Ketentuan Pidana Perusakan Hutan

BAB III UPAYA PEMBERANTASAN PERUSAKAN HUTAN

A. Ketentuan Pidana Perusakan Hutan

Penjatuhan hukuman kepada pelaku tindak pidana perusakan hutan harus dilakauakn dengan tegas dan setimpal dengan perbuatan yang mereka lakaukan, ketentuan pidana kepada pihak-pihak yang telah melakukan perbuatan pidana, baik perorangan, badan usaha, korporasi, kejahatan, yang teleh terstruktur harus mempunyai aturan yang jelas sehingga meraka yang melakukan tindak pidana tidak dapat mengelak lagi. Ketentuan pidana tentang kehutanan di atur dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013, Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan Selanjtnya disebut UUP3H, mengganti Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999, karena di anggab belum bisa menjerat atau masih kurang memadai untuk menangani semua pelaku tindak pidana kehutanan. Dalam Udang-Undang No 18 Tahun 2013 Tentang P3H ini di jelaskan ketentuan pidana mulai dari Pasal 82 sampai dengan Pasal 109UUP3H, yang di klasifikasikan sebagai berikut : a. Orang perseorangan yaitu : setiap orang atau korporasi yang melakukan perbuatan perusakan hutan secara terorganisasi di wilayah hukum Indonesia danatau berakibat hukum di wilayah hukum Indonesia. Pasal 1 ayat 21UUP3H.Perbuatan yang dilakukan yaitu: mulai dari Pasal 82 sampai dengan Pasal 103 UUP3H sebagai berikut : 1. Pasal 82 ayat 1UUP3H atas pelanggaran jo Pasal 12 huruf a,b.c UUP3H yaitu, melakukan penebangan pohon dalam kawasan hutan yang tidak sesuai 56 Universitas Sumatera Utara izin pemanfaatan hutan, tanpa memiliki dari izin pejabat yang berwenang dan secara tidak sah. 2. Pasal 82 ayat 2UUP3H atas pelanggaran jo Pasal 12 huruf a,b,c, UUP3H yaitu melakukanperbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat 1, bagi yang bertempat tinggal dalam danatau sekitar kawasan hutan. 3. Pasal 83 ayat 1 UUP3H atas pelanggaran jo Pasal 12 huruf d,e,h,UUP3H yaitu memuat, membongkar, mengeluarkan, mengangkut, menguasai danatau memiliki hasil penebangan dikawasan hutan tanpa izin, memiliki hasil hutan kayu tidak dilengkapi surat keterangan sahnya hasil hutan, dan pemanfaatan hasil hutan kayu yang diduga berasal dari pembalakan liar. 4. Pasal 83 ayat 2UUP3H atas pelanggaran jo Pasal 12 huruf d,e,h UUP3H yaitu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83 ayat 1 P3H. 5. Pasal 83 ayat 1 UUP3H atas pelanggaran jo Pasal 12 huruf d,e,hUUP3H yaitu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83 1 bagi yang bertempat tinggal dalam danatau sekitar kawasan hutan. 6. Pasal 84 ayat 1UUP3H atas pelanggaran jo Pasal 12 huruf f UUP3H yaitu membawa alat-alat yang lazim digunakan untuk menebang, memotong dan membelah pohon dalam kawasan hutan tanpa izin pejabat yang berwenang. 7. Pasal 84 ayat 2 UUP3H atas pelanggaran jo Pasal 12 huruf f, UUP3H yaitu, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 84 ayat 1 P3H. 8. Pasal 84 ayat 3UUP3H atas pelanggaran jo Pasal 12 huruf f.UUP3H Yaitu sebagaimana di maksud dalam Pasal 84 1, bagi yang bertempat tinggal dalam danatau sekitar kawasan hutan. Universitas Sumatera Utara 9. Pasal 85 ayat 1UUP3H atas pelanggaran jo Pasal 12 huruf g, UUP3H yaitu membawa alat-alat berat danatau alat-alat lainnya yang lazim atau patut diduga untuk mengangkut hasil hutan dalam kawasan hutan tanpa izin pejabat yang berwenang. 10. Pasal 86 ayat 1UUP3H atas pelanggaran jo Pasal 12 huruf i, j, UUP3H yaitu mengedarkan kayu hasil pembalakan liar, menyeludupkan kayu yang berasal dari atau masuk kedalam NKRI melalui darat, air dan udara. 11. Pasal 87 ayat 1 UUP3H atas pelanggaran jo Pasal huruf k, l, m, UUP3H yaitu menerima, membeli, menjual, menerima tukar,menerima titipan, danatau hasil hutan yang diketahui berasal dari pembalakan liar, mengelola hasil hutan, memiliki hasil hutan kayu dari kawasan hutan yang diambil atau dipungut secara tidak sah. 12. Pasal 87 ayat 2UUP3H atas pelanggaran jo Pasal 12 huruf k,l,m, UUP3H yaitu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 87 ayat 1. 13. Pasal 87 ayat 3UUP3H atas pelanggaran jo Pasal 12 huruf k,l,m, UUP3H yaitu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 87 ayat 1. Bagi yang bertempat tinggal dalam danatau sekitar kawasan hutan. 14. Pasal 88 ayat 1UUP3H atas pelanggaran jo Pasal 14,15.16, UUP3H yaitu melakukan penebangan kayu hasil hutan tanpa memiliki dokumen yang merupakan surat keteranagan sahnya hasil hutan, memalsukan surat keterangan sahnya hasil hutan, dan menyalahgunakan dokumen angkutan hasil hutan kayu yang diterbitkan oleh pejabat yang berwenang. Universitas Sumatera Utara 15. Pasal 89 ayat 1UUP3H atas pelanggaran jo Pasal 17ayat 1 a,b, UUP3H yaitu melakukan kegiatan penambangan, membawa alat-alat berat danatau alat-alat lainnya yang lazim atau patut diduga akan digunakan untukm kegiatan penambangan danatau mengangkut hasil tambang dalam kawasan hutan tanpa izin menteri. 16. Pasal 90 ayat 1 UUP3H atas pelanggaran jo Pasal 17 ayat 1 c, UUP3H yaitu mengangkut danatau menerima titipan hasil tambang yang berasal dari kegiatan penambangan di dalam kawasan hutan tanpa izin. 17. Pasal 91 ayat 1UUP3H atas pelanggaran jo Pasal 17 ayat 1 d,e, UUP3H yaitu menjual, menguasai,memiliki danatau menyimpan hasil tambang, membeli, memasarkan danatau mengelola hasil tambang dari kegiatan penambangan dalam kawasan hutan tanpa izin. 18. Pasal 92 ayat 1UUP3H atas pelanggaran jo Pasal pasal 17 ayat 2 a,b, yaitu melakukan kegiatan perkebunan, membawa alat-alat danatau alat-alat lainnya yang lazim atau patut diduga akan digunakan untuk kegiatan perkebunan danatau mengangkut hasil kebun di dalam kawasan hutan tanpa izin menteri. 19. Pasal 93 ayat 1 UUP3H atas pelanggaran jo Pasal 17 ayat 2 c,d,e UUP3H yaitu mengangkut danatau menerima titipan hasil perkebunan, menjual, menguasai, memiliki danatau menyimpan, membeli, memasarkan danatau mengelola hasil kebun dari perkebunan yang berasal dari kegiatan perkebunan di dalam kawasan hutan tanpa izin. Universitas Sumatera Utara 20. Pasal 93 ayat 2 UUP3H atas pelanggaran jo Pasal 17 ayat 2 c.d.e.UUP3H yaitu sebagaimana dimaksud dalam ayat 1. 21. Pasal 94 ayat 1 UUP3H atas pelanggaran jo Pasal 19 huruf a,c,d,f, UUP3H yaitu menyuruh, mengorganisasi atau menggerakkan pembalakan liar, melakukan pemufakatan jahat, mendanai dan mengubah kayu hasil pembalakan liar danatau hasil penggunaan kawasan hutan secara tidak sah, seolah-olah menjadi kayu yang sah atau hasil penggunaan kawasan hutan yang sah untuk dijual kepada pihak ketiga baik dalam maupun luar negeri. 22. Pasal 95 ayat 1 UUP3H atas pelanggaran jo Pasal 19 huruf g,h,i, UUP3H yaitu memanfaatkan kayu hasil pembalakan liar dengan mengubah bentuk, ukuran, termasuk pemanfatan limbahnya, menempatkan, mentrasfer, membayarkan, membelanjakan, menghibahkan, menyumbangkan, menitipkan, membawa keluar negeri danatau menukarkan uangatau surat berharga lainnya serta harta kekayaan lainnya, menyembunyikan atau menyamarkan asal usul harta kekayaan yang di ketahui atau patut diduga berasal dari pembalakan liar danatau hasil penggunaan kawasan hutan secara tidak sah sehingga seolah-oleh menjadi harta yang sah. 23. Pasal 95 ayat 2 UUP3H atas pelanggaran jo Pasal pasal g,h,i, UUP3H yaitu sebagaimana dimaksud dalam ayat 1. 24. Pasal 96 ayat 1 UUP3H atas pelanggaran jo Pasal 24 huruf a,b,c, UUP3H yaitu memalsukan surat izin, menggnakan surat izin palsu pemanfaatan hasil hutan dan memindahtangankan atau menjual izin yang dekeluarkan oleh pejabat yang berwenang kecuali dengan persetujuan menteri. Universitas Sumatera Utara 25. Pasal 97 ayat 1 UUP3H atas pelanggaran jo Pasal 25 dan Pasal 26 UUP3H yaitu merusak sarana prasarana pelindungan hutan, ,merusak, memindahkan, atau menghilangkan pal batas luar kawasan hutan, batas fungsi hutan kawasan hutan, atau batas kawasan hutan yang berimpit dengan batas negara yang mengakibatkan perubahan bentuk danatau luasan kawasan hutan. 26. Pasal 97 ayat 2 UUP3H atas pelanggaran jo Pasal 25 dan Pasal 26 UUP3H yaitu sebagaimana dimaksud dalam ayat 1. 27. Pasal 98 ayat 1 UUP3H atas pelanggaran jo Pasal 19 huruf b, UUP3H turut serta melakukan atau membantu terjadinya pembalakan liar danatau penggunaan kawasan hutan secara tidak sah. 28. Pasal 98 ayat 2 UUP3H atas pelanggaran jo Pasal 19 huruf b, UUP3H yaitu sebagaimana dimaskud dalam ayat 1 29. Pasal 99 ayat 1 UUP3H atas pelanggaran jo Pasal 19 huruf e, yaitu menggnakan dana yang diduga berasal dari hasil pembalakan liar danatau penggunaan kawasan hutan secara tidak sah. 30. Pasal 99 ayat 2 UUP3H atas pelanggaran jo Pasal 19 huruf e, UUP3H yaitu sebagaimana dimaksud dalam aya 1. 31. Pasal 100 ayat 1 UUP3H atas pelanggaran jo Pasal 20 yaitu mencegah, merintangi danatau menggagalkan secara langsung maupun tidak langsung upaya pemberantasan pembalakan liar. 32. Pasal 101 ayat 1 UUP3H atas pelanggaran jo Pasal 21, yaitu memnfaatkan kayu hasil pembalakan liar danatau penggunaa kawasan secara tidak sah yang berasal dari hutan konservasi. Universitas Sumatera Utara 33. Pasal 101 ayat 2 UUP3H atas pelanggaran jo Pasal 21UUP3H yaitu sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 bagi yang bertempat tinggal dalam danatau sekitar kawasan hutan 34. Pasal 102 ayat 1 UUP3H atas pelanggaran jo Pasal 22 yaitu menghalang- halangi danatau menggagalkan penyelidikan, penyidikan, penuntutan, atau pemeriksaan disidang pengadilan tindak pidana pembalakan liar danatau penggunaan kawasan hutan secara tidak sah. 35. Pasal 103 ayat 1 UUP3H atas pelanggaran jo Pasal 23 UUP3H yaitu intimidasi danatau ancmana terhadap keselamatan petugas yang melakukan pencegahan dan pemberantasan pembalakan liar dan penggunaan kawasan hutan secaran tidak sah. b. Korporasi yaitu : kumpulan orang danatau kekayaan yang terorganisasi, baik berupa badan hukum maupun bukan badan hukum. Bagi korporasi yang melakukan perbuatan tersebut seperti disebutkan diatas mulai dari pasal 82 sampai dengan 103 UUP3H hukumannya di perberat dari pada yang dilakukan orang perseorangan. c. Pejabat yaitu : Orang yang diperintahkan atau orang yang karena jabatannya memiliki kewenangan dengan suatu tugas dan tanggung jawab tertentu. Perbuatan yang dilakukan : 1. Pasal 104 UUP3H atas pelanggaran jo Pasal 19 sampai Pasal 17 dan Pasal 19 UUP3H yaitu melakukan pembiaran terjadinya pembalakan liar. Universitas Sumatera Utara 2. Pasal 105UUP3H atas pelanggaran jo Pasal 28 huruf a,b,c,d,e,f,g, UUP3H yaitu menerbitkan izin pemanfaatan hasil hutan kayu danatau penggunaan kawasan hutan di dalam kawasan hutan yang tidak sesuai dengan kewenangannya, menerbitkan izin pemanfaatan hasil hutan kayu danatau izin tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, melindungi pelaku pembalakan liar secara tidak sah, ikut serta atau membantu kegiatan pembalakan liar, secara tidak sah, melakukan pemufakatan jahat untuk terjadinya pembalakan liar, menerbitkan surat keterangan sahnya hasil hutan tanpa hak, dan melakukan pembiaran dalam melaksanakan tugas sehingga terjadi tindak pidana pembalakan liar danatau penggunaan kawasan hutan secara tidak sah. 3. Pasal 106 UUP3H atas pelanggaran jo Pasal 28 huruf h, UUP3H yaitu melakukan kelalaian dalam melaksanakan tugas. d. Sanksi pidana UUP3H Pasal82 ayat : 1. Penajra minimal 1 satu tahun, maksimal 5 lima tahun, serta denda minimal Rp.500.000.000 lima ratus juta rupIah maksimal Rp.2.500.000.000. dua miliar lima ratus juta rupiah, 2. Penjara minimal 3 tiga bulan, maksimal 2dua tahun, serta denda minimal Rp.500.000. lima ratus ribu rupiah maksimal Rp. 500.000.000 lima ratus juta rupiah Universitas Sumatera Utara 3. Penjara minimal 5 lima tahun, maksimal 15 lima belas tahun, serta denda niminal Rp. 5.000.000.000 lima miliar rupaih, maksimal Rp. 15.000.000.000 lima belas miliar rupiah UUP3H Pasal 83 ayat : 1. Dipidana minimal, 1 satu tahun, maksimal, 5 lima tahun serta denda minimal, Rp.500.000.000 lima ratus juta rupiah, maksimal, Rp. 2.500.000.000 dua miliar lima ratus juta rupiah 2. Penjara dipidana minimal, 8 delapan bulan maksimal, 3tiga tahun serta denda minimal,Rp. 10.000.000 sepuluh juta rupiah maksimal, Rp.1.000.000.000 satu miliar rupiah 3. Penjara minimal,3 bulan maksimal, 2 tahun serta denda minimal,Rp.500.000 lima ratus ribu rupiah maksimal,Rp. 500.000.000 lima ratus juta rupiah 4. Penjara dipidana minimal, 5 lima tahun, maksimal, 15 lima belas tahun serta denda minimal,Rp.5.000.000.000 lima miliar rupiah maksimal, Rp.15.000.000.000 lima belas miliar rupiah. UUP3H Pasal 84 ayat : 1. Penjara minimal, 1 satu tahun, maksimal, 5 lima tahun, serta denda minimal,Rp. 250.000.000 dua ratus lima puluh juta rupiah maksimal,Rp. 5.000.000.000 lima miliar rupiah 2. Penjara minimal, 8 delapan bulan, maksimal, 2 dua tahun serta denda minimal Rp.10.000.000 sepuluh juta rupiah, maksimal, Rp.1.000.000.000 satu miliar rupiah Universitas Sumatera Utara 3. Penjara minimal, 3 tiga bulan, maksimal, 2 dua tahun serta denda minimal, Rp.500.000lima ratus ribu rupiah maksimal, Rp. 500.000.000 lima ratus juta rupiah 4. Penjara minimal, 2dua tahun, maksimal, 15 lima belas tahun serta denda, minimal, Rp.2.000.000.000 dua miliar rupiah, maksimal, Rp.15.000.000.000 lima belas miliar rupiah UUP3H Pasal 85 ayat : 1. Penjara minimal, 2 dua tahun, maksimal,10 sepuluh tahun, serta denda minimal, RP.2.000.000.000 dua miliar rupiah, maksimal, 10.000.000.000 sepuluh miliar rupiah 2. Penjara minimal, 5 lima tahun, maksimal, 15 lima belas tahun, serta denda minimal, Rp.5.000.000.000 lima miliar rupiah, maksimal, Rp.15.000.000.000 lima belas miliar rupiah UUP3H Pasal 86 ayat : 1. Penjara minimal,1 satu tahun, maksimal, 5 lima tahun, serta denda minimal, Rp.500.000.000 lima ratus juta rupiah, maksimal, Rp.2.500.000.000 dua miliar lima ratus juta rupiah 2. Penjara minimal, 5 lima tahun, maksimal, 15 lima belas tahun, serta denda minimal, Rp.5.000.000.000 lima miliar rupiah, maksimal, Rp.15.000.000.000 lima belas miliar rupiah UUP3H pasal 87 ayat : Universitas Sumatera Utara 1. Pernjara minimal, 1 satu tahun, maksimal 5 lima tahun, serta denda, minimal Rp. 500.000.000 lima ratus juta rupiah maksimal, Rp.2.500.000.000 dua miliar lima ratus juta rupiah 2. Pernjara minimal, 8 delapan bulan, maksimal, 3 tiga tahun, serta denda minimal, Rp.250.000.000 dua ratus lima puluh juta rupiah maksimal, Rp.1000.000.000 satu miliar rupiah 3. Penjara minimal,3 tiga bulan, maksimal, 2 dua tahun, serta denda, minimal,Rp.500.000 lima ratus ribu rupiah, maksimal, Rp.500.000.000 lima ratus juta rupiah, 4. Penjara min, 5 lima tahun, mak, 15 lima belas tahun, serta denda, min, Rp.5.000.000.000 lima miliar rupiah, mak,Rp.15.000.000.000 lima belas miliar rupiah pasal 88 ayat : 1. Penjara minimal, 1 satu tahun, mak, 5 lima tahun, serta denda minimal, Rp.500.000.000 lima ratus juta rupiah, maksimal, Rp.2.500.000.000 dua miliar lima ratus juta rupiah 2. Penjara minimal, 5 lima tahun, maksimal, 15 lima belas tahun, serta denda minimal, Rp. 5.000.000.000 lima miliar rupiah maksimal, Rp. 15.000.000.000 lima belas miliar rupiah UUP3H pasal 89 ayat : 1. Penjara minimal, 3 tiga tahun, maksimal, 15 lima belas tahun, serta denda minimal,Rp.1.500.000.000 satu miliar lima ratus juta rupiah, maksimal, Rp. 10.000.000.000 sepuluh miliar rupiah Universitas Sumatera Utara 2. Penjara minimal, 8 delapan tahun, maksimal, 20 dua puluh tahun, serta denda minimal, Rp. 20.000.000.000 dua puluh miliar rupiah maksimal,Rp. 50.000.000.000 lima puluh miliar rupiah UUP3H Pasal 90 ayat : 1. Penjara minimal, 3 tiga tahun, maksimal, 10 sepuluh tahun, serta denda minimal,Rp.1.500.000.000 satu miliar lima ratus juta rupiah, maksimal, Rp. 5.000.000.000 lima miliar rupiah 2. Penjara minimal, 5 lima tahun, maksimal, 15 lima belas tahun, serta denda minimal Rp.5.000.000.000 lima miliar rupiah, maksimal, 15.000.000.000 lima belas miliar rupiah, UUP3H Pasal 91 ayat : 1. Penjara minimal, 3 tiga tahun, ,maksimal, 10 sepuluh tahun, serta denda minimal Rp.1.500.000.000 satu miliar lima ratus juta rupiah, maksimal, Rp.5.000.000.000 lima miliar rupiah 2. Penjara min, 5 lima tahun, mak, 15 lima belas tahun, serta denda, min, Rp.5.000.000.000 lima miliar rupiah, mak, Rp. 15.000.000.000 lima belas miliar rupiah. UUP3H Pasal 92 ayat : 1. Penjara minimal, 3 tiga tahun, maksimal, 10 sepuluh tahun, serta denda, minimal, Rp.1.500.000.000 satu miliar lima ratus juta rupiah, maksimal, 5.000.000.000 lima miliar rupiah Universitas Sumatera Utara 2. Penjara minimal, 8 delapan tahun, maksimal, 20 dua puluh tahun, serta denda minimal, Rp,20.000.000.000 dua puluh miliar rupiah, maksimal, Rp. 50.000.000.000 lima puluh miliar rupiah. UUP3H Pasal 93 ayat : 1. Penjara minimal,3 tiga tahun,maksimal, 10 sepuluh tahun, serta denda minimal, Rp.1.500.000.000 satu miliar lima ratus juta rupiah, maksimal, 5.000.000.000 lima miliar rupiah 2. Penjara minimal, 1 satu tahun, maksimal 3 tiga tahun, serta denda minimal, Rp. 100.000.000 seratus juta rupiah, maksimal, 1.000.000.000 satu miliar rupiah 3. Penjara minimal, 5 lima tahun, maksimal, 15 lima belas tahun, serta denda minimal, Rp. 5.000.000.000 lima miliar rupiah, maksimal, Rp.15.000.000.000 lima belas miliar rupiah UUP3H Pasal 94 ayat : 1. Penjara minimal, 8 delapan tahum, maksimal, 15 lima belas tahun serta denda minimal, Rp.10.000.000.000 sepuluh miliar rupiah, maksimal, Rp.100.000.000.000 seratus miliar rupiah 2. Penjara minimal, 10 sepuluh tahun, maksimal, seumur hidup, serta denda minimal, Rp,100.000.000.000. seratus miliar rupiah, maksimal, Rp.1.000.000.000.000 satu triliun rupiah UUP3H Pasal 95 ayat : Universitas Sumatera Utara 1. Penjara minimal, 8 delapan, maksimal, 15 lima belas tahun serta denda minimal. Rp.10.000.000.000 sepuluh miliar rupiah, maksimal,Rp. 100.000.000.000 seratus miliar rupiah 2. Penjara minimal, 2 dua tahun, maksimal, 5 lima tahun, serta denda minimal Rp.500.000.000 lima ratus juta rupiah, maksimal,Rp. 5.000.000.000 lima miliar rupiah 3. Penjara minimal, 10sepuluh tahun, maksimal seumur hidup serta denda minimal, Rp.20.000.000.000 dua puluh miliar rupiah, maksimal, Rp.1.000.000.000.000 satu trilium rupiah UUP3H Pasal 96 ayat : 1. Pemjara minimal, 1 satu tahum, maksimal, 5 lima tahun serta denda minimal, Rp.500.000.000 lima ratus juta rupiah, maksimal, Rp,2.500.000.000 dua miliar lima ratus juta rupiah 2. Penjara minimal, 5 lima tahun, maksimal, 15 lima belas tahun, serta denda minimal, Rp.5.000.000.000 lima miliar rupiah, maksimal, Rp.15.000.000.000 lima belas miliar rupiah. UUP3H Pasal 97 ayat : 1. Penjara minimal, 1 satu tahun, maksimal, 3 tiga tahun, serta denda minimal, Rp.500.000.000 lima ratus juta rupiah, maksimal, Rp.1.500.000.000 satu miliar lima ratus juta rupiah 2. Penjara minimal, 8 delapan bulan, maksimal, 2 dua tahun serta denda, minimal,Rp.10.000.000 sepuluh juta rupiah, maksimal, Rp.500.000.000 lima ratus juta rupiah. Universitas Sumatera Utara 3. Penjara minimal,4 empat tahun, maksimal, 15 lima belas tahun, serta denda minimal, Rp.4.000.000.000 empat miliar rupiah, maksimal, Rp.15.000.000.000 lima belas miliar rupiah. UUP3H Pasal 98 ayat : 1. Penjara minimal, 1 satu tahun, maksimal, 3 tiga tahun, serta denda minnimal, Rp.500.000.000 lima ratus juta rupiah, maksimal,Rp.1.500.000.000 satu miliar lima ratus juta rupiah 2. Penjara minimal, 8 delapan bulan, maksimal, 2 dua tahun, serta denda minimal, Rp.200.000.000 dua ratus juta rupiah, maksimal, 1.000.000.000 satu miliar rupiah 3. Penjara minimal, 5 lima tahun, maksimal, 15 lima belas tahun,serta denda minimal, Rp.5.000.000.000 lima miliar rupiah, maksimal, Rp.15.000.000.000 lima belas miliar rupiah UUP3H Pasal 99 ayat : 1. Penjara minimal, 8 delapan tahun, maksimal, 15 lima belas tahun serta denda minimal, Rp.10.000.000.000 sepuluh miliar rupiah, maksimal, Rp. 100.000.000.000 seratus miliar rupiah 2. Penjara minimal, 1 satu tahun, maksimal, 3 tiga tahun, serta denda minimal, Rp.200.000.000 dua ratus juta rupiah, maksimal, 1.500.000.000 satu miliar lima ratus juta rupiah 3. Penjara minimal, 10 sepuluh tahun, maksimal, seumur hidup, serta denda minimal, Rp.20.000.000.000 dua puluh miliar rupiah, maksimal, Rp.1.000.000.000.000 satu triliun rupiah. Universitas Sumatera Utara UUP3H Pasal 100 ayat : 1. Penjara minimal, 1 satu tahun, maksimal, 10 sepuluh tahun, serta denda minimal, Rp.500.000.000 lima ratus juta rupiah, maksimal, 5.000.000.000 lima miliar rupiah 2. Penjara minimal, 5 lima tahun, maksimal, 15 lima belas tahun, serta denda minimal, Rp.5.000.000.000 lima miliar rupiah, maksimal, 15.000.000.000 lima belas miliar rupiah UUP3H Pasal 101 ayat : 1. Penjara minimal,1 satu tahun, maksimal,3 tiga tahun, serta denda minimal, Rp. 200.000.000 dua ratus juta rupiah, maksimal, Rp. 1.500.000.000 satu miliar lima ratus juta rupiah 2. Penjara dipidana minimal, 3 tiga bulan, maksimal, 1 satu tahun, serta denda, minimal, Rp.500.000 lima ratus rupiah, maksimal, Rp.500.000.000 lima ratus juta rupiah. 3. Penjara minimal, 5 lima tahun, maksimal, 15 lima belas, serta denda, minimal, Rp.5.000.000.000 lima miliar rupiah, maksimal, Rp.15.000.000.000 lima belas milliar rupiah UUP3H Pasal 102 ayat : 1. Penjara minimal,1 satu tahun, maksimal, 10 sepuluh tahun, serta denda, minimal, Rp.500.000.000 lima ratus juta rupiah, makimal, Rp.5.000.000.000 lima miliar rupiah Universitas Sumatera Utara 2. Penjara minimal, 5 lima tahun, maksimal, 15 lima belas tahun, serta denda, minimal, Rp.5.000.000.000 lima miliar rupiah, maksimal, Rp. 15.000.000.000 lima belas miliar rupiah UUP3H Pasal 103 ayat : 1. Penjara minimal, 1 satu tahun, maksimal, 10 sepuluh tahun, serta denda minimal, Rp.500.000.000 lima ratus juta rupiah, maksimal, Rp. 5.000.000.000 lima miliar rupiah 2. Penjara minimal, 5 lima tahun, maksimal, 15 lima belas tahun, serta denda minimal, Rp.5.000.000.000 lima miliar rupiah, maksimal, Rp. 15.000.000.000 lima belas miliar rupiah UUP3H Pasal 104 : Penjara minimal, 6 enam bulan, maksimal, 15 lima belas, serta denda, minimal, Rp.1.000.000.000 satu miliar rupiah, maksimal, Rp.7.500.000.000 tujuh miliar lima ratus juta rupiah. UUP3H Pasal 105 : Penjara minimal,1 satu tahun, maksimal, 10 sepuluh tahun, serta denda, minimal, Rp.1.000.000.000 satu miliar rupiah, maksimal, Rp.10.000.000.000 sepuluh miliar rupiah UUP3H Pasal 106 yaitu : Penjara minimal, 6 enam bulan, makimal, 5 lima tahun, serta denda minimal, Rp.200.000.000 dua ratus juta rupiah, maksimal, Rp. 1.000.000.000 satu miliar rupiah UUP3H Pasal 107 di jelaskan bahwa : Universitas Sumatera Utara Setiap kegiatan pembalakan liar danatau penggunaan kawasan hutan secara tidak sah sebagaimana Pasal 12 samapai 17 dan Pasal 20 sampai Pasal 26 UUP3H yang melibatkan pejabat, pidananya ditambah 13 sepertiga dari ancaman pidana pokok. UUP3H Pasa108 dijelaskan bahwa : Selain penjatuhan sanksi pidana sebagaimana Pasal 82, Pasal 84, Pasal 94, Pasal 96, Pasal 97, huruf a,Pasal 97 huruf b, Pasal 104, Pasal 105, Pasal 106 UUP3H, dikenakan juga uang pengganti, dan apabila tidak terpenuhi, terdakwa dikenai hukuman penjara yang lamanya tidak melebihi ancaman maksimum dari pidana pokok sesuai dengan ketentuan dalam undang-undang ini dan lama pidana sudah ditentukan dalam putusan pengadilan. UUP3H Pasal 109 menyebutkan ayat : 1. Dalam hal perbuatan pembalakan, pemanenan, pemungutan, penguasaan, pengangkutan, dan peredaran kayu hasil tebangan liar dilakukan oleh atau atas nama suatu korporasi, tuntutan danatau penjatuhan pidana dilakukan terhadap korporasi danatau pengurusnya. 2. Perbuatan pembalakan, pemanenan, pemungutan, penguasaan, pengangkutan, dan peredaran kayu hasil tebangan liar dilakukan oleh korporasi apabila tindak pidana tersebut dilakukan oleh orang perseorangan, baik berdasarkan hubungan kerja maupun hubungan lain, bertindak dalam lingkungan korporasi tersebut baik secara mandiri maupun bersama-sama. 3. Dalam hal tuntutan pidana dilakukan terhadap korporasi, korporasi tersebut diwakili oleh pengurus. Universitas Sumatera Utara 4. Hakim dapat memerintahkan pengurus korporasi agar menghadap sendiri disidang pengadilan dan rapat pula memerintahkan agar pengurus tersebut dibawa ke sidang pengadilan. 5. Pidana pokok yang dapat dijatuhkan terhadap korporasi hanya pidana denda sebagaimana Pasal 82 sampai Pasal 103 UUP3H. 6. Selain dapat dijatuhi pidana sebagaimana Pasal 82 sampai Pasal 103 UUP3H, korporasi dapat dijatuhi pidana tambahan berupa penutupan seluruh atau sebagian perusahaan. Pasal 109 ayat 6 UUP3H. 43 Selain ketentuan pidana diatas kita juga dapat mengaitkan ketentuan pidana dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana KUHP, seperti, pada buku kedua KUHP, Kejahatan sebagai berikut : 1. Memalsukan surat-surat Bab XII 2. Pencurian Bab XXII 3. Penggelapan Bab XXIV 4. Penipuan Bab XXV Disamping itu terdapat juga ketentuan mengenai pengecualian, pengurangan dan penambahan hukuman, turut serta melakukan perbuatan yang dapat dihukum dan juga gabungan perbuatan yang dapat di hukum.Peraturan Umum KUHP. 44 43 Undang-Undang R.I. Nomor 18 Tahun 2013 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan 44 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana.

B. Pemberantasan Tindak Pidana di Bidang Kehutanan

Dokumen yang terkait

Pertanggungjawaban Pidana Illegal Logging (Pembalakan Liar) Sebagai Kejahatan Kehutanan Berdasarkan Undang-Undang No.41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan Dan Undang-Undang No. 18 Tahun 2013 Tentang Pencegahan Dan Pemberantasan Perusakan Hutan

7 155 148

Pemalsuan Surat Dalam Perkawinan Dihubungkan Dengan Kitab Undang – Undang Hukum Pidana Dan Undang – Undang Nomor 1 Tahun 1974

0 30 80

Implementasi Hukum Pidana Dalam Pencegahan dan Penanggulangan Pembalakan Liar (Illegal Logging) Dikaitkan Dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan Juncto Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlin

0 18 106

PERANAN PERUM PERHUTANI KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN (KPH ) CEPU DALAM UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENEBANGAN HUTAN SECARA LIAR (ILLEGAL LOGGING ) DI TINJAUAN DARI UNDANG - UNDANG NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KERUSAKA

0 2 16

PENYERTAAN DALAM TINDAK PIDANA PERUSAKAN HUTAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PERUSAKAN HUTAN | AFANDI | Legal Opinion 6225 20586 1 PB

0 0 15

UU NO 18 2013 Pencegahan Perusakan Hutan

0 0 60

BAB II UPAYA PENCEGAHAN PERUSAKAN HUTAN A. Upaya-Upaya yang dapat dilakukan dalam Mencegah Perusakan Hutan - Upaya Hukum dalam Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan Menurut Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013

0 0 35

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Upaya Hukum dalam Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan Menurut Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013

0 0 19

EFEKTIVITAS UNDANG-UNDANG NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PERUSAKAN HUTAN DALAM PENEGAKAN TINDAK PIDANA PENEBANGAN LIAR DI KABUPATEN BANGKA SKRIPSI

0 0 15

BAB I PENDAHULUAN - Efektivitas undang-undang nomor 18 tahun 2013 tentang pencegahan dan pemberantasan perusakan hutan dalam penegakan tindak pidana penebangan liar di Kabupaten Bangka - Repository Universitas Bangka Belitung

0 0 16