SISTEM AKUNTANSI PPKD PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PPKD

Modul Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah 121

A. SISTEM AKUNTANSI PPKD

Di dalam Pasal 98 Permendagri No. 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, dinyatakan sebagai berikut: 1. Pada SKPKD disusun RKA Rencana Kerja dan Anggaran -SKPD dan RKA- PPKD. 2. RKA-SKPD memuat programkegiatan yang dilaksanakan oleh PPKD selaku SKPD; 3. RKA-PPKD digunakan untuk menampung: a pendapatan yang berasal dari dana perimbangan dan pendapatan hibah; b belanja bunga, belanja subsidi, belanja hibah, belanja bantuan sosial, belanja bagi hasil, belanja bantuan keuangan, dan belanja tidak terduga; dan penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan daerah. Berdasarkan aturan tersebut di atas, sistem akuntansi yang harus diselenggarakan di SKPKD terdiri dari: 1. Sistem Akuntansi SKPD SKPKD dalam kapasitas selaku SKPD, menghasilkan laporan keuangan SKPD berupa LRA, LO, LPE dan Neraca serta CaLK selaku SKPD pada umumnya. 2. Sistem Akuntansi PPKD terdiri dari: a Sistem Akuntansi PPKD sebagai BUD, menghasilkan laporan keuangan PPKD berupa LRA, LO, LPE, dan Neraca, serta CaLK selaku PPKD. b Sistem Akuntansi Konsolidator Pemda, menghasilkan laporan keuangan Pemda laporan keuangan gabungan secara lengkap berupa LRA, Laporan Perubahan SAL, LO, LPE, Neraca, LAK, dan CaLK. Akuntansi untuk SKPKD dalam kapasitasnya sebagai SKPD tidak ada perbedaan dengan akuntansi pada SKPD lainnya, sebagaimana yang telah dibahas pada Bab sebelumnya. Oleh karena itu, pembahasan di dalam bab ini adalah akuntansi untuk PPKD dalam rangka pelaksanaan DPA-PPKD. Di samping itu, sebagaimana telah dijelaskan di Bab IV, bahwa di dalam sistem pengelolaan APBD mengharuskan seluruh penerimaan uang oleh SKPD disetorkan ke rekening Kas Umum Daerah dan pengeluaran dilakukan dari rekening Kas Umum Daerah Kasda. Pengelola Kasda adalah PPKD yang secara otomatis adalah BUD. Oleh karena itu, di dalam akuntansi PPKD meliputi juga akuntansi transaksi resiprokal antara PPKD selaku BUD dengan SKPD selaku pengguna anggaran. Sebagaimana telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa transaksi resiprokal transaksi timbal-balik antara PPKD dan SKPD tersebut diselenggarakan dengan metode akuntansi “hubungan kantor pusat dan cabang” Home Office-Branch Accounting. Untuk mencatat transaksi resiprokal tersebut, SKPD menggunakan akun RK-PPKD, sedangkan PPKD akan Modul Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah 122 menggunakan akun RK-SKPD ditulis sesuai dengan nama SKPD-nya masing- masing.

B. PROSES AKUNTANSI PPKD – ILUSTRASI