UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tabel 4.1.
Daftar ligan yang ditambatkan Ligan
Nama Ligan Senyawa pembanding
Rosiglitazon
Senyawa turunan asam sinamat lain Caffeamide
Senyawa etil p-metoksisinamat dan senyawa amidasi etil p-metoksisinamat Ethyl p-methoxycinnamate
P-methoxycinnamoylamine
P-methoxycinnamoyl methylamine
P-methoxycinnamoyl ethylamine
P-methoxycinnamoyl diaminomethanal
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
P-methoxycinnamoyl N-ethanolamine
P-methoxycinnamoyl N,N-ethanolamine
P-methoxycinnamoyl piperidine
P-methoxycinnamoyl cyclohexylamine
P-methoxycinnamoyl phenylamine
P-methoxycinnamoyl dopamine
P-methoxycinnamoyl phenylethylamine
P-methoxycinnamoyl Tryptamine
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Senyawa modifikasi pada cincin aromatik  p-methoxycinnamoyl triptamine Cinnamoyl tryptamine
P-hydroxycinnamoyl Tryptamine
4.3 Penambatan Molekul dengan Autodock Vina
Setelah penyiapan protein dan ligan yang akan di-docking selesai, maka  dapat  dilakukan  penambatan  molekul  dengan  Autodock  Vina.  Hal
pertama kali dilakukan pada tahap ini adalah menyalin file protein dan ligan berformat  .pdbqt  ke  dalam  folder  vina  pada  Local  Disk  C:.  Kemudian
dibuat  konfigurasi  vina  yang  diketik  pada  notepad  Lampiran  2  dan disimpan dengan nama ‘conf.txt’ dalam folder vina. Konfigurasi vina terdiri
dari penulisan nama reseptor dan ligan, output, dan gribox. Penulisn nama
reseptor  dan  ligan  pada  notepad  harus  sama  dengan  nama  file  pada  folder vina.  Output
‘out’  merupakan  hasil  dari  proses  docking  tersebut  dibuat dengan  nama  ‘out.pdbqt.’  Sedangkan  center_x,  center_y,  center_z,  size_x,
size_y, dan size_z adalah grid box parameter yang sudah diatur sebelumnya
pada  protein  reseptor.  Setelah  pengaturan  file  konfigurasi  notepad  selesai, maka proses docking dengan vina dapat dijalankan. Vina dijalankan melalui
perintah  Command  prompt.  Dalam  Command  prompt,  masuk  ke  dalam Local  Disk
C:  dengan  perintah  ‘cd..’  ,  dilanjutkan  dengan  perintah  ‘cd vina’ untuk masuk ke dalam folder vina. Kemudiann proses docking dapat
dijalankan perintah sebagai berikut:
Vina - -config conf.txt - -log log.txt
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Waktu yang digunakan selama proses docking ini dipengaruhi oleh spesifikasi  komputer  yang  digunakan  dan  juga  ligan  yang  ditambatkan.
Tetapi hal ini tidak terlalu mempengaruhi keakuratan hasil yang diperoleh. Proses  penambatan  molekul  dengan  Autodock  Vina  dapat  meningkatkan
akurasi  dari  prediksi  mode  ikatan  bila  dibandingkan  dengan  Autodock  4. Selain itu, vina dapat mengambil keuntungan dari multiple CPU atau CPU
core dalam  sistem  komputer  untuk  memperpendek  waktu  running  secara
signifikan Trott  Olson, 2010. Untuk input dan output-nya, vina menggunakan format file struktur
molekul yang sama dengan Autodock yaitu pdbqt. File pdbqt. Setelah proses docking
selesai, maka muncul 2 file baru dalam folder vina, yaitu ‘log.txt’
dan  ‘out.pdbqt’.  ‘log.txt’  berisikan  nilai  afinitas  ikatan  dan  root  mean square  deviation
RMSD  dari  hasil  docking. Sedangkan  ‘out.pdbqt’
merupakan  konformasi  dari  ligan-ligan  yang  di-docking-kan.  Hasil  ini dibuka dengan Autodocktools, LigPlus  dan Pymol untuk melihat posisi dan
orientasi  dari  ligan  pada  protein  dan  juga  asam  amino-asam  amino  yang terikat pada ligan serta jarak ikatan ligan dengan asam amino.
4.4 Analisa dan Visualisai Hasil
Hasil penambatan molekul pada penelitian ini meliputi nilai energi bebas
ΔGbind dan Root Mean Square Deviation RMSD, serta interaksi ligan  dengan  residu    pada  makromolekul  protein.  Konformasi  masing-
masing  ligan  hasil  docking  diperingkatkan  berdasarkan  nilai ΔGbind  dari
yang  terkecil  sampai  yang  terbesar. ΔGbind    merupakan  energi  yang
dibutuhkan  ligan  untuk  berinteraksi  ikatan  dengan  reseptor  pada  binding site
. Semakin kecil harga ΔGbind maka semakin stabil ikatan ligan dengan
reseptor. Setiap ligan  yang ditambatkan pada makromolekul protein,  maka menghasilkan  konformasi  ligan  berdasarkan  peringkat
nilai  ΔGbind    dari terendah dengan hasil yang paling baik.
Dasar  yang  digunakan  untuk  memberikan  penilaian  adalah  nilai RMSD.  Dari  ke-9  peringkat  konformasi  yang  dihasilkan,  maka  dipilihlah