Modul Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah 213
lingkungannya. Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam hubungan psikologis antara pemeriksa dengan auditan adalah:
a. Bahwa setiap manusia pada dasarnya selalu ingin diperlakukan secara terhormat
dan ingin selalu dihargai. b.
Bahwa manusia itu satu sama lain berbeda. c.
Bahwa setiap tingkah laku manusia mempunyai tujuan tertentu, misalnya untuk dapat memuaskan kebutuhan-kebutuhannya, walaupun kebutuhan itu tidak
selalu merupakan hal yang harus diperoleh, tetapi sesuatu yang mereka inginkan. Dalam hal ini seorang pemeriksa yang baik akan selalu berusaha untuk
mengetahui kebutuhan-kebutuhan apa saja yang diingini auditan, supaya dapat memberikan motivasi yang tepat untuk bisa bekerjasama
d. Bahwa setiap orang mempunyai keinginan untuk dapat memilih serta bekerja
sesuai dengan kehendaknya serta perasaannya.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komunikasi dalam Pemeriksaan
Dalam praktik banyak faktor yang mempengaruhi hubungan komunikasi antara pemeriksa dan auditi yang dapat dikelompokkan dalam:
a. Peran. Sesuai dengan fungsinya, pemeriksa mempunyai kewenangan untuk
melakukan verifikasi atas dokumen, wawancara, konfirmasi, inspeksi dan lain-lain terhadap auditan. Oleh karena itu auditan mempunyai kewajiban untuk
memberikan informasi dan melayani pemeriksa sehingga situasi ini memberikan keuntungan bagi auditor berupa “conformity pressure” kepada auditi.
b. Image. Image yang positif adalah bahwa seorang pemeriksa harus jujur, tegas dan
menjunjung tinggi kebenaran.
c. Atribut Pribadi. PangkatJabatan, pendidikan, usia, penampilan, pengalaman dan
prestasi merupakan atribut-atribut pribadi yang dapat memberikan pengaruh positif ataupun negatif dalam hubungan antara pemeriksa dan auditan.
d. Atribut Organisasi. Atribut organisasi pertama yang dapat memberikan pengaruh
adalah kedudukan hirarkis organisasi. Semakin tinggi kedudukan organisasi pemeriksaan unit pemeriksa, makin tinggi pula nilai yang diberikan oleh auditan.
e. Perilaku. Dalam mendapatkan informasi dari auditan maka pemeriksa harus
memperhatikan faktor perilaku seperti sopan, halus dalam tutur kata, hormat pada orang lain, sikap rukun, tahu diri, simpatik dan mudah menolong.
f. Jenis-jenis Pemeriksaan. General audit akan memberikan respon yang sewajarnya
dari auditan daripada pemeriksaan khusus yang diarahkan untuk menemukan kecurangan.
Pemeriksa seyogyanya menempatkan auditi sebagai subjek atau rekan kerja untuk membangun komunikasi dan suasana psikologis yang baik, sehingga
proses pemeriksaan dapat berjalan efektif dan efisien
Modul Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah 214
g. Temuan Pemeriksaan. Apabila selama pemeriksaan pemeriksa menemukan sesuatu