Pencatatan Belanja Modal Penyajian Klasifikasi Aset Tetap Prinsip Pengakuan dan Pengukuran

Modul Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah 71

C. AKUNTANSI BELANJA MODAL DAN ASET TETAP 1. Akuntansi Belanja Modal

a. Definisi

Belanja Modal adalah pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Kriteria belanja modal: • pengeluaran tersebut mengakibatkan adanya perolehan aset tetap atau aset lainnya yang dengan demikian menambah aset pemerintah; • pengeluaran tersebut melebihi batasan minimal kapitalisasi aset tetap atau aset lainnya yang telah ditetapkan oleh pemerintah; • perolehan aset tetap tersebut diniatkan bukan untuk dijual.

b. Prinsip Pengakuan dan Pengukuran

 Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas umum Daerah.  Pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanjanya terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran yang disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan.  Koreksi atas penerimaan kembali belanja yang terjadi pada periode dicatat sebagai pengurang belanja. Apabila diterima pada periode berikutnya, koreksi belanja dicatat sebagai pendapatan lain-lain.

c. Pencatatan Belanja Modal

 Jurnal atas belanja tunai dibuat pencatatanya digunakan single entry di buku anggaran yang nantinya akan menghasilkan Laporan Realisasi Anggaran LRA. Contoh pencatatan belanja modal pembelian Aset Tetap secara tunai di buku Jurnal sebagai berikut: Tanggal Kode Akun Nama Akun Debit Kredit 232012 5... Belanja Modal... Xxx 3 ... Estimasi Perubahan SAL Xxx Yang perlu diingat adalah bahwa jika transaksi yang terjadi secara kredit tidak tunai, maka TIDAK dicatat jurnal realisasi anggaran, melainkan hanya pencatatan di buku jurnal finansial atas aset tetap yang diperoleh.

d. Penyajian

Belanja Modal dilaporkan dalam Laporan Realisasi Anggaran LRA.

2. Akuntansi Aset Tetap a. Definisi

Aset Tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 dua belas bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum.

b. Klasifikasi Aset Tetap

• Tanah • Peralatan dan Mesin Modul Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah 72 • Gedung dan Bangunan • Jalan, Irigasi, dan Jaringan • Aset Tetap Lainnya • Konstruksi dalam Pengerjaan

c. Prinsip Pengakuan dan Pengukuran

 Aset diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh oleh pemerintah dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.  Sejalan dengan penerapan basis akrual, aset dalam bentuk piutang atau beban dibayar di muka diakui ketika hak klaim untuk mendapatkan arus kas masuk atau manfaat ekonomi lainnya dari entitas lain telah atau tetap masih terpenuhi, dan nilai klaim tersebut dapat diukur atau diestimasi.  Aset tidak diakui jika pengeluaran telah terjadi dan manfaat ekonominya dipandang tidak mungkin diperoleh pemerintah setelah periode akuntansi berjalan.  Aset tetap dicatat sebesar Biaya Perolehan  Aset Tetap dicatat sebesar nilai wajar apabila biaya perolehan tidak memungkinkan digunakan  Biaya perolehan atas pembelian Aset meliputi: 1 Harga beli aset tetap 2 Semua biaya yang dikeluarkan sampai Aset Tetap siap digunakan, termasuk:  biaya perjalanan dinas  ongkos angkut  biaya uji coba  biaya konsultan, dll  Pengeluaran belanja untuk aset tetap setelah perolehan dapat dibedakan menjadi dua: ◦ belanja untuk pemeliharaan yaitu belanja untuk mempertahankan kondisi aset tetap tersebut sesuai dengan kondisi awal. ◦ belanja untuk peningkatan yaitu belanja yang memberi manfaat ekonomik di masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, masa manfaat, mutu produksi, atau peningkatan standar kinerja. Belanja ini harus dikapitalisasi dan manambah nilai aset.

d. Penyusutan