a. Tindakan pertama di tempat kejadian
Menurut PAF. Lamintang yang dimaksud dengan tempat kejadian itu adalah tempat dimana telah dilakukan sesuatu tindak pidana, dan macam-macam
tindakan yang di pandang perlu antara lain ialah : 1.
Menyelamatkan nyawa korban, apabila ada korban dalam kejidian tersebut. 2.
Segera menangkap pelaku yang masih berada dalam jangkauan penyidik 3.
Menutup tempat kejadian bagi siapapun yang kehadirannya tidak di perlukan, agar tempat kejadaian itu tetap berada dalam keadaan yang asli dan
untuk memudahkan penyelidikan dan penyidikan. 4.
Menemukan, menyelematkan, mengumpulkan dan mengambil barang bukti serta bekas-bekas yang dapat membantu penyidik untuk mendapatkan
petunjuk-petunjuk tentang identitas pelaku, tentang cara-cara alat-alat yang telah di pergunakan pelaku dalam melakukan kegiatannya.
5. Menemukan saksi-saksi yang diharapkan dapat membantu penyidik untuk
memecahkan persoalan yang sedang dihadapi.
75
Selain dari itu untuk memperkuat pembuktian akan kebenaran tentang pelaku tindak pidana, dilakukan juga dengan pengelolahan sidik jari yang di
temukan di tempat kejadian perkara yang di buat berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium kriminalistik.
b. Penangkapan
Penangkapan dilakukan terhadap seseorang karena telah tersedia cukup data dan fakta bahwa telah terjadi suatu tindak pidana.
75
Ibid. Halaman. 105
Universitas Sumatera Utara
Ketentuan dalam KUHAP Pasal 18 di tetapkan tentang cara penangkapan sebagai berikut :
1. Pelaksanaan tugas penangkapan dilakukan oleh petugas Kepolisian Negara
Republik Indonesia. 2.
Penangkapan dilakukan berdasarkan surat perintah yang dikeluarkan oleh penyidik atau penyidik pembantu.
3. Pelaksanaan penangkapan dilakukan dengan cara menunjukkan surat perintah
penangkapan yang memuat : identitas tersangka, alasan penangkapan,uraian singkat perkara kejahatan yang dipersangkakan dan tempat ia diperiksa.
4. Tembusan surat perintah disampaikan kepada keluarga tersangka setelah
penangkapan dilakuakan. 5.
Atas pelaksanaan penangkapan dibuat berita acara penangkapan Pasal 75 KUHAP .
6. Batas waktu penangkapan hanya dapat dilakukan paling lama satu hari Pasal
19 ayat 1 KUHAP. 7.
Terhadap tersangka pelaku pelanggaran tidak dapat dilakukan penangkapan kecuali telah dipanggil secara sah dua kali berturut-turut tidak memenuhi
panggilan tanpa alasan yang sah Pasal 19 ayat 2 KUHAP
76
c. Penahanan