UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Penyiapan Struktur Molekul Reseptor PPAR-γ
Pada  tahap  ini,  struktur  makromolekul  yang  digunakan  diunduh dari Protein Data Bank dengan situs http:www.rcsb.org. Identitas protein
yang  dipilih  adalah  2PRG  yang  merupakan  struktur  Peroxisome Proliferator-Activeted  Receptor-Gamma
PPAR- pada  manusia  Homo
sapiens yang diperoleh dari difraksi sinar-X dengan resolusi 2,3 Å. Struktur
ini  diunduh  dengan  memilih  tipe  file  yaitu  PDB  File  text  dengan  format .pdb.
Struktur  makromolekul  PPAR- yang  diperoleh  tersebut  telah
terikat  dengan  ligan  Rosiglitazon  dan  molekul  air.  Bentuk  ini  merupakan sisa  hasil  pengkristalan  sebelumnya.  Ligan  dan  molekul  air  dapat
mengganggu proses penambatan. Pada dasarnya dengan adanya molekul air akan  memediasi  interaksi  ligan  dengan  reseptor,  sehingga  hasil  docking
yang  didapat  semakin  baik.  Tetapi  proses  penambatan  akan  berlangsung lebih  kompleks  karena  variabel  persamaan-persamaan  matematika  docking
yang  perlu  diselesaikan  menjadi  lebih  banyak  yang  menyebabkan  waktu penambatan semakin lama Cole, Nissink,  Taylor, 2005. Selain itu, ligan
yang  terikat  pada  sisi  aktif  dapat  menghalangi  ligan  lain  untuk  berikatan, sedangkan adanya molekul air dapat mengganggu ikatan proses penambatan
yaitu  kemungkinan  terikatnya  ligan  dengan  molekul  air  melalui  ikatan hidrogen Aditya, 2012. Struktur ini kemudian dipisahkan dari residu non
standar  tersebut  dengan  cara  menghilangkannya  dengan  menggunakan perangkat  lunak  Discovery  Studio,  sehingga  dihasilkan  struktur  molekul
yang siap melalui tahap selanjutnya. Struktur hasil pemisahan ini disimpan dengan format .pdb.
Tahap  optimasi  pada  Autodock  Tools  dilakukan untuk
memperbaiki kekurangan yang ada dari data protein yang diunduh dan agar
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
makromolekul  tersebut  dapat  menyesuaikan  dengan  lingkungan  komputasi sehingga  dapat  di-docking.  Pengoptimasian  yang  dilakukan  yaitu
penambahan atom hidrogen protonasi yang bertujuan untuk menyesuaikan suasana  docking  agar  mendekati  suasana  pada  pH  sitoplasma  sel  pH~7
Drie,  2005,  karena  PPAR- termasuk  reseptor  inti  nuclear  receptor
Habor,  2010.  Penambahan  atom  hidrogen  yang  dimaksud  adalah memunculkan atom hidrogen yang ada pada struktur sehingga terlihat secara
tiga  dimensi  yang  berperan  dalam  interaksi  dengan  ligan.  Atom  hidrogen yang  diperhitungkan    adalah  yang  bersifat  polar,  karena  atom  ini  terlibat
dalam  ikatan  hidrogen  Yanuar,  2012.  Atom  hidrogen  non  polar  tidak disertakan    dalam  perhitungan    interaksi  ligan    reseptor  pada  penambatan
molekuler  sehingga  perlu  digabung  dengan  atom  pengikatnya  Yanuar, β01β.  Oleh  karena  itu  dipilih  pengaturan  ‘Merge  Non-Polar’.  Pada
makromolekul  juga  dilakukan  perbaikan  muatan  dengan  menambahankan
muatan gasteiger untuk menyesuaikan dengan lingkungan docking sehingga dapat  dilakukan  perhitungan  dengan  benar  Huey,  Morris,    Forli,  2012.
Selain itu diperlukan pengaturan grid box untuk menentukan ruang tambat ligan yang akan di-docking. Ruang tambat ligan ditentukan dengan merujuk
kepada penelitian terdahulu berdasarkan ligan yang sudah tertambat dengan makromolekul  protein  pada  saat  diunduh,  yaitu  dalam  hal  ini  rosiglitazon.
Pengaturan  pada  grid  box  yang  digunakan  meliputi  center_x  =  52.734, center_y = -3.774, center_z = 34.258, size_x = 28, size_y = 28, size_z = 28,
dan spacing angstrom = 1 Lampiran 2 Fikry, 2014. File makromolekul maka disimpan dalam format .pdbqt.
Gambar 4.1. Struktur 2PRG
www.rcsb.org