Ventilasi melibatkan dua aspek berbeda, keduanya berada di bawah kontrol saraf, yaitu pergantian siklik antara inspirasi dan ekspirasi, dan regulasi
besar ventalasi yang sebaliknya bergantung pada kontrol laju pernapasan dan kedalamman volume napas. Irama bernapas dihasilkan oleh anyaman saraf
kompleks yang mengaktifkan neuron-neuron inspirasi yang terletak di kelompok respirasi dorsal KRD pada pusat pernapasan di medulla batang otak. Neuron-
neuron inspirasi ini melepaskan muatan, impuls akhirnya mencapai otot-otot inspirasi untuk menimbulkan inspirasi.
35
Pada saat neuron-neuron inspirasi berhenti melepaskan muatan, maka otot- otot inspirasi akan relaksasi dan terjadi proses ekspirasi. Jika akan terjadi ekspirasi
aktif, maka otot-otot ekspirasi diaktifkan oleh impuls dari neuron ekspirasi medulla di kelompok respirasi ventral KRV pusat control pernapsan di
medulla.
35
Irama ini diperhalus oleh keseimbangan aktivitas di pusat apnustik dan pneumotaksik yang terletak lebih tinggi di batang otak, di pons. Pusat apnustik
memperlama inspirasi sedangkan pusat pneumotaksik yang lebih kuat membatasi inspirasi.
35
2.2.3. Perubahan pada Sistem Pulmonal Lanjut Usia
Pada usia lanjut terjadi perubahan dari anatomi paru-paru sehingga berdampak juga terhadap perubahan fisiologinya, yaitu terjadi degenerasi dari
serat elastis di sekitar saluran pernapasan yang dimulai pada usia 50 tahun, keadaan tersebut membuat saluran pernapasan pada usia lanjut menjadi kaku
sehingga menyebabkan penyempitan saluran napas. Penyempitan ini akan meningkatkan resistensi saluran napas, sehingga udara yang masuk ke dalam
paru-paru sedikit yang menyebabkan kompensasi tubuh berupa sesak napas saat beraktivitas.
36
Usia lanjut membuat penurunan fungsi pada sistem pertahanan saluran napas, salah satunya adalah silia yang berfungsi untuk mengeluarkan benda asing
yang ada di saluran pernapasan, pada usia lanjut silia yang terdapat di sepanjang saluran pernapasan akan mengalami penurunan getaran, hal ini membuat
penurunan fungsi dari pembersihan saluran napas sehingga mengakibatkan
menurunnya sekresi dari kelenjar mukus ke saluran pernapasan atas yang membuat mukus terakumulasi di saluran pernapasan bawah, sekret menjadi kental
dan mikroorganisme akan terperangkap di dalam paru paru hal ini dapat meningkatkan terjadinya infeksi pada paru-paru.
36
Pada usia lanjut juga terjadi perubahan pada parenkim paru, khususnya elastisitas dari alveolus yang mulai menurun pada proses penuaan, hilangnya
elastisitas dari alveolus tersebut membuat daya rekoil dari alveolus menurun atau terganggu, sehingga pertukaran gas dari rongga dada ke pembuluh darah
berkurang yang menyebabkan oksigen yang masuk ke dalam pembuluh darah sedikit dan sedikit karbon dioksida yang dikeluarkan sehingga menyebabkan sulit
untuk bernapas, hal ini juga dipengaruhi oleh otot- otot bantu napas dan diafrgama yang melemah, sehingga akan menurunkan fungsi bernapas yaitu menurunnya
inspirasi oksigen dan ekspirasi karbon dioksida.
36,37,38
Perubahan anatomi seperti penurunan komplian paru dan dinding dada turut berperan dalam peningkatan kerja pernapasan dan penurunan laju ekspirasi paksa
sekitar 20 pada usia 60 tahun.
36,39
Gambar 2.2. Diagram volume ekspirasi maksimal menurut usia
Sumber: Sharma G, Goodwin J. Effect of aging on respiratory system physiology and immunology. 2006.
Penuaan juga dapat merubah anatomi pada tulang dan otot-otot dada. Penuaan membuat kalsifikasi kartilago kosta sehingga menyebabkan kekakuan
pada tulang iga pada saat pengembangan paru dan akan mengakibatkan pernapasan abdominal dan menurunnya suara paru pada bagian dasar.
36
Diafragma merupakan otot pernapasan yang mempunyai peranan sangat penting dalam fungsi inspirsi. Informasi tentang efek penuaan terhadap fungsi
diafragma hanya sedikit yang bisa didapatkan. Pengukuran kekuatan otot-otot pernapasan ditentukan oleh transdiapraghmatic pressure Pdi, maximum
voluntary ventilation MMV, dan maximum inspiratory pressure MIP. MIP merupakan indeks kekuatan untuk pengukuran fungsi kekuatan diafragma yang
dilakukan dengan pemberian tekanan mekanik dengan menutup mulut saat inspirasi. MIP merupakan indikator kekuatan otot-otot inspirasi dan determinan
dari kapasistas vital paru. Penurunan MIP dapat mengakibatkan ventilasi yang inadekuat dan gangguan fungsi sekret saluran napas yang biasa ditemukan pada
penyakit neuromuskular. MIP pada laki-laki 30 lebih besar dibandingkan dengan perempuan pada semua kelompok usia dan terjadi penurunan MIP sekitar
0,8-2,7 cm H
2
Otahun pada usia 65-85 tahun. Penurunan nilai MIP yang lebih besar terjadi pada laki-laki. Menurut penelitian Tolep dkk, terjadi penurunan nilai
Pdi sekitar 25 yang diukur menggunakan Mueller maneuver pada individu yang berusia 65-75 tahun pada 10 orang sampel.
39
Tabel 2.4. Perbedaan kekuatan otot diafragma pada usia lanjut dengan dewasa Tekhnik
Pdi cmH
2
O Penurunan
Dewasa Usia Lanjut
Mueller manuever 171 + 8
128 + 9 25
Sumber: Sharma G, Goodwin J. Effect of aging on respiratory system physiology and immunology. 2006.
Penurunan kekuatan otot diafragma pada usia lanjut berhubungan dengan proses penuaan yaitu terjadi karena atrofi otot dan penurunan fungsi serat saraf
akibat penuaan. Penurunan kekuatan diafragma akibat penuaan ini dapat menjadi predisposisi untuk terjadinya diapraghmatic fatigue dan gagal napas saat terjadi
peningkatan kebutuhan ventilasi pada sistem respirasi.
39
2.2.4. Perubahan pada Sistem Pencernaan Lanjut Usia