangan dari mertua atau orang tuanya sendiri.


(25)

D. Ciri – Ciri Sikap

Ciri-ciri sikap adalah (Heri Purwanto, 1998 : 63):

a. Sikap bukan dibawa sejak lahir melainkan dibentuk atau dipelajari sepanjang perkembangan itu dalam hubungan dengan obyeknya. Sifat ini membedakannnya dengan sifat motif-motif biogenis seperti lapar, haus, kebutuhan akan istirahat.

b. Sikap dapat berubah-ubah karena itu sikap dapat dipelajari dan sikap dapat berubah pada orang-orang bila terdapat keadaan-keadaan dan syarat-syarat tertentu yang mempermudah sikap pada orang itu.

c. Sikap tidak berdiri sendiri, tetapi senantiasa mempunyai hubungan tertentu terhadap suatu objek dengan kata lain, sikap itu terbentuk, dipelajari atau berubah senantiasa berkenaan dengan suatu objek tertentu yang dapat dirumuskan dengan jelas.

d. Objek sikap itu merupakan suatu hal tertentu tetapi dapat juga merupakan kumpulan dari hal-hal tersebut.

e. Sikap mempunyai segi-segi motivasi dan segi-segi perasaan, sifat alamiah yang membedakan sikap dan kecakapan-kecakapan atau pengetahuan-pengetahuan yang dimiliki orang.

E. Sifat Sikap

Sikap dapat pula bersifat positif dan dapat pula bersifat negatif (Heri Purwanto:1998):

a. Sikap positif kecenderungan tindakan adalah mendekati, menyenangi, mengharapkan obyek tertentu.


(26)

b. Sikap negatif terdapat kecenderungan untuk menjauhi, menghindari, membenci, tidak menyukai obyek tertentu.

F. Aspek-Aspek dari Sikap

Sikap mempunyai fungsi yang sangat bermanfaat bagi individu sehingga dengan fungsi tersebut individu dapat mengadakan interaksi sosial secara komplet. Beberapa ahli yang mengemukakan tentang aspek sikap antara lain A. W. Masri, serta Cretch dan Curtchfield (dalam Santoso, 2004): 1) W. Masri

a. Aspek cognitive (pengenalan) adalah sikap yang mempunyai hubungan dengan situasi yang nyata. Dari cognitive ini kita mempunyai pengetahuan tentang suatu situasi.

b. Aspek affectives (perasaan) adalah sikap yang mempunyai pautan dengan person atau terhadap objek yang dituju ketika pandangan dari segi efective biasanya menembus kebelakang, jauh di balik apa yang dapat dipandang oleh mata.

c. Aspek desire (keinginan) adalah sikap yang berpautan dengan apa yang dicita-citakan oleh seorang terhadap situasi atau objek tertentu.

2) Cretch dan Curtchfield

a. Sikap kognitif berisikan keyakinan terhadap individu yang menjadi objek.

b. Komponen perasa dari sikap berhubungan dengan emosi yang tertuju pada objek.


(27)

c. Komponen kecenderungan berbuat dari keseluruhan kesiapan tingkah laku yang berhubungan dengan sikap.

G. Hubungan Antara Sikap dan Perilaku

Sikap selalu dikaitkan dengan perilaku yang berada di dalam batas kewajaran dan kenormalan yang merupakan respon atau reaksi terhadap suatu stimulus (Azwar, 2003), meski sikap pada hakikatnya hanyalah merupakan predisposisi atau tendensi untuk bertingkah laku, sehinggabelum dapat dikatakan merupakan tindakan atau aktivitas.

Ajzen dan Fishbein (dalam Azwar, 2003) berusaha mengembangkan suatu pemahaman terhadap sikap dan prediksinya terhadap perilaku. Mereka mengemukakan teori Tindakan Beralasan (theory of reasoned action). Teori ini mengatakan bahwa sikap mempengaruhi perilaku lewat suatu proses pengambilan keputusan yang teliti dan beralasan, serta dampaknya terbatas hanya pada tiga hal, yaitu:

1. Perilaku tidak banyak ditentukan oleh sikap umum, tetapi oleh sikap spesifik terhadap sesuatu

2. Perilaku dipengaruhi tidak hanya oleh sikap tetapi juga oleh norma-norma subjektif

3. Sikap terhadap suatu perilaku bersama-sama norma-norma subjektif membentuk suatu intensi atau niat untuk berperilaku tertentu.


(28)

Sumber: Azwar (2003) diolah

Gambar 2.1 Teori Tindakan Beralasan Menurut Ajzen dan Fishbein

2.1.2 Perilaku Dalam Kelompok A. Pengertian Perilaku Kelompok

Perilaku (manusia) adalah semua kegiatan atau aktifitas manusia, baik yang dapat diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati pihak luar (Notoatmodjo 1997 hal 114).

Sementara menurut Thota: 1996 mengatakan bahwa perilaku manusia adalah sebagai suatu fungsi dari interaksi antara person atau individu dengan lingkungannya.

Dalam Suryani: 2008 secara umum kelompok didefenisikan sebagai kumpulan dari dua orang atau lebih yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan yang bersama.

Sementara menurut Stephen P. Robbins: 2006 kelompok (group) didefenisikan sebagai dua individu atau lebih yang berinteraksi dan saling bergantung, bergabung untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.

Sikap terhadap Perilaku

Norma-norma Subjektif

Intensi untuk Berperilaku


(29)

Karekteristik yang dipunyai organisasi diantaranya keteraturan yang diwujudkan dalam susunan hirarki, perkerjaan-pekerjaan, tugas-tugas, wewenang, dan tanggung jawab, sistem penggajian, sistem pengendalian dan lain sebagainya. Jikalau karakteristik individu berinteraksi dengan karakteristik organisasi, maka akan terwujud perilaku individu dalam organisasi (lihat gambar 2.2)

Sumber: Thoha (1996) Karakteristik Individu Kemampuan Kebutuhan Kepercayaan Pengalaman Pangharapan Dan lainnya

Karakteristik Organisasi Hirarki Tugas-tugas Wewenang Tanggung jawab Sistem Reward Sisitem Kontrol Dan lainnya

Perilaku Inidvidu dalam Organisasi


(30)

B. Karakteristik Perilaku

Jika dilihat dari bentuk respon terhadap suatu stimulus, maka perilaku dapat dibedakan menjadi dua karakteristik yaitu:

a Perilaku tertutup adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup (covert). Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan / kesadaran, dan sikap yang terjadi belum bisa diamati secara jelas oleh orang lain.

b Perilaku terbuka adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktek (practice).

C. Jenis Kelompok

Dalam (Santoso: 2004) terdapat macam-macam kelompok menurut beberapa ahli, diantaranya adalah:

1) Charles H. Cooley, membagi kelompok menjadi:

a) Kelompok primer (primary group), artinya suatu kelompok yang anggota-anggotanya mempunyai hubungan/interaksi yang lebih intensif dan lebih erat antaranggotanya.

b) Kelompok sekunder (secondary group), artinya suatu kelompok yang anggota-anggotanya saling mengadakan hubungan yang tidak langsung, berjauhan dan formal, dan kurang bersifat kekeluargaan.


(31)

2) Crech dan Curtchfield, membagi kelompok menjadi:

a) Kelompok stabil adalah kelompok yang strukturnya terus tetap, tidak berubah dalam jangka waktu yang cukup lama.

b) Kelompok yang stabil adalah kelompok yang mengalami perubahan progresif meskipun tanpa terdapat variasi-variasi yang cukup penting dari situasi eksternal.

3) French membagi kelompok menjadi:

a) Kelompok terorganisir adalah kelompok yang menunjukkan secara tegas lebih memiliki kebebasan sosial, perasaan kita, saling ketergantungan, kesamaan berpartisipasi dalam kegiatan kelompok, motivasi, frustasi, dan agresi terhadap anggota kelompok lain.

b) Kelompok tidak terorganisir adalah kelompok yang sedikit sekali kemungkinan bahwa individu akan dipengaruhi oleh apa yang dikerjakan orang lain.

Dalam Griffin: 2004 secara umum ada tiga tipe dasar dapat ditemukan dalam organisasi:

a. Grup fungsional

Grup fungsional (functional group) adalah grup permanen yang dibentuk oleh organisasi untuk meraih sejumlah tujuan organisasi dengan jangka waktu tidak terbatas.

b. Grup informal atau Grup Kepentingan

Grup informal atau Grup Kepentingan (informal or interest group) diciptakan oleh anggota-anggotanya sendiri untuk meraih tujuan-tujuan yang belum tentu relevan dengan tujuan-tujuan organisasi.


(32)

c. Grup Tugas

Grup tugas (task group) diciptakan oleh organisasi untuk meraih lingkungan tujuan yang relatif sempit dalam jangka waktu yang telah ditentukan atau disiratkan.

D. Proses Terjadinya Perilaku

Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru (berperilaku baru), didalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan, yakni:

1) Awareness (kesadaran), yakni orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui setimulus (objek) terlebih dahulu

2) Interest, yakni orang mulai tertarik kepada stimulus

3) Evaluation (menimbang – nimbang baik dan tidaknya stimulus bagi dirinya).Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi

4) Trial, orang telah mulai mencoba perilaku baru

5) Adoption, subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus

Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini didasari oleh pengetanhuan, kesadaran, dan sikap yang positif maka perilaku tersebut akan menjadi kebiasaan atau bersifat langgeng (long lasting) (dalam Soekidjo Notoatmojo:1997 hal 122)


(33)

E. Komponen Perilaku Manusia dalam Kelompok

Perilaku kelompok dibagi dalam tiga jenis yang membuat dinamika kelompok, yang oleh George Homans disebut sebagai tiga ‘unsur dasar’: 1. Kegiatan-kegiatan (Activities), ialah apa yang dikerjakan atau diperbuat,

seperti mengangkat, berjalan, menggali, mengambil dan sebagainya, yang memerlukan gerakan-gerakan otot/tubuh.

2. Interaksi (Interactions), ialah komunikasi dalam bentuk apapun diantara para anggota kelompok. Interaksi ini tidak harus verbal, bahkan kebanyakan non- verbal.

3. Sentimen (Sentiments), ialah keadaan internal/batin manusia, yang mencakup motivasi, dorongan, emosi, perasaan, dan sikap. Tidak seperti activities dan interactions, sentiment tidak dapat dilihat atau dipandang.

F. Usaha-usaha Memperbaiki Perilaku Negatif

Usaha yang dapat dilakukan untuk menanggulangi perilaku negatif seseorang terutama bagi yang masih belum dewasa dapat dilakukan dengan (Heri Purwanto, 1998: 21):

1) Peningkatan peranan keluarga terhadap perkembangan dari kecil hingga dewasa.

2) Peningkatas status sosial ekonomi keluarga 3) Menjaga keutuhan keluarga

4) Mempertahankan sikap dan bebiasaan orang tua sesuai dengan norma yang disepakati


(34)

5) Pendidikan keluarga yang disesuaikan dengan status anak: anak tunggal, anak tiri dll.

G. Faktor-faktor Individu Menjadi Anggota Kelompok

Dalam Griffin: 2004, terdapat terdapat 5 alasan mengapa indivudu memilih menjadi anggota dalam kelompok:

1. Daya tarik interpersonal

Salah satu alasan orang memilih membentuk grup informal atau grup kepentingan adalah karena mereka tertarik satu sama lain. Daya tarik juga meningkat jika individu-individu memiliki sikap, kepribadian, dan status ekonomi yang sama.

2. Aktivitas-aktivitas Kelompok

Individu-individu juga bisa termotivasi untuk menjadi anggota kelompok karena aktivitas-aktivitas dari kelompok tersebut menarik bagi mereka. 3. Tujuan-tujuan Kelompok

Tujuan-tujuan dari kelompok juga bisa memotivasi individu untuk menjadi anggotanya. Para anggotanya barang kali tidak tertarik satusama lain, dan mereka kemungkinan juga tidak menyukai yang mereka lakukan, tetapi mereka menjadi anggota untuk mendukung tujuan-tujuannya.

4. Pemenuhan Kebutuhan

Alasan lain individu memasuki sebuah kelompok adalah untuk memenuhi kebutuhan akan afiliasi. Pendatang baru dalam suatu komunitas menjadi anggota sebagian karena ingin bertemu orang-orang baru dan sebagian


(35)

5. Manfaat-manfaat Instrumental

Keanggotaan kadang-kadang dipandang sebagai instrumen untuk mendapatkan manfaat-manfaat lain. Seperti seseorang yang ingin menaikkan peluang mendapatkan pekerjaan bagus, seseorang agar dapat bertemu kontak-kontak bisnis yang penting dan lain sebagainya.

H. Tipe-tipe Perilaku di Lingkungan Kerja

Perilaku lingkungan kerja adalah pola tindakan anggota-anggota organisasi yang mempengaruhi efektivitas organisasi secara langsung atau tidak langsung (Griffin: 2004).

Perilaku-perilaku lingkungan kerja yang penting meliputi: 1) Perilaku kinerja

Perilaku kinerja (performance behavior) adalah seluruh perilaku yang berhubungan dengan pekerjaan yang dihadapkan oleh organisasi untuk ditampilkan oleh individu. Jadi, perilaku-perilaku ini berasal dari kontrak psikologis. Bagi sejumlah pekerjaan, perilaku kinerja dapat didefenisikan secara sempit dan dapat diukur secara mudah.

2) Perilaku penarikan diri

Tipe perilaku lingkungan kerja lain yang penting adalah perilaku yang berasal dari penarikan diri, yang terdiri dari:

a. Absenteisme (absenteeism) terjadi saat seorang individu tidak datang ke tempat kerja. Penyebabnya mungkin sah (sakit, bertugas sebagai juri, kematian dalam keluarga, dan sebagainya) atau palsu (dilaporkan


(36)

sebagai alasan sah tetapi sebetulnya hanya merupakan alasan untuk tidak masuk kerja)

b. Perputaran tenaga kerja (turnover) terjadi saat karyawan berhenti dari pekerjaan mereka. Sebuah organisasi biasanya menanggung biaya karena harus mengganti individu yang telah berhenti, apabila jika perputaran (tenaga kerja) melibatkan individu-individu yang sangat produktif, biayanya bahkan lebih tinggi. Turnover tampaknya disebabkan oleh beberapa faktor, dan pengaruh keluarga.

3) Keanggotaan organisasi

Keanggotaan organisasi (organizational citizenship) adalah perilaku individu yang memberikan kontribusi yang positif bagi organisasi.

I. Pengaruh Kelompok Terhadap Perilaku

Menurut Mowen dan Minor (dalam Suryani: 2008) terdapat lima faktor penting yang dapat menjelaskan mengapa kelompok dapat mempengaruhi perilaku individu:

1. Melalui norma, nilai dan informasi

Kelompok yang menyadari pentingnya pencapaian tujuan bersama akan mengembangkan norma-norma guna mengatur dan mengontrol perilaku anggotanya. Oleh karena itu mau tidak mau individu yang ada di dalam kelompok berusaha menyesuaikan perilaku, kebiasaannya dengan apa yang ditentukan oleh kelompok. Semakin kuat kelompok memegang teguh norma, semakin besar pengaruhnya pada perilaku individu.


(37)

2. Faktor peran dalam kelompok

Agar kelompok dapat menjalankan fungsinya dengan baik dan mencapai tujuan bersama yang telah disepakati, maka kelompok akan menjunjuk individu-individu tertentu sesuai dengan peran yang dibutuhkan dalam kelompok itu. Ada yang berperan sebagai ketua, sekretaris, bendahara dan lain-lain sesuai dengan kebutuhan kelompok. Individu yang mempunyai peran diharapkan oleh anggota lainnya untuk dapat melakukan tindakan, tugas sesuai dengan status perannya.

3. Tuntutan untuk menyesuaikan dengan kelompok

Ketika individu masuk dalam suatu kelompok tentu ingin mendapatkan penerimaan dari kelompok. Individu akan tersiksa jika menjadi orang yang tidak terima atau kurang yang diterima di dalam suatu kelompok yang menjadi kebutuhannya. Oleh karena itu untuk mendapatkan penerimaan ini individu berusaha menyesuaikan dirinya dengan aturan dan kebiasaan serta perilaku kelompoknya.

4. Proses perbandingan sosial

Dalam interaksi dalam kelompok, secara psikologis individu akan membandingkan dirinya dengan orang lain yang ”tingkatannya” sama dan juga membandingkan antara dirinya saat ini dengan diri yang ideal. Melalui proses seperti inilah individu yang ada dalam kelompok akan mengevaluasi sikap dan perilakunya serta berusaha mengubah perilakunya sesuai dengan diri yang diharapkan atau agar tidak berbeda dengan yang lain.


(38)

5. Polarisasi kelompok

Di dalam suatu kelompok keputusan-keputusan penting sering harus dibuat. Biasanya kelompok cenderung lebih berani dalam mengambil risiko dibandingkan kalau keputusan itu dilakukan secara individual. Fenomena polarisasi juga dapat terjadi, individu sering dapat dengan mudah terpengaruh atau mengubah keputusannya sendiri dan menyesuaikan dengan keputusan kelompok.

2.2 Penelitian Terdahulu

Melani (2011) melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Sikap dan Kepribadian Karyawan Terhadap Kerjasama Tim Pada PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan Putri Hijau”. Hasil penelitian diperoleh adalah hasil uji F dengan kondisi F-hitung lebih besar dari F-tabel (103,208>3,10) dengan nilai Sig lebih kecil dari Alpha (0,00<0,05), maka kesimpulan dapat diambil adalah menolak H0 yang berarti koefisien korelasi signifikan secara statistik, sikap dan kepribadian karyawan secara bersama-sama berpengaruh terhadap tim.

Hasil uji signifikan t (Uji t) menyatakan bahwa variabel sikap berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kerja sama tim, hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,992 lebih besar dari 0,05. Nilai thitung (0,098) < ttabel (1,986) artinya, jika ditingkatkan variabel sikap sebesar satu satuan maka kerjasama tim akan meningkat sebesar 0,010. Sementara variabel kepribadian berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kerjasama


(39)

tim, hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,0000 lebih kecil dari 0,05. Nilai thitung (14,314) > ttabel (1,986) artinya jika ditingkatkan variabel waktu kerja satu satuan maka kinerja karyawan akan meningkat sebesar 0,963.

Hasil koefisien determinasi (R²) yaitu dengan nilai 0,694 berarti sikap dan kepribadian mempengaruhi kerjasama tim pada PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Putri Hijau sebesar 69,4% dan sisanya 30,6% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain.

2.3 Kerangka Konseptual

Pengertian dasar dari Sikap adalah sikap terhadap suatu obyek, isue atau seseorang pada dasarnya merupakan perasaan suka atau tidak suka, tertarik atau tidak, percaya atau tidak, dan seterusnya. Struktur sikap terdiri atas 3 komponen yang saling menunjang yaitu (Azwar S., 2003 : 23): Komponen kognitif, komponen afektif, komponen konatif.

Serta perilaku dalam kelompok yang merupakan kegiatan atau aktivitas manusia yang saling berinteraksi antara individu dengan lingkungan untuk mencapai tujuan bersama. Komponen kelompok terdapat atas 3 yaitu kegiatan-kegiatan (Activities), Interaksi (Interactions), Sentimen (Sentiments).

Suatu kelompok yang baik haruslah memiliki sikap dan perilaku yang baik juga, karena sikap dan perilaku merupakan hal yang penting untuk terjalinnya hubungan yang baik bagi suatu kelompok. Berdasarkan uraian tersebut, maka kerangka konseptualnya dapat dilihat pada gambar 2.2


(40)

Sumber: Azwar S. (2003) dan Notoatmodjo (1997) data diolah Gambar: 2.3 Kerangka Konseptual

2.4 Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Berdasarkan latar belakang masalah, perumusan masalah, dan kerangka konseptual yang diuraikan, maka hipotesis pada penelitian ini adalah “Pengaruh Sikap dan Perilaku Karyawan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Kelompok pada PT Bank Sumut Cabang Tarutung”.


(41)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan jenis penelitian deskriptif dan kuantitatif, yaitu riset yang dilakukan untuk memperoleh fakta-fakta tentang gejala-gejala atau permasalahan yang timbul. (Umar; 2003)

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT Bank Sumut Cabang Tarutung yang beralamat di Jl. Balige No. 9 Tarutung. Waktu penelitian mulai bulan Juli 2012 sampai dengan Agustus 2012.

3.3. Batasan Operasional Variabel

Penelitian ini membahas tentang Pengaruh Sikap dan Perilaku dalam Kelompok Pada Bank SUMUT Cabang Tarutung dengan responden penelitian adalah karyawan front liner, seperti customer service, satpam, marketing, sales, dan staff yang berhubungan langsung dengan customer/nasabah bank. Untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan penelitian yang dilakukan maka peneliti menetapkan bahwa variabel independent (variabel bebas), yaitu sikap (X). Variabel dependent (variabel terikat), yaitu perilaku dalam kelompok (Y) pada Bank SUMUT Cabang Tarutung.


(42)

3.4. Devenisi Operasional Variabel

Defenisi operasional bertujuan untuk melihat sejauh mana variabel-variabel suatu faktor berkaitan dengan faktor lainnya. Defenisi variabel-variabel memberikan dan menuntun arah peneliti bagaimana cara mengukur suatu variabel.

Dalam penelitian ini ada dua variabel penelitiannya yaitu:

1) Variabel independen adalah variabel yang nilainya tidak tergantung pada variabel lain. Adapun yang menjadi variabel independen dari penelitian ini adalah sikap (X) yang merupakan pernyataan evaluatif, baik yang menyenangkan maupun tidak menyenangkan dari karyawan pada PT Bank Sumut Cabang Tarutung yang ditujukan kepada nasabah. Ada 3 (tiga) komponen sikap antara lain: Komponen kognitif, komponen afektif, komponen konatif.

2) Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah perilaku dalam kelompok yang merupakan kegiatan atau aktivitas manusia yang saling berinteraksi antara individu dengan lingkungan untuk mencapai tujuan bersama. Komponen kelompok terdapat atas 3 yaitu kegiatan-kegiatan (Activities), Interaksi (Interactions), Sentimen (Sentiments).

Berdasarkan defenisi operasional yang telah ditemukan, maka peneliti merumuskan mekanisme penganalisaan variabel, yang dapat dilihat pada Tabel 3.1.


(43)

NO.

Variabel Definisi Dimensi Indikator Variabel Skala

Pengukuran

01. Sikap Ekspresi perasaan yang berasal dari dalam individu yang

mencerminkan apakah seseorang senang atau tidak senang, suka atau tidak suka dan setuju atau tidak setuju terhadap suatu objek.

Kognitif

Afektif

Konatif

1.Cara pandang terhadap nasabah

2.Pemahaman prosedur dalam melayani nasabah

3.Kepercayaan diri dalam melayani nasabah 4.Tanggapan dalam

menghadapi masalah nasabah 5.Mengaplikasikan ilmu

pengetahuan dalam melayani nasabah

6.Mengavaluasi pekerjaan 1.Dapat menikmasti suasana

dalam melayani nasabah 2.Memiliki minat dalam

meningkatkan karier 3.Bertanggung jawab atas

setiap tugas

1.Kekompakan terhadap rekan kerja

2.Kesinambungan dalam kelompok

3.Berperan aktif dalam kelompok

4.Kesuksesan dalam karier 5.Tidak ada konflik dalam

kelompok

6.Perusahaan yang peduli terhadap jenjang karier 7.Peningkatan taraf hidup yang

lebih baik

Likert

Sumber: Azwar S. (2003), Santoso (2004) dan Notoatmodjo (1997) data diolah

Tabel 3.1


(44)

NO.

Variabel Definisi Dimensi Indikator Variabel Skala

Pengukuran

02 Perilaku

Kelompok

Semua kegiatan atau aktivitas manusia yang saling berinteraksi antara individu dengan lingkungan untuk mencapai tujuan bersama. Aktivitas Interaksi Sentimen

1. Mobilisasi dalam

melaksanakan pekerjaan 2. Melakukan diskusi dalam

kelompok

1. Verbal (berbicara)

2. Non Verbal (bahasa tubuh) 1. Motivasi dari perusahaan

(promosi jabatan) 2. Dorongan semangat dari

kelompok

3. Perasaan bangga terhadap kelompok

Likert

3.5. Skala Pengukuran Variabel

Penelitian ini menggunakan skala Likert yaitu digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono 2005:104). Untuk keperluan analisis kuantitatif penelitian maka peneliti memberikan lima alternatif jawaban kepada responden dengan menggunakan skor 1 sampai 5 yang dapat dilihat tabel 3.2.

Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert

No. Pertanyaan Skor

1. Sangat Setuju 5

2. Setuju 4

3. Kurang Setuju 3

4. Tidak Setuju 2

5. Sangat Tidak Setuju 1 Sumber: Azwar S. (2003) dan Griffin (2004) data diolah

Tabel 3.1


(45)

3.6. Populasi dan Sampel 3.6.1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari (Sugiyono, 2005:72). Populasi pada penelitian ini adalah karyawan PT Bank Sumut kategori Front Liner dimana orang yg tugasnya berhubungan langsung dengan customer/nasabah yang berjumlah 36 orang.

3.6.2. Sampel

Penarikan sampel yang digunakan adalah Sampling jenuh digunakan bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, hal ini dapat dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil (Sugiyono, 2005:78)

3.7. Jenis dan Sumber Data 3.7.1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan menggunakan daftar kuesioner dan wawancara langsung kepada karyawan PT Bank SUMUT Cabang Tarutung.


(46)

3.7.2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data primer yang diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain.

3.8. Metode Pengumpulan Data 3.8.1. Kuesioner

Kuesioner merupakan pernyataan-pernyataan tentang variabel yang diteliti di dalam penelitian ini (Sikap variabel X serta Perilaku dalam Kelompok merupakan variabel Y).

3.8.2. Wawancara

Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dengan tanya jawab secara lisan untuk mendapatkan informasi.

3.8.3. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan dan mempelajari data-data yang diperoleh dari buku-buku, jurnal, dan situs-situs internet yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

3.9. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 3.9.1 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur


(47)

yang digunakan dalam meneliti yaitu koesioner. Bila korelasi tiap faktor positif dan besarnya 0,36 keatas maka tiap faktor tersebut merupakan kontruksi yang kuat (Sugiyono, 2005: 146). Adapun jumlah anggota sampel yang digunakan berjumlah 20 dari karyawan PT Bank Sumut Cabang Balige dari perusahaan sejenis.

Pengujian validitas dan reabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS (Statistic Package and Social Science) 16.0 for windows dengan cara one shot method pengujian validitas dan reabilitas kuesioner cukup dilakukan sekali.

Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 16.0 for windows dengan kriteria sebagai berikut:

a. Jika r hitung > r table, maka pertanyaan dinyatakan valid. b. Jika r hitung < r table, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid. c. Nilai r hitung dapat dilihat pada kolom corrected item total

correlation.

Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas dan reabilitas diberikan kepada 20 responden diluar dari responden penelitian, tetapi memiliki karakteristik yang sama dengan responden penelitian.

Nilai r tabel dengan ketentuan df = jumlah kasus = 20 dan tingkat signifikansi sebesar 5%, maka angka yang diperoleh = 0.361


(48)

Tabel 3. 3

Hasil Uji Validitas Pertama Item-Total Statistics Scale Mean if

Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Total Correlation Corrected

Item-Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Keterangan Variabel

VAR00001 127.9500 119.208 .658 .929 Valid

VAR00002 128.4000 116.253 .796 .927 Valid

VAR00003 128.0000 120.105 .565 .930 Valid

VAR00004 128.2000 120.905 .514 .930 Valid

VAR00005 128.2500 115.145 .788 .927 Valid

VAR00006 128.2000 119.432 .655 .929 Valid

VAR00007 128.1500 117.397 .689 .928 Valid

VAR00008 128.0500 120.892 .490 .930 Valid

VAR00009 129.2000 120.695 .215 .937 Tidak Valid

VAR00010 128.2000 126.063 .011 .936 Tidak Valid

VAR00011 127.8500 118.976 .730 .928 Valid

VAR00012 128.7000 119.695 .325 .934 Tidak Valid

VAR00013 128.3000 118.011 .595 .929 Valid

VAR00014 128.3500 120.029 .556 .930 Valid

VAR00015 128.2000 121.116 .404 .931 Valid

VAR00016 127.9500 121.945 .404 .931 Valid

VAR00017 128.0500 115.418 .730 .927 Valid

VAR00018 128.0500 117.945 .760 .928 Valid

VAR00019 127.9000 119.989 .602 .929 Valid

VAR00020 128.4500 116.471 .831 .927 Valid

VAR00021 128.3500 118.661 .680 .929 Valid

VAR00022 128.5500 120.366 .272 .935 Tidak Valid

VAR00023 128.2500 120.513 .466 .931 Valid

VAR00024 128.3500 121.818 .518 .930 Valid

VAR00025 128.2000 117.221 .717 .928 Valid

VAR00026 128.1000 118.937 .672 .929 Valid

VAR00027 128.4500 117.418 .638 .929 Valid

VAR00028 128.2000 117.958 .657 .929 Valid

VAR00029 129.0500 112.261 .539 .932 Valid

VAR00030 128.4500 116.787 .685 .928 Valid

VAR00031 128.1500 118.555 .719 .928 Valid

Terlihat pada pertanyaan nomor 9, 10, 12, dan 22 data tidak valid karena r tabel untuk responden 20 orang adalah 0.361. Sedangkan r hitung pertanyaan nomor 9, 10, 12, dan 22 dibawah 0.361 berarti pertanyaan tidak valid harus dibuang, setelah itu dilakukan pengujian kembali. Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (Agustus 2012)


(49)

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Keterangan Variabel

VAR00001 112.4000 100.674 .660 .947 Valid

VAR00002 112.8500 97.924 .801 .945 Valid

VAR00003 112.4500 101.734 .542 .948 Valid

VAR00004 112.6500 101.608 .581 .947 Valid

VAR00005 112.7000 97.063 .779 .945 Valid

VAR00006 112.6500 100.871 .658 .947 Valid

VAR00007 112.6000 98.674 .719 .946 Valid

VAR00008 112.5000 102.474 .466 .948 Valid

VAR00011 112.3000 100.853 .689 .947 Valid

VAR00013 112.7500 99.671 .588 .947 Valid

VAR00014 112.8000 101.221 .578 .947 Valid

VAR00015 112.6500 102.134 .430 .949 Valid

VAR00016 112.4000 103.200 .404 .949 Valid

VAR00017 112.5000 97.737 .688 .946 Valid

VAR00018 112.5000 99.737 .740 .946 Valid

VAR00019 112.3500 101.187 .625 .947 Valid

VAR00020 112.9000 97.674 .879 .944 Valid

VAR00021 112.8000 99.853 .713 .946 Valid

VAR00023 112.7000 102.537 .408 .949 Valid

VAR00024 112.8000 103.642 .451 .949 Valid

VAR00025 112.6500 98.345 .763 .946 Valid

VAR00026 112.5500 100.155 .701 .946 Valid

VAR00027 112.9000 99.042 .637 .947 Valid

VAR00028 112.6500 99.397 .669 .947 Valid

VAR00029 113.5000 94.053 .549 .952 Valid

VAR00030 112.9000 97.674 .750 .946 Valid

VAR00031 112.6000 99.621 .768 .946 Valid

Tabel 3.4 menunjukkan bahwa seluruh butir pertanyaan telah valid karena r hitung > r tabel. Dengan demikian, kuesioner dapat dilanjutkan pada tahap pengujian reabilitas.

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (Agustus 2012) Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas Kedua Item-Total Statistics


(50)

3.9.2 Uji Reabilitas

Uji reabilitas diggunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan tersebut menunjukkan kensistensi dalam mengukur gejala yang sama. Bila korelasi positif dan signifikan maka instrument tersebut sudah dinyatakan reliabel (Sugiyono, 2005: 120). Adapun jumlah sampel yangn digunakan berjumlah 20 orang dari karyawan PT Bank Sumut Cabang Balige.

Menurut Ghozalani dan Koncoro (dalam Ginting dan Situmorang, 2008: 17 9) butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut: 1. Menurut Ghozali jika nilai Cronbach’s Alpha > 0.60 maka pertanyaan

reliabel.

2. Menurut Koncoro jika nilai Cronbach’s Alpha > 0.80 maka pertanyaan reliabel.

TABEL 3.5 Reabilitas Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

.949 27

Tabel 3.5 dapat dilihat bahwa Cronbach’s Alpha adalah sebesar 0.949. Apabila nilai reliabilitas instrument (Cronbach’s Alpha) di atas 0.8 atau sama dengan 0.8 maka instrument dinyatakan reliabel. Maka Cronbach’s Alpha sebesar 0.949 lebih besar dari 0.8 yang berarti bahwa


(51)

3.10. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan berpedoman pada Sugiyono (2005: 181), bahwa untuk menguji hipotesis dan analisis data penelitian yang bersifat hubungan (assosiative) maka dapat dianalisis dengan metode sebagai berikut: a. Metode Analisis Deskriptif

Metode deskriptif digunakan dalam penelitian ini dengan mengumpulkan, mengelola, mengklasifikasikan dan menginterprestasikan data penelitian sehingga diperoleh gambaran yang jelas mengenai masalah yang diteliti.

b. Metode Analisi Kuantitatif

Di dalam penelitian ini, penulis menganalisis data dengan memakai metode analisis statistik regresi linier sederhana. Kesamaan regresinya adalah sebagai berikut:

Y = a + b1 + e Dimana:

Y = Perilaku Kolompok a = Konstanta

b = Koefisien regresi

X = Skor dimensi Variabel Sikap e = Standar error

Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai statistiknya berada didalam kritis (daerah dimana Ho ditolak). Sebaiknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dibawah Ho diterima.


(52)

c. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk melihat atau menguji suatu model yang termasuk layak atau tidak digunakan dalam penelitian. Uji asumsi klasik yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:

1. Pengujian Normalitas

Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji ini dilakukan melalui analisis Kolmogorov smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% (0,05) maka jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) diatas nilai signifikansi 5% (0,05) artinya variabel residual berdistribusi normal (Ginting dan Situmorang, 2008:62).

2. Pengujian Heteroskesdastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terdapat ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika probabilitas signifikan diatas tingkat kepercayaan 5% (0,05) dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas (Ginting dan Situmorang, 2008:73). 3. Pengujian Multikolinearitas

Artinya variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang


(53)

tidak dijelaskan oleh variable independen lainnya. Nilai umum yang bisa dipakai adalah nilai Tolerance > 0,1 atau nilai VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinearitas (Ginting dan Situmorang, 2008:73).

Model regresi yang sudah memenuhi syarat asumsi klasik tersebut akan digunakan untuk menganalisis, melalui pengujian Hipotesis sebagai berikut:

1. Uji Signifikan Parsial (Uji-t)

Uji ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual (parsial) terhadap variabel dependen. Kriteria pengujiannya sebagai berikut :

H0 : b1 = b2 = b3 = b4 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Dengan kriteria pengambilan keputusan :

H0 diterima jika thitung<ttabel pada α = 5% Ha ditolak jika thitung≥ttabel pada α = 5% 2. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel sikap dalam menerangkan variabel perilaku kelompok. Koefisien determinasi (R2) ini berkisar antara nol sampai dengan satu ( 0 ≤ R2 ≤ 1 ), dimana s emakin tinggi R2 (mendekati 1)


(54)

berarti variabel sikap memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi perilaku kelompok dan apabila R2 = 0 menunjukkan sikap secara keseluruhan tidak dapat menjelaskan perilaku kelompok


(55)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara, disingkat PT.Bank SUMUT (selanjutnya disebut "Bank"), merupakan bank non devisa yang kantor pusatnya beralamatkan di Jalan Imam Bonjol No. 18 Medan. Bank didirikan di Medan berdasarkan akta notaris Rusli No. 22 tanggal 04 Nopember 1961 dalam bentuk Perseroan Terbatas.

Berdasarkan UU No. 13 tahun 1962 tentang ketentuan pokok Bank Pembangunan Daerah dan sesuai dengan Peraturan Daerah Tingkat I Sumatera Utara No. 5 tahun 1965 bentuk usaha diubah menjad Badan Usaha Milik Daerah ( BUMD). Pada tanggal 16 April 1999, akta Notaris Alina Hanum Nasution. S.H, No 38, menyatakan bahwa bentuk usaha kembali menjadi Perseroan Terbatas. Akta Pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C-8224 HT.01.01 TH.99 tanggal 05 Mei 1999 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 54 tanggal 06 Juli 1999 Tambahan No. 4042.

Anggaran dasar Bank telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan akta No. 39 tanggal 10 Juni 2008 dan akta penegasan No. 05 tanggal 10 September 2008 Notaris H. Marwansyah Notaris, S.H,


(56)

mengenai penambahan modal dasar dari Rp 500.000.000.000 menjadi Rp 1.000.000.000.000. Perubahan anggaran dasar ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusannya No. AHU-87927.A.H.01.02 tanggal 20 Nopember 2008 serta diumumkan dalam berita Negara Republik Indonesia No. 10 tanggal 3 Februari 2009 Tambahan No. 3023

4.1.2. Visi, Misi dan Statement Budaya Bank Sumut 1. Visi Bank Sumut

Visi Bank Sumut adalah menjadi bank andalan untuk membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah di segala bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat.

2.Misi Bank Sumut

Misi Bank Sumut adalah mengelola dana pemerintah dan masyarakat secara professional yang didasarkan pada prinsip-prinsip compliance. 3.Statement Budaya Bank Sumut

Sementara statement Bank Sumut adalah memberikan pelayanan terbaik.

4.1.3. Arti Logo Bank Sumut


(57)

Bentuk logo menggambarkan dua elemen dalam bentuk huruf “U” yang saling berkait ber-sinergy membetuk huruf “S” yang merupakan kata awal “Sumut”. Sebuah penggambaran bentuk kerjasama yang sangat erat antara Bank SUMUT dengan Masyarakat Sumater Utara sebagai visi Bank Sumut.

Warna oranye sebagai simbol suatu hasrat untuk terus maju yang dilakukan dengan enerjik yang dipadu dengan warna biru yang sportif dan profesional sebagaimana jenis huruf “Palatino Bold” sederhana dan mudah dibaca. Penulisan Bank dengan huruf kecil dan SUMUT dengan huruf kapital guna lebih mengedepankan Sumatera Utara, sebagai gambaran keinginan dan dukungan untuk membangun dan membesarkan Sumatera Utara.

4.1.4. Struktur Organisasi Bank Sumut Cab. Tarutung

Dalam suatu organisasi tentu harus memiliki struktur organisasi yang formal dan pada umumnya struktur organisasi pada suatu usaha perusahaan berbeda dengan perusahaan lain dengan disesuaikan kebutuhan perusahaan itu sendiri. PT Bank Sumut Cabang Tarutung menerapkan struktur organisasi garis dan staff dimana kepala wilayah/ cabang memiliki kekuasaan atau kepemimpinan tertinggi pada perusahaan dibantu oleh beberapa staff.

Adapun struktur organisasi PT Bank Sumut Cabang Tarutung sebagai berikut:


(58)

4.1.5. Produk dan Jasa PT Bank Sumut

1. Produk Penghimpunan Dana, terdiri dari: a)Simpanan Giro

Simpanan Giro Bank Sumut memberikan kemudahan dan keamanan transaksi keuangan anda

Outsourcing: − Satpam − Cleaning

Services − Operator − Clerk (OB) − Supir

PIMPINAN CABANG (PC)

WAKIL

SEKSI OPERASIONAL

SEKSI PEMASARAN &

KREDIT

SEKSI PELAYAN NASABAH SEKSI APK

(Administrasi dan Penanganan Kredit)

KONTROL INTERN

HEAD TELLER CUSTEMER

SERVICE OFFICER (CSO) KEPALA KAS

MOBIL

Struktur Organisasi PT Bank Sumut Cabang Tarutung

Gambar : 4.2 Struktur Organisasi


(59)

b)Tabungan Simpeda

Gunakan tabungan Simpeda untuk membangun Sumatera Utara c)Tabungan Martabe

Tabungan yang memiliki berbagai fitur dan manfaat dengan suku bunga bersaing serta mendapatkan perlindungan asuransi jiwa otomatis

d) Tabungan Haji Makbul

Tabungan Haji Makbul mewujudkan niat anda untuk melaksanakan ibadah haji ke Tanah Suci Mekah

e) TabunganKu

TabunganKu adalah tabungan untuk perorangan dengan persyaratan mudah dan ringan yang diterbitkan secara bersama oleh bank-bank di Indonesia guna menumbuhkan budaya menabung serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

f) Deposito Berjangka

Dengan tingkat suku bunga bersaing dan dapat dijadikan sebagai agunan kredit, Gunakan deposito Bank Sumut sebagai alternatif menyimpan uang anda

2. Produk Penyaluran Dana a) Kredit Umum

b) Kredit SPK c) Kredit Pensiunan


(60)

e) Kredit Bendaharawan f) Kredit Peduli Usaha Mikro g) Kredit Program Pemerintah

h) Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) i) KPRS Bersubsidi

j) Kredit Konstruksi

k)Kredit Kepemilikan Sepeda Motor l) Kredit Investasi

m) Kredit Sindikasi n)Kredit Modal Kerja 3. Jasa-jasa Perbankan Lainnya

a) Kiriman Uang melalui Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) dan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI). b) Layanan Kiriman Uang antar Bank Pembangunan Daerah di

seluruh Indonesia dengan Sistem BPD Net Online. c) Layanan Inkasso.

d) Safe Deposit Box (SDB) di Kantor Cabang Utama Medan dan Pematang Siantar

e) Layanan Modul Penerimaan Negara (MPN) Prima untuk penerimaan setoran pembayaran pajak.

f) Layanan penerimaan setoran pembayaran rekening air PDAM khusus masyarakat pelanggan PDAM Tirta Kualo Tanjung Balai


(61)

g) Layanan penerimaan setoran pembayaran rekening telepon untuk pelanggan Telkom.

h) Layanan Uang Kuliah untuk penerimaan setoran pembayaran uang kuliah bagi mahasiswa pasca sarjana USU.

i) Layanan ATM Bank Sumut yang tergabung dalam ATM Bersama untuk transaksi ATM di seluruh Indonesia dan bekerjasama dengan Malaysian Electronic Payment System (MEPS) untuk transaksi ATM di Malaysia.

j) Transaksi melalui ATM Bank Sumut meliputi Informasi Saldo, Penarikan Tunai, Pemindahbukuan, Transfer Antar Bank, Pembelian Pulsa Kartu As, Kartu Simpati, Kartu Mentari, Flexi Trendy dan Pembayaran Rekening Telepon Telkom, Kartu Halo, Kartu Matriks dan Speedy.

k)Layanan M-ATM Bersama untuk transaksi informasi saldo dan transfer dengan menggunakan handphone.

l) Layanan SMS Banking.

m) Cash Deposit Machine (CDM), yaitu mesin yang dapat digunakan untuk transaksi penyetoran tunai.

n) Layanan Western Union untuk pengiriman uang ke manca negara secara realtime online.

o) Sebagai Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH).


(62)

p) Sebagai Bank Persepsi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dan sebagai Bank Operasional III PBB dan BPHTB.

q) Layanan penerimaan pajak kendaraan bermotor. Bekerjasama dengan Dinas Pendapatan Daerah Sumantera Utara, Bank Sumut membuka layanan penerimaan pajak kendaraan bermotor yang bertempat di Sun Plaza dan Medan Fair Plaza dengan waktu pelayanan dari hari Senin sampai Minggu. Layanan yang cukup responsif ini sangat membantu masyarakat yang ingin membayar pajak kendaraannya karena tidak membutuhkan waktu yang lama serta waktu pelayanan yang cukup fleksibel.

r) Pembukaan Payment Point Pajak di KPP Pratama. Payment Point pajak yang dibuka berada satu area dengan KPP Pratama sehingga dapat membantu para wajib pajak dalam pembayaran pajak dengan singkat dan cepat.

s) Implementasi Cash Management pada dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Pemerintah Kabupaten Samosir, Tanjung Balai dan Kabanjahe.

t) Pengembangan layanan office channeling Unit Usaha Syariah.

4.1.6. Program Pengembangan Karyawan Bank Sumut

PT Bank Sumut terus melakukan pengembangan dan peningkatan mutu, keterampilan dan produktivitas kerja sumber daya manusia melalui


(63)

program yang terintegrasi, terarah dan terpadu. Hal tersebut dilakukan dengan: mengikutsertakan pejabat dan pegawai pada program-program pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan Training Provider yang berkualitas dengan materi-materi yang disesuaikan dengan kebutuhan unit-unit kerja dalam menunjang peningkatan kualitas kinerja pejabat dan pegawai tersebut. Selain itu Bank Sumut menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan secara In House Training baik dengan trainer internal paupun kerja sama dengan lembaga-lembaga pendidikan yang berkualitas lainnya berdasarkan kebutuhan yang disesuaikan dengan program pengembangan Sumber Daya Manusia pada Bank Sumut.

Dalam pengembangan jalur karier karyawan Bank Sumut dilakukan melalui pendekatan Job Family, yaitu dimana setiap Job Family memiliki persyaratan kompetensi secara berjenjang. Untuk dapat naik ke jenjang yang lebih tinggi seorang pegawai dinilai bedasarkan:

1. Hasil Kerja (Performance Base), yaitu dengan membuat parameter atau job description yang dapat diukur sesuai Key Performance Indicator dengan membandingkan pencapaian target yang telah ditentukan.

2. Proses Kerja (Competency Base), yaitu menilai kompetensi actual yang ditampilkan atau dimiliki oleh seorang pegawai yang meliputi kompetansi dasar, kompetensi disuatu jenjang atau jabatan dan kompetensi pada bidang pekerjaan.


(64)

Penilaian kinerja menjadi sarana untuk menghargai kontribusi seseorang sekaligus merencanakan program pengembangan yang sesuai dengan kebutuhan pegawai organisasi. Selain penilaian kinerja, Bank Sumut juga menyediakan kesempatan berkarier bagi karyawannya dengan membuat jalur karier yang terdiri dari jalur karur structural dan jalur karir fungsional. Jabatan karier tertinggi berada pada jalur karier structural dimana jabatan fungsional yang paling tinggi tidak melebihi level kedua tertinggi pada jabatan sruktural. Setiap jabatan ditentukan Soft Skill dan Hard Skill, dimana setiap jabatan yang mempunyai soft dan hard skill dikelompokkan menjadi satu Job Family.

4.2 Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif adalah cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan, penyusunan, penganalisisan data, sehingga dapat diketahui gambaran umum dari objek yang diteliti. Data utama dalam penelitian ini adalah informasi dari responden dan pertanyaan-pertanyaan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam menganalisis masalah penelitian yang dirumuskan.

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan (kuesioner). Jumlah pertanyaan seluruhnya adalah 27 butir pertanyaan, yakni 16 butir pertanyaan untuk variabel Sikap (X), dan 11 butir pertanyaan untuk variabel Perilaku Kelompok (Y).


(65)

Analisis deskriptif pada penelitian ini diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada 36 orang responden karyawan PT Bank Sumut Cabang Tarutung. Kuesioner berisikan deskripsi responden dan jawaban atas pertanyaan yang diberikan. Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan dan lama bekerja.

a. Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase (%)

Laki- laki 23 63,9 %

Perempuan 13 36,1 %

Jumlah

36 100%

Pada Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin adalah 23 orang responden (63,9 %) berjenis kelamin laki-laki, dan 13 orang responden (36,1 %) berjenis kelamin perempuan, artinya pada PT Bank Sumut Cabang Tarutung menunjukkan bahwa perusahaan ini lebih banyak membutuhkan laki – laki dari pada perempuan karena pekerjaan yang dilakukan di perusahaan berhubungan erat dengan keamanan (satpam) dan kerja lapangan (supir). Dapat dilihat dalam Tabel 4.1 perbedaan antara jenis kelamin laki-laki dan jenis kelamin perempuan sangat jauh berbeda.

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin


(66)

b. Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Usia

Usia Responden Jumlah Responden Persentase (%)

≤ 30 21 58,33

31-40 10 27,80

41-50 4 11,10

≥51 1 2,77

Jumlah 36 100

Pada Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan usianya adalah 21 orang responden (58,33 %) berusia ≤ 30 tahun, 10 orang responden (27,80 %) berusia antara 31-40 tahun, 4 orang responden (11,10 %) berusia 41-50 tahun, dan 1 orang responden (2,77) berusia ≥51. Tabel 4.2

menunjukkan bahwa mayoritas usia responden ≤ 30 tahun sebesar 58,33%. Hal ini menunjukkan bahwa usia ≤ 30 tahun merupakan usia yang produktif. Dengan demikian karyawan yang dimiliki PT Bank Sumut Cabang Tarutung adalah karyawan yang produktif.

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia


(67)

c. Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Tingakat Pendidikan

Pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikannya adalah 14 orang responden (38,88 %) tingkat pendidikannya adalah SLTA /sederajat, 9 orang responden (25 %) tingkat pendidikannya adalah Diploma, dan 13 responden (36,12 %) tingkat pendidikannya adalah Sarjana. Tabel 4.3 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan responden yang pendidikannya SLTA sebesar 38,88% tidak berbeda jauh dengan responden yang pendidikannya S1 sebesar 36,12%. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pada PT Bank Sumut Cabang Tarutung lebih banyak membutuhkan SLTA dan S1 karena pekerjaan berhubungan dengan pelayanan masyarakat yang membutuhkan kenyamanan serta kepercayaan terhadap Bank.

Tingkat Pendidikan Jumlah Responden Persentase (%)

SLTA/ sederajat 14 38,88

Diploma 9 25

Sarjana 13 36,12

Jumlah 36 100

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan


(68)

d. Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Pada Tabel 4.4 dapat dilihat karakteristik responden berdasarkan lama bekerja adalah 33 orang responden (91,66 %) telah bekerja selama 1-10 tahun, 3 orang responden (8,34 %), sementara tidak seorangpun responden yang bekerja 20-30 tahun serta ≥ 31 tahun.. Artinya karyawan yang bekerja di PT Bank Sumut Cabang Tarutung didominasi oleh pegawai yang memiliki sedikit pengalaman.

e. Deskriptif Variabel

1. Deskriptif Penilaian Terhadap Variabel Sikap (X)

Distribusi jawaban responden terhadap 16 butir pertanyaan mengenai variabel Sikap (X) dapat dilihat pada Tabel 4.5

Lama Bekerja (Tahun) Jumlah Responden Persentase (%)

1-10 33 91,66

11-20 3 8,34

21-30 0 0

≥ 31 0 0

Jumlah 36 100

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja


(69)

No Item Sangat tidak Setuju Tidak Setuju Kurang

Setuju Setuju

Sangat

Setuju Total

F % F % F % F % F % F %

1 0 0 0 0 0 0 14 38,9 22 61,1 36 100 2 0 0 0 0 3 8,3 23 63,9 10 27,8 36 100 3 0 0 0 0 0 0 16 44,4 20 55,6 36 100 4 0 0 0 0 0 0 23 63,9 13 36,1 36 100 5 0 0 0 0 2 5,6 21 58,3 13 36,1 36 100

6 0 0 0 0 0 0 27 75,0 9 25,0 36 100

7 0 0 0 0 2 5,6 18 50,0 16 44,4 36 100 8 0 0 0 0 0 0 16 44,4 20 55,6 36 100 9 0 0 0 0 1 2,8 11 30,6 24 66,7 36 100 10 0 0 0 0 3 8,3 16 44,4 17 47,2 36 100 11 0 0 0 0 1 2,8 26 72,2 9 25,0 36 100 12 0 0 0 0 2 5,6 22 61,1 12 33,3 36 100 13 0 0 0 0 1 2,8 13 36,1 22 61,1 36 100 14 0 0 0 0 3 8,3 11 30,6 22 61,1 36 100 15 0 0 0 0 0 0 17 47,2 19 52,8 36 100 16 0 0 0 0 0 0 14 38,9 22 61,1 36 100

Pada Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa:

1. Pada pernyataan pertama (Saya selalu memperlakukan setiap nasabah dengan baik tanpa memandang latar belakang nasabah.), tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, tidak setuju, kurang setuju, ada 14 orang responden (38,9%) menyatakan setuju, dan 22 orang responden (61,1 %) menyatakan sangat setuju, hal ini menunjukkan bahwa setiap karyawan PT Bank Sumut Cabang Tarutung memperlakukan setiap nasabah dengan baik. 2. Pada pernyataan kedua (Saya sangat memahami setiap prosedur yang

ditetapkan oleh perusahaan dalam melayani nasabah), tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, tidak setuju, ada 3 orang responden

Tabel 4.5

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Sikap (X)


(70)

(8,3%) menyatakan kurang setuju, 23 orang responden (63,9%) menyatakan setuju, dan 10 orang responden (27,8%) menyatakan sangat sejutu, hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden memahami setiap prosedur yang diterapkan oleh perusahaan.

3. Pada pernyataan ketiga (Rasa percaya diri selalu saya junjung ketika melayani nasabah), tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, tidak setuju, kurang setuju, dan ada 16 orang responden (44,4%) menyatakan setuju, dan 20 orang responden (55,6%) menyatakan sangat sejutu. Hal ini menyatakan sebagian besar responden sejutu dan sangat setuju dengan rasa percaya diri yang dimilikinya.

4. Pada pernyataan keempat (Ilmu dan pengetahuan yang saya miliki dapat saya aplikasikan ketika melayani nasabah), tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, tidak setuju, kurang setuju, dan ada 23 orang responden (63,9%) menyatakan setuju, dan 13 orang responden (36,1%) menyatakan sangat sejutu. Dari hasil ini dapat dilihat bahwa setiap responden dapat mengaplikasikan ilmu yang dimilikinya ketika menghadapi nasabah.

5. Pada pernyataan kelima (Saya mampu memberikan solusi kepada nasabah yang menghadapi masalah), tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, tidak setuju, ada 2 orang responden (5,6%) menyatakan kurang setuju, 21orang responden (58,3%) menyatakan setuju, dan 13 orang responden (36,1%) menyatakan sangat sejutu. Hal ini terlihat bahwa hanya sebagian kecil responden yang tidak dapat memberikan solusi kepada nasabah.


(71)

6. Pada pernyataan keenam (Saya dapat mengevaluasi setiap pekerjaan yang telah saya selesaikan), tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, tidak setuju, kurang setuju, dan ada 27 orang responden (75,0%) menyatakan setuju, dan 9 orang responden (25,0%) menyatakan sangat sejutu. Dari hasil ini dapat dinyatakan bahwa setiap responden dapat melakukan evaluasi terhadap pekerjaan yang telah mereka selesaikan.

7. Pada pernyataan ketujuh (Saya dapat menikmati suasana dalam melayani nasabah), tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, tidak setuju, ada 2 orang responden (5,6%) menyatakan kurang setuju, 18 orang responden (50,0%) menyatakan setuju, dan 16 orang responden (44,4%) menyatakan sangat sejutu. Hal ini menyatakan bahwa setiap responden dapat menikmati suasana ketika melayani setiap nasabah.

8. Pada pernyataan kedelapan (Saya memiliki keinginan yang kuat dalam meningkatkan karier), tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, tidak setuju, menyatakan kurang setuju, dan ada 16 orang responden (44,4%) menyatakan setuju, dan 20 orang responden (55,6%) menyatakan sangat sejutu. Hal ini terlihat bahwa setiap responden memiliki keinginan yang kuat dalam meningkatkan kariernya.

9. Pada pernyataan kesembilan (Rasa bertanggung jawab selalu saya junjung atas setiap tugas yang saya kerjakan), tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, tidak setuju, ada 1 orang responden (2,8%) menyatakan kurang setuju, 11 orang responden (30,6%) menyatakan setuju, dan 24 orang responden (66,7%) menyatakan sangat sejutu. Hal ini menyatakan hanya


(1)

LAMPIRAN IX

HASIL UJI NORMALITAS PENDEKATAN

ONE-SAMPEL KOLMOGROROV-SMIRNOV TEST

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 36

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 2.63947648

Most Extreme Differences Absolute .110

Positive .067

Negative -.110

Kolmogorov-Smirnov Z .662

Asymp. Sig. (2-tailed) .773

a. Test distribution is Normal.


(2)

LAMPIRAN X

HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS


(3)

LAMPIRAN XI

HASIL UJI GLEJSER HETEROSKEDASTISITAS

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -5.299 5.835 -.908 .370

SIKAP .726 .082 .835 8.855 .000

a. Dependent Variable: PERILAKUKELOMPOK


(4)

LAMPIRAN XII

HASIL UJI NILAI TOLERANCE DAN VIF

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -5.299 5.835 -.908 .370

SIKAP .726 .082 .835 8.855 .000 1.000 1.000 a. Dependent Variable: PERILAKUKELOMPOK


(5)

LAMPIRAN XIII

HASIL UJI SIGNIFIKANSI PARSIAL (UJI-t)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -5.299 5.835 -.908 .370

SIKAP .726 .082 .835 8.855 .000

a. Dependent Variable: PERILAKUKELOMPOK


(6)

LAMPIRAN XIV

HASIL PENGUJIAN KOEFISIEN DETERMINASI

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .835a .698 .689 2.67801

a. Predictors: (Constant), SIKAP