Komunikator Pesan Mengubah Sikap

6. Faktor Emosional Suatu sikap yang dilandasi oleh emosi yang fungsinya sebagai semacam penyaluran frustrasi atau pengalihan bentuk mekanisime pertahanan ego. Dapat bersifat sementara ataupun menetap persistentahan lama. Contoh: Prasangka sikap tidak toleran, tidak fair

2.1.1.5 Mengubah Sikap

Manejer sering kali bertugas menggubah karyawan mereka agar dapat bekerja lebih keras dalam mencapai kinerja pekerjaan lebih tinggi. Walau terdapat banyak variabel yang mempengaruhi perubahan sikap, prosesnya bergantung pada tiga faktor umum: komunikator, pesan itu sendiri, dan situasi. Untuk tujuan pembahasan, asumsikanlah bahwa komunikator adalah manejer.

2.1.1.5.1 Komunikator

Karyawan lebih mungkin mengubah sikap mereka misalkan agar lebih menyukai pekerjaan dan menyediakan tingkat pelayanan konsumen yang lebih baik jika mereka mempercayai manejer, menyukai manejer, dan mempersepsikan manejer memiliki kelebihan. Jika manejer tidak percaya, usahanya untuk mengubah sikap akan menjadi tidak berguna karena karyawan tidak akan menyakini atau menerima pesan manejer. Himbauan untuk memberikan tingkat pelayanan konsumen yang lebih baik akan dipersepsikan sebagai jalan untuk mendapatkan nilai yang baik dalam penilaian kinerja tahunan dan kenaikan gaji sebagai kebalikan dari usaha yang tulus untuk membuat konsumen merasa lebih nyaman. Menyukai manejer dapat mengarahkan perubahan sikap karena karyawan berusaha mengidentifikasikan diri dengan dan Universitas Sumatera Utara mengadopsi sikap dan perilaku seorang komunikator yang disukai. Sebagai tambahan, mempersepsikan manejer sebagai seseorang yang memiliki kelebihan juga akan mengarahkan karyawan menjadi lebih reseptif dalam mengubah sikap mereka. Seorang manejer yang hanya memiliki sedikit kelebihan kurang dihormati oleh rekan kerja dan atasannya. Hal ini membuat usaha mengubah sikap karyawan menjadi sangat sulit.

2.1.1.5.2 Pesan

Meskipun manejer dipercaya, disukai, dan dilihat memeiliki kelebihan, pesannya pun harus jelas, dapat dipahami, dan menyakinkan. Manejer berusaha untuk mengubah sikap dengan menbgirimkan pesan yang persuasif. Manejer mengirimkan pesan, baik dengan sengaja maupun tidak sengaja, melalui komunikasi verbal maupun non verbal. Sebagai contoh, jika seorang manejer berkata secara verbal bahwa dia mendukung wakil presiden direktur yang baru tapi kemudian tidak menghadiri beberapa pertemuan dengan wakil presiden direktur yang baru, dia mengirimkan pesan non verbal yang kuat kepada karyawan misalnya, bahwa dirinya tidak mendukung wakil presiden direktur baru. Agar menjadi lebih efektif dalam mengubah sikap karyawan, manejer perlu mengembangkan dan mengirimkan pesan verbal dan nonverbal yang persuasif.

2.1.1.5.3 Situasi