strains penicillin resistant. Ketiga bakteri tersebut dijumpai hampir di 85 kasus pneumonia komunitas. Pneumonia biasanya menular karena
masuknya patogen melalui inhalasi atau aspirasi ke segmen paru atau lobus paru.
16,17
2. Hospital-Acquired Pneumonia Berdasarkan American Thoracic Society ATS, Hospital-Acquired
Pneumonia atau pneumonia nosokomial adalah pneumonia yang muncul setelah dirawat di rumah sakit lebih dari 48 jam tanpa pemberian intubasi
endotrakeal. Pneumonia
nosokomial terjadi
karena terdapat
ketidakseimbangan pertahanan tubuh dengan kolonisasi bakteri sehingga menginvasi saluran napas bagian bawah. Pneumonia nosokomial sering
disebabkan oleh bakteri Pseudomonas aeroginosae, Klebsiella sp, Staphylococcus aureus, dan Streptococcus pneumoniae. ATS membagi
pneumonia nosokomial menjadi early onset biasanya muncul selama 4 hari perawatan di rumah sakit dan late onset biasanya muncul setelah lebih dari
5 hari perawatan di rumah sakit.
18,19
2.1.2. Epidemiologi
Lower respiratory tract infections LRTI dan CAP adalah penyebab terbesar dari angka kesakitan dan kematian pada kelompok usia lebih dari 65
tahun di Inggris Raya dan beberapa Negara di Eropa.
20
Di Amerika, prevalensi pneumonia tampak lebih banyak ditemukan pada usia lanjut. Sebuah penelitian pada 46.237 pasien usia lanjut yang diikuti selama 3
tahun, didapatkan bahwa jumlah kasus CAP pada kelompok usia 65 – 69 tahun
adalah sebanyak 18,2 kasus dari 1000 pasien pertahun. Sedangkan pada usia lebih dari 85 tahun terdapat 52,3 kasus dari 1000 pasien per tahun. Dari data tersebut
dapat diperkirakan, 1 dari 20 orang pada usia lebih dari 85 tahun mengalami CAP.
8-10
Insiden dan prevalensi pneumonia di Indonesia pada tahun 2013 adalah 1,8 dan 4,5. Lima provinsi yang mempunyai insiden dan prevalensi
pneumonia tertinggi untuk semua umur adalah Nusa Tenggara Timur, Papua,
Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan. Di Indonesia prevalensi kejadian pneumonia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dan insiden
paling banyak terjadi pada usia 65 tahun keatas. Pada tahun 2013 prevalensi pneumonia pada usia 65- 74 tahun sebesar 7,7 dan pada usia 75 tahun keatas
sebesar 7,8 baik yang telah terdiagnosis oleh dokter maupun yang belum terdiagnosis pneumonia tetapi menderita gejala klinis pneumonia.
3
2.1.3. Etiologi
Mikroorganisme patogen yang dapat menyebabkan pneumonia adalah: a Bakteri
Streptococccus pneumonia: merupakan bakteri anaerob fakultatif. Bakteri patogen ini dapat ditemukan pada pneumonia komunitas
rawat inap di luar Intensive Care Unit ICU sebanyak 20-60, sedangkan yang di dalam rawat inap ICU sebanyak 33.
21
Staphylococcus aureus: merupakan bakteri anaerob fakultatif. Penyebaran tersering melalui obat secara intravena yang
memungkinkan infeksi kuman menyebar secara hematogen dari kontaminsi injeksi awal menuju paru-paru.
21
Enterococcus E.faecalis, E. faecium: merupakan organisme streptococcus group D yang merupakan flora normal usus.
21
Pseudomonas aeruginosae: Bakteri anaerob, yang berbentuk batang dan memiliki bau yang khas.
21
Klebsiella pneumonia: Bakteri anaerob fakultatif, yang berbentuk batang tidak berkapsul.
21
Haemophillus influenza: Bakteri anaerob yang berbentuk batang dengan berkapsul atau tidak berkapsul.
21
b Virus Virus yang dapat menyebabkan pneumonia yang menyebar melalui
droplet adalah cytomegalovirus, herpes simplex virus, varicella zoster virus.
21
c Jamur Infeksi pneumonia yang diakibatkan oleh jamur biasanya disebabkan
oleh jamur oportunistik, dimana spora dari jamur masuk ke dalam tubuh melalui udara. Jamur yang dapat menginfeksi seperti Candida
sp., Aspergillus sp., Crytococcus neoformans.
21
Pneumonia dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme seperti bakteri virus dan jamur namun penyebab pneumonia komunitas berdasarkan prevalensi
kejadian menurut North American Studies NAS dan British Thoracic Society BTS dapat dilihat pada tabel 2.2 di bawah ini.
22
Tabel 2.1. Penyebab pneumonia komunitas menurut NAS dan BTS
Penyebab Prevalensi
NAS BTS
Kuman tipikal Streptococcus pneumonia
20-16 60-75
Haemophilus influenza 3-10
4-5 Staphylococcus aureus
3-5 1-5
Basil gram negative 3-10
Jarang Lainnya
3-5 -
Kuman atipikal 10-20
- Legionella
2-8 2-5
Mycoplasma pneumonia 1-6
5-18 Clamydia pneumonia
4-6 -
Virus 2-15
8-16 Aspirasi
6-10 -
Sumber : Nair, G. B., Niederman, M. S. Community-acquired pneumonia: an unfinished battle. 2011.
Menurut pedoman diagnosis dan penatalaksanaan pneumonia komunitas di Indonesia, setelah dilakukan pemeriksaan mikrobiologi dengan pengambilan
bahan dan metode yang berbeda – beda di beberapa pusat pelayanan kesehatan
paru, seperti di Medan, Jakarta, Surabaya, Malang, dan Makassar, ditemukan
bahwa bakteri golongan gram positif terbanyak yang menjadi penyebab pneumonia komunitas adalah Streptococcus pneumonia 14,04 dan dari
golongan gram negatif yaitu Klebsiella pneumonia 45,18.
23
2.1.4. Patofisiologi