2.1.5 Bentuk-Bentuk Kelompok
1. Kelompok Primer Primary group Yaitu beberapa orang yang sering berkomunikasi satu sama lain melampaui
rentang kendali waktu, sehingga setip orang mampu untuk berkomunikasi secara langsung, bertatap muka dengan yang lainnya tanpa perantara Homans. Kelompok
ini sering disebut kelompok kecil small group.
2. Kelompok Formal dan Informal
Kelompok formal yaitu suatu kelompok yang sengaja dibentuk untuk melaksanakan suatu tugas tertentu. Sedangkan kelompok informal adalah suatu
kelompok yang tumbuh dari proses interaksi, daya tarik, dan kebutuhan-kebutuhan seseorang.
3. Kelompok Terbuka dan Tertutup
Kelompok terbuka adalah suatu kelompok yang secara tetap mempunyai rasa tanggap akan perubahan dan pembaruan. Kelompok tertutup adalah kelompok yang
kecil kemungkinannya menerima perubahan dan pembaruan, atau mempunyai kecenderungan menjaga kesetabilan.
4. Kelompok Referensi
Kelompok yang dimana seseorang melakukan referensi atasnya., merupakan kelompok yang dipergunakan sebagai suatu ukuran atau sebagai sumber dari nilai dan
sikap pribadinya.
Universitas Sumatera Utara
2.1.6 Variabel-Variabel Individual
Kadang-kadang kita menjumpai gejala bahwa karyawan tertentu, walaupun mereka sangat termotivasi, tidak memiliki kemampuan ataupun keterampilan yang
diperlukan untuk melaksanakan tugas mereka dengan baik. Kemampuan dan keterampilan memainkan peranan penting sekali dalam perilaku individual dan
performa. Sebuah kemampuan Ability merupakan sebuah sifat yang melekat pada manusia atau yang dipelajari yang memungkinkan seseorang melaksanakan sesuatu
tindakan atau pekerjaan mental atau fiskal. Keterampilan merupakan kompetensi yang berkaitan dengan tugas, seperti
misalnya keterampilan untuk menangani sebuah mesin. Sering kali istilah kemapuan dan keterampilan digunakan secara bergantian.
2.1.7 Hubungan Antara Sikap dan Perilaku
Sikap selalu dikaitkan dengan perilaku yang berada di dalam batas kewajaran dan kenormalan yang merupakan respon atau reaksi terhadap suatu stimulus Azwar,
2003, meski sikap pada hakikatnya hanyalah merupakan predisposisi atau tendensi untuk bertingkah laku, sehinggabelum dapat dikatakan merupakan tindakan atau
aktivitas. Ajzen dan Fishbein dalam Azwar, 2003 berusaha mengembangkan suatu
pemahaman terhadap sikap dan prediksinya terhadap perilaku. Mereka mengemukakan teori Tindakan Beralasan theory of reasoned action. Teori ini
mengatakan bahwa sikap mempengaruhi perilaku lewatsuatu proses pengambilan
Universitas Sumatera Utara
keputusan yang teliti dan beralasan, serta dampaknya terbatas hanya pada tiga hal, yaitu:
1. Perilaku tidak banyak ditentukan oleh sikap umum, tetapi oleh sikap spesifik terhadap sesuatu
2. Perilaku dipengaruhi tidak hanya oleh sikap tetapi juga oleh norma-norma subjektif;
3. Sikap terhadap suatu perilaku bersama-sama norma-norma subjektif membentuk suatu intensi atau niat untuk berperilaku tertentu.
Gambar di bawah ini mencoba untuk memperjelas hubungan di antara ketiganya.
Sumber: Azwar 2003 diolah Gambar 2.4 Teori Tindakan Beralasan Menurut Ajzen dan Fishbein
Pada gambar 4 tampak bahwa intensi merupakan fungsi dari dua determinan besar, yaitu sikap terhadap perilaku dalam arti personal dan persepsi individu
terhadap tekanan sosial untuk melakukan suatu perbuatan atau untuk tidak melakukan suatu perbuatan apabila ia memandang perbuatan itu positif dan bila ia percaya bahwa
orang lain ingin agar ia melakukannya.
2.2 Peneltian Terdahulu