Karakteristik Indeks Massa Tubuh IMT

4.2. Karakteristik Indeks Massa Tubuh IMT

Tabel 4.5. Karakteristik indeks massa tubuh Asia-Pasifik Pada tabel 4.5. didapatkan hasil indeks massa tubuh pasien usia lanjut dengan pneumonia komunitas sebanyak 55 pasien yang memiliki data antropometri BB dan TB di RSUD Cengkareng dan 22 pasien tidak memiliki data antopometri. Dari hasil penelitian terlihat bahwa sebanyak 29 pasien 52,7 memiliki indeks massa tubuh yang baik normoweight, sebanyak 13 pasien 23,6 memiliki indeks masaa tubuh yang kurang underweight, sebanyak 8 pasien 14,5 mengalami pre obesitas, sebanyak 4 pasien 7,3 mengalami obesitas grade 1, dan sebanyak 1 pasien 1,8 mengalami obesitas grade 2. Pada hasil penelitian, didapatkan indeks massa tubuh IMT pasien pneumonia lebih tinggi pada pasien yang memiliki IMT normal sebanyak 37,7, kemudian yang tertinggi kedua adalah pasien yang memiliki IMT underweight sebanyak 16,9. Hasil penelitian ini serupa dengan penelitian Rodriguez L,dkk 2009 dimana IMT pasien pneumonia komunitas yang terbanyak adalah normal, namun terdapat perbedaan pada IMT terbanyak kedua, yaitu pre-obesitas. Pada penelitian yang dilakukan oleh Phung DT,dkk 2013 menyatakan bahwa pada status IMT underweight dan obesitas berat dapat meningkatkan risiko kejadian pneumonia komunitas. Serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh Tores A,dkk 2013 yang menyatakan bahwa status IMT underweight meningkatkan risiko lebih tinggi terhadap kejadian pneumonia komunitas dibandingkan dengan status IMT yang normal, sedangkan status IMT overweight mempunyai risiko lebih kecil atau Variabel Frekuensi n=77 Presentase IMT Underweight 13 16,9 Normal 29 37,7 Pre obesitas 8 10,4 Obesitas grade I 4 5,2 Obesitas grade II 1 1,3 Tidak ada data 22 28,6 mempunyai risiko yang sama dengan status IMT normal. Lebih lanjut pada penelitian Lee J,dkk 2015 menekankan bahwa status IMT underweight dapat meningkatkan risiko terjadinya kematian. 75,79,86,87

4.3. Karakteristik Tanda Vital