Kerja Sama Internasional UPAYA PENCEGAHAN PERUSAKAN HUTAN

agar hutan tetap lestari dan apabila menebang pohon dapat memperhatikan pohon mana yang dapat ditebang tanpa merusak fungsi hutan. 41

D. Kerja Sama Internasional

Dalam Undang-Undang No.18 Tahun 2013 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Kerusakan Hutan disebutakan dalam rangka melakukan pencegahan dan pemberantasan kerusakan hutan dapat melalui Kerja Sama Internasional, yang tercamtum dalam BAB VII Pasal 64 ayat 1 yang berbunyi : pemerintah dapat melakukan kerja sama internasional dengan negara lain alam rangka pencegahan dan pemberantasan perusakan hutan dengan mempertimbangkan dan menjaga kepentingan nasional. 42 Dalam tindak pidana kejahatan kehutanan ini, tidak sedikit perusahaan atau korporasi yang melakukan impor ke luar negeri karena banyaknya permintaan, sehingga memang perlu di lakukan kerja sama internasional dalam mencegah terjadinya kejahatan ini.kerja sama yang dapat dilakukan misalnya seperti, disetiap tempat di mungkinkannya terjadinya pengiriman barang, seperi pelabuhan, pejabat yang berwenang disana harus tegas dengan memeriksa izin meraka yang melakukan pengiriman barang, apabila mereka tidak mempunyai Upaya yang dapat dilkukan dalam hal kerja sama antar negara ini adalah, para pejabat yang berwenang perlu melakuka pertemuan dan diskusi yang membahas bagaimana usaha untuk mencegah terjadi kerusakan hutan, kerja tersebut dapat di mulai dengan perjanjian dan jalannya komunikasi yang baik dengan Negara-negara tertentu. 41 Salim, HS.,S.H.,M.S, Dasar-Dasar Hukum Kehutanan,Jakarta, Sinar Grafika, 1997 42 Undang-Undang R.I. No.18 Tahun 2013 op.cit. Pasal. 64 Universitas Sumatera Utara izin dan keterangan yang jelas, atau mencurigakan, petugas tersebut dapat langsung menagkap meraka, dan menyelidikinya lebih khusus. dengan adanya kerja sama ini di harapkan juga dapat menakan meraka pelaku kejahatan sehingga meraka tidak berani untuk sewenang-wenang dalam melakukan kegiatannya. Universitas Sumatera Utara

BAB III UPAYA PEMBERANTASAN PERUSAKAN HUTAN

A. Ketentuan Pidana Perusakan Hutan

Penjatuhan hukuman kepada pelaku tindak pidana perusakan hutan harus dilakauakn dengan tegas dan setimpal dengan perbuatan yang mereka lakaukan, ketentuan pidana kepada pihak-pihak yang telah melakukan perbuatan pidana, baik perorangan, badan usaha, korporasi, kejahatan, yang teleh terstruktur harus mempunyai aturan yang jelas sehingga meraka yang melakukan tindak pidana tidak dapat mengelak lagi. Ketentuan pidana tentang kehutanan di atur dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013, Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan Selanjtnya disebut UUP3H, mengganti Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999, karena di anggab belum bisa menjerat atau masih kurang memadai untuk menangani semua pelaku tindak pidana kehutanan. Dalam Udang-Undang No 18 Tahun 2013 Tentang P3H ini di jelaskan ketentuan pidana mulai dari Pasal 82 sampai dengan Pasal 109UUP3H, yang di klasifikasikan sebagai berikut : a. Orang perseorangan yaitu : setiap orang atau korporasi yang melakukan perbuatan perusakan hutan secara terorganisasi di wilayah hukum Indonesia danatau berakibat hukum di wilayah hukum Indonesia. Pasal 1 ayat 21UUP3H.Perbuatan yang dilakukan yaitu: mulai dari Pasal 82 sampai dengan Pasal 103 UUP3H sebagai berikut : 1. Pasal 82 ayat 1UUP3H atas pelanggaran jo Pasal 12 huruf a,b.c UUP3H yaitu, melakukan penebangan pohon dalam kawasan hutan yang tidak sesuai 56 Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pertanggungjawaban Pidana Illegal Logging (Pembalakan Liar) Sebagai Kejahatan Kehutanan Berdasarkan Undang-Undang No.41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan Dan Undang-Undang No. 18 Tahun 2013 Tentang Pencegahan Dan Pemberantasan Perusakan Hutan

7 155 148

Pemalsuan Surat Dalam Perkawinan Dihubungkan Dengan Kitab Undang – Undang Hukum Pidana Dan Undang – Undang Nomor 1 Tahun 1974

0 30 80

Implementasi Hukum Pidana Dalam Pencegahan dan Penanggulangan Pembalakan Liar (Illegal Logging) Dikaitkan Dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan Juncto Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlin

0 18 106

PERANAN PERUM PERHUTANI KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN (KPH ) CEPU DALAM UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENEBANGAN HUTAN SECARA LIAR (ILLEGAL LOGGING ) DI TINJAUAN DARI UNDANG - UNDANG NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KERUSAKA

0 2 16

PENYERTAAN DALAM TINDAK PIDANA PERUSAKAN HUTAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PERUSAKAN HUTAN | AFANDI | Legal Opinion 6225 20586 1 PB

0 0 15

UU NO 18 2013 Pencegahan Perusakan Hutan

0 0 60

BAB II UPAYA PENCEGAHAN PERUSAKAN HUTAN A. Upaya-Upaya yang dapat dilakukan dalam Mencegah Perusakan Hutan - Upaya Hukum dalam Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan Menurut Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013

0 0 35

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Upaya Hukum dalam Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan Menurut Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013

0 0 19

EFEKTIVITAS UNDANG-UNDANG NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PERUSAKAN HUTAN DALAM PENEGAKAN TINDAK PIDANA PENEBANGAN LIAR DI KABUPATEN BANGKA SKRIPSI

0 0 15

BAB I PENDAHULUAN - Efektivitas undang-undang nomor 18 tahun 2013 tentang pencegahan dan pemberantasan perusakan hutan dalam penegakan tindak pidana penebangan liar di Kabupaten Bangka - Repository Universitas Bangka Belitung

0 0 16