Tanda dan Gejala Pemeriksaan Penunjang Diagnosis

 Hepatisasi Merah: Lobus paru memperlihatkan konsistensinya menyerupai hati karena rongga alveolusnya dipenuhi oleh neutrofil, sel darah merah dan fibrin. Dan pleura biasanya memperlihatkan eksudat fibrinosa atau fibrinopurulen.  Hepatisasi Abu Abu: Paru paru terlihat menjadi kering, abu abu dan padat karena seldarah merah mengalami lisis.  Resolusi: Terjadi pada kasus yang tidak mengalami komplikasi, eksudat di alveolus di cerna secara enzimatis dan diserap atau dibatukan sehingga arsitektur paru tetap utuh.

2.1.6. Tanda dan Gejala

Setiap orang dapat menderita pneumonia, meskipun orang tersebut sudah usia lanjut. Gambaran klinis yang timbul akibat pneumonia dapat di temukan dengan gejala sebagai berikut, batuk baik non produktif atau produktif, demam, menggigil, berkeringat, nafas pendek, nyeri dada seperti ditusuk saat nafas dalam atau sedang batuk, sakit kepala, sesak nafas, lemah dan gelisah. 14,25 Kelainan yang mungkin ditemukan pada pemeriksaan fisik paru adalah saat inspeksi bagian yang sakit akan tertinggal saat bernafas, pada saat palpasi akan terdapat peningkatan fremitus vokal dan raba, pada saat perkusi terdapat suara perkusi reduppekak, pada saat auskultasi akan terdapat pleural friction rub terdapat suara napas bronkial dan terdapat ronkhi basah. 26,27 Manifestasi klinis pneumonia komunitas pada pasien usia lanjut berbeda dengan kelompok usia lainnya. Pada pasien usia lanjut kadang tidak terdapat demam, penurunan batuk dan sputum, perubahan status mental mungkin adalah hal yang paling menonjol. Pada pasien usia lanjut, gejala pneumonia pada infeksi awal tidak memperlihatkan gejala klinis, kebanyakan gejala klinis timbul pada saat pneumonia yang dideritanya sudah kronis. 28

2.1.7. Pemeriksaan Penunjang

a Gambaran Radiologis Foto toraks PALateral merupakan pemeriksaan utama untuk menegakkan diagnosis. Gambaran radiologis dapat berupa infiltrasi sampai konsolidasi dengan air broncogram, penyebab bronkogenik dan interstisial serta gambaran kavitas. b Kultur darah. c Deteksi antigen patogen pada urin L. pneumophila sero group 1 dapat dideteksi di urin pasien dengan Legionnaires oleh enzyme-linked immunosorbent assay ELISA. 27

2.1.8. Diagnosis

Diagnosis pneumonia komunitas ditegakkan dengan cara anamnesis, gejala klinis pemeriksaan fisik, foto toraks dan laboratorium. Diagnosis peneumonia komunitas ditegakkan jika pada foto toraks didapatkan infiltrat baru atau infiltrat progresif ditambah dengan paling sedikit 1 kriteria gejala mayor atau 2 kriteria gejala minor bawah ini: 29 a. Kriteria gejala mayor  Batuk-batuk  Produksi sputum  Demam 37,8 o C b. Kriteria gejala minor  Sesak napas  Nyeri dada pleuritik  Pemeriksaan fisik: ditemukan tanda-tanda konsolidasi, suara napas bronkial dan ronkhi  Leukosit 12.000 ribuml.

2.1.9. Prognosis