4.5. Karakteristik Kebiasaan Perilaku
Tabel 4.10. Karakteristik kebiasaan perilaku
Variabel Frekuensi n=77
Persentase Ya
Tidak Ya
Tidak
Merokok 15
62 19,5
80,5 Minum alkohol
1 76
1,3 98,7
Dari data tabel 4.10. diketahui karakteristik kebiasaan perilaku pasien pneumonia komunitas pada usia lebih dari 60 tahun, didapatkan bahwa jumlah
pasien merokok sebesar 15 pasien 19,5 dan meminum minuman beralkohol sebanyak 1 pasien 1,3. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Bilal
BA,dkk 2012 menunjukkan hasil pasien pneumonia yang memiliki kebiasaan merokok sebesar 74 dan mengatakan bahwa terdapat peran penting antara
kebiasaan merokok dengan peningkatan risiko kejadian pneumonia. Merokok dapat meningkatkan faktor risiko pneumonia komunitas karena dapat mengubah
flora normal di saluraan pernapasan, mekanisme pembersihan jalur napas dan pertahanan seluler di saluran pernapasan. Pembersihan jalan napas oleh
mukosiliar berjalan tidak sempurna pada pasien dengan kebiasaan merokok karena menurunnya frekuensi gerakan siliar sehingga terjadi peningkatan
kolonisasi bakteri di saluran pernapasan bawah yang lebih banyak ditemukan pada pasien yang memiliki kebiasaan merokok dibandingkan yang tidak merokok.
Sependapat dengan Nuorti J,dkk 2000 yang mengatakan bahwa kebiasaan merokok merupakan faktor risiko terpenting yang dapat meningkatkan kejadian
pneumonia komunitas.
73,90
Pada penelitian Bilal BA,dkk2012 juga didapatkan frekuensi pasien pneumonia komunitas yang mempunyai kebiasaan meminum alkohol berjumlah
sedikit yaitu sebesar 6. Bilal BA,dkk menjelaskan bahwa alkohol juga berpengaruh terhadap faktor risiko dalam pertahanan sistem saluran napas seperti
perubahan flora normal, meningkatkan risiko aspirasi, menurunnya mekanisme pembershian saluran napas dan penurunan imunitas seluler. Hal tersebut sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh Torres A,dkk 2013 yang menyebutkan bahwa terdapat risiko peningkatan kejadian pneumonia komunitas pada pasien
yang mempunyai kebiasaan mengkonsumsi alkohol. Namun pada penelitian lain yang dilakukan oleh Baik I,dkk 2000 menyatakan tidak ada hubungan yang
signifikan secara statistik antara kebiasaan meminum minuman alkohol terhadap pneumonia komunitas. Hal ini kemungkinan terjadi karena penggunaan statistik
yang lemah atau adanya kriteria inklusi untuk peminum alkohol yang rendah.
76,79,96
4.6. Karakteristik Penyakit Penyerta