yaitu sifat sensori dasar dari masing-masing indera cahaya untuk penglihatan, bau untuk penciuman, suhu untuk perasa, bunyi untuk
pendengaran dan sifat permukaan bagi peraba. 2
Dimensi ruang Dunia persepsi mempunyai sifat ruang dimensi ruang. Kita dapat
menyatakan atas bawah, tinggi rendah, luas sempit, depan dan belakang. 3
Dimensi waktu Dunia persepsi mempunyai dimensi waktu seperti cepat, lambat, tua dan
muda. 4
Konteks Objek-objek atau gejala-gejala dalam dunia pengamatan mempunyai
struktur yang menyatu dengan konteksnya. Struktur dan konteks ini merupakan keseluruhan yang menyatu. Kita melihat meja tidak berdiri
sendiri tetapi dalam ruang tertentu di saat tertentu, letak atau posisi tertentu. 5
Tujuan Dunia persepsi merupakan dunia penuh arti, kita cenderung melakukan
pengamatan atau persepsi pada gejala-gejala yang mempunyai makna bagi kita, yang ada hubungannya dengan diri kita.
4. Definisi Iklim Sekolah
Menurut Owens 1995, iklim sekolah adalah suasana lingkungan kerja di sekolah yang dirasakan oleh warga sekolah. Pengertian iklim sekolah tersebut
mengandung dua hal penting, yakni pertama, iklim sekolah merupakan persepsi dari para anggota sekolah yang bersangkutan terhadap berbagai aspek yang ada di
Universitas Sumatera Utara
lingkungan sekolah tersebut, baik aspek personal, sosial, maupun kultural. Kedua, iklim sekolah menyangkut afeksi yang membentuk pola perilaku yang selanjutnya
menjadi karakteristik sekolah yang mempengaruhi atau membentuk perilaku
warga di dalam sekolah.
Iklim sekolah adalah perasaan pribadi setiap anggota sekolah yang dapat mempengaruhi keberhasilan siswa dan guru dalam membentuk tujuan goal
orientation, membantu meningkatkan self efficacy, usaha, ketekunan dan prestasi belajar siswa, serta kepuasan guru atas keberhasilannya mengajar Pintrich
Shunck, 1996. Sergiovanni dan Starrat dalam Hadiyanto, 2004 berpendapat bahwa iklim
sekolah merupakan karakteristik yang ada the enduring characteristics, yang menggambarkan ciri-ciri psikologis psychological character dari suatu sekolah
tertentu, yang membedakan suatu sekolah dari sekolah yang lain, mempengaruhi tingkah laku guru dan peserta didik dan merupakan perasaan psikologis
psychological feel yang dimiliki guru dan peserta didik di sekolah tertentu.
Mengutip pendapat Litwin dan Stringer, Sergiovanni dan Starrat dalam Hadiyanto, 2004 juga mengatakan bahwa iklim sekolah merupakan efek
subyektif yang dirasakan perceive subjective effects dari sistem formal, gaya informal dari manajer, dan faktor penting yang lain dari lingkungan pada sikap
attitude, kepercayaan beliefs, nilai values dan motivasi motivation orang-
orang yang bekerja pada suatu lembaga tertentu sekolah.
Hadiyanto 2004 menyimpulkan bahwa iklim sekolah adalah situasi atau suasana yang muncul karena adanya hubungan antara kepala sekolah dengan
Universitas Sumatera Utara
guru, guru dengan guru, guru dengan peserta didik atau hubungan antar peserta didik yang menjadi ciri khas sekolah yang ikut mempengaruhi proses belajar
mengajar di sekolah.
Hoy dan Miskel dalam Ulfah, 2009 menyebutkan bahwa iklim sekolah adalah situasi, suasana atau atmosfer, suatu karakteristik internal dalam suatu
sekolah yang membedakannya dengan sekolah lain dan mempengaruhi perilaku orang-orang di dalamnya. Iklim sekolah juga dapat diartikan sebagai bentuk dasar
dari pengalaman orang-orang dalam kehidupan sekolah dan refleksi dari norma, tujuan, nilai, hubungan interpersonal, prakter belajar mengajar, dan stuktrur
organisasi Thapa dkk, 2012. Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa iklim sekolah
adalah perasaan pribadi setiap anggota sekolah tentang pengalaman personel terhadap situasi dan kondisi lingkungan sekolah tersebut yang dapat
mempengaruhi keberhasilan siswa dan guru dalam membentuk tujuan goal orientation, membantu meningkatkan self efficacy, usaha, ketekunan dan prestasi
belajar siswa, serta kepuasan guru atas keberhasilannya mengajar.
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi Iklim Sekolah