BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kecenderungan Bullying
1. Definisi Kecenderungan Bullying
Dalam Bahasa Inggris yang diterjemahkan ke bahasa Indonesia kata bully berarti penggertak, orang yang mengganggu orang lemah Echols, 1976. Bullying
diartikan sebagai suatu tindakan negatif dan agresif atau tindakan yang disengaja atau berulang yang dilakukan oleh satu orang atau lebih terhadap orang lain,
biasanya terjadi secara berkala. Merupakan tindakan yang kejam dan berdasarkan ketidakseimbangan kekuatan Sullivan, 2005.
Menurut American Psychiatric Association APA, bullying adalah perilaku agresif yang dikarakteristikkan dengan 3 kondisi yaitu a perilaku
negatif atau jahat yang dimaksud untuk merusak atau membahayakan b perilaku yang diulang selama jangka waktu tertentu c hubungan yang melibatkan
ketidakseimbangan kekuatan atau kekuasaan dari pihak-pihak yang terlibat dalam Stein dkk, 2006.
Selain itu, menurut Rigby dalam Astuti, 2008 bullying adalah sebuah hasrat untuk menyakiti. Hasrat ini diperlihatkan ke dalam aksi, menyebabkan
seseorang menderita. Aksi ini dilakukan secara langsung oleh seseorang atau kelompok yang lebih kuat, tidak bertanggung jawab, biasanya berulang, dan
dilakukan dengan perasaan senang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kecenderungan bullying
adalah suatu kecenderungan untuk melakukan tindakan negatif yang dilakukan
Universitas Sumatera Utara
kepada seseorang atau lebih dengan maksud menyakiti orang tersebut yang dilakukan secara berulang-ulang dan disebabkan karena ketidak seimbangan
kekuasaan antara kedua belah pihak tersebut.
2. Bullying Di Sekolah
Menurut Rudi 2010 bullying dapat terjadi di lingkungan mana saja dimana terjadi interaksi sosial antar manusia, antara lain di sekolah school
bullying, tempat kerja workplace bullying, pada internet dan teknologi digital cyber bullying, lingkungan politik political bullying, lingkungan militer
military bullying, dan perpeloncoan. Bullying yang terjadi di sekolah school bullying adalah perilaku agresif
yang dilakukan berulang-ulang oleh seorangsekelompok siswa yang memiliki kekuasaan, terhadap siswasiswi lain yang lebih lemah, dengan tujuan menyakiti
orang tersebut. Siswasiswi yang menjadi korban bullying adalah siswasiswi yang
biasanya cenderung pasif, gampang terintimidasi, atau mereka yang memiliki sedikit teman, memiliki kesulitan untuk mempertahankan diri dan korban bisa
juga lebih kecil dan lebih muda. Para siswi pelaku bullying melakukan tindakannya kepada rekan-rekan perempuannya dengan kreatif, dalam kelompok,
serta tidak kalah kerasnya dibandingkan para pelaku siswa. Umumnya siswi-siswi yang menjadi korban adalah mereka yang cantik, menarik, anak orang berada,
kurus dan tampak lemah, pandai tapi lemah fisiknya dan disayang guru Siswanti, 2009.
Universitas Sumatera Utara
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecenderungan Bullying