Penyusutan Definisi Modul Akuntansi Keuangan Pemerintah

Modul Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah 72 • Gedung dan Bangunan • Jalan, Irigasi, dan Jaringan • Aset Tetap Lainnya • Konstruksi dalam Pengerjaan

c. Prinsip Pengakuan dan Pengukuran

 Aset diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh oleh pemerintah dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.  Sejalan dengan penerapan basis akrual, aset dalam bentuk piutang atau beban dibayar di muka diakui ketika hak klaim untuk mendapatkan arus kas masuk atau manfaat ekonomi lainnya dari entitas lain telah atau tetap masih terpenuhi, dan nilai klaim tersebut dapat diukur atau diestimasi.  Aset tidak diakui jika pengeluaran telah terjadi dan manfaat ekonominya dipandang tidak mungkin diperoleh pemerintah setelah periode akuntansi berjalan.  Aset tetap dicatat sebesar Biaya Perolehan  Aset Tetap dicatat sebesar nilai wajar apabila biaya perolehan tidak memungkinkan digunakan  Biaya perolehan atas pembelian Aset meliputi: 1 Harga beli aset tetap 2 Semua biaya yang dikeluarkan sampai Aset Tetap siap digunakan, termasuk:  biaya perjalanan dinas  ongkos angkut  biaya uji coba  biaya konsultan, dll  Pengeluaran belanja untuk aset tetap setelah perolehan dapat dibedakan menjadi dua: ◦ belanja untuk pemeliharaan yaitu belanja untuk mempertahankan kondisi aset tetap tersebut sesuai dengan kondisi awal. ◦ belanja untuk peningkatan yaitu belanja yang memberi manfaat ekonomik di masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, masa manfaat, mutu produksi, atau peningkatan standar kinerja. Belanja ini harus dikapitalisasi dan manambah nilai aset.

d. Penyusutan

 Penyusutan adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset.  Selain tanah dan konstruksi dalam pengerjaan, seluruh aset tetap dapat disusutkan sesuai dengan sifat dan karakteristik aset tersebut.  Metode Penyusutan yang dapat dipilih dan digunakan: garis lurus, saldo menurun berganda, unit produksi. Modul Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah 73 e. Pencatatan Aset Tetap Pencatatan aset tetap dilakukan di buku jurnal finansial bersamaan dengan pencatatan belanja modal di buku anggaran jika belanja modal ini dilakukan secara tunai. Contoh pencatatan pembelian mobil Ambulan secara tunai di buku jurnal finansial: Tanggal Kode Akun Nama Akun Debit Kredit 232012 1... Mobil Ambulan Xxx 3... RK-PPKD Xxx Contoh pencatatan jurnal anggaran atas belanja modal pembelian mobil Ambulan secara tunai di buku jurnal: Tanggal Kode Akun Nama Akun Debit Kredit 232012 5... Belanja Modal... Xxx 3... Estimasi Perubahan SAL Xxx Selanjutnya jika Aset Tetap tersebut telah digunakan, maka di setiap akhir tahun harus dibuat jurnal penyusutan aset tetap di buku jurnal finansial. Contoh pencatatan penyusutan di buku jurnal finansial setiap akhir tahun: Tanggal Kode Akun Nama Akun Debit Kredit 31122012 9... Beban Penyusutan... Xxx 1... Akum. Penyusutan .. xxx f. Penyajian Penyajian aset tetap dalam lembar muka neraca sebagai berikut: Aset Aset Tetap Tanah xxx Peralatan dan Mesin xxx Gedung dan Bangunan xxx Jalan, Irigasi dan Jaringan xxx Aset Tetap Lainnya xxx Akumulasi Penyusutan xxx Konstruksi dalam Pengerjaan xxx Total Aset Tetap xxx Modul Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah 74

D. AKUNTANSI PEMBIAYAAN, INVESTASI DAN KEWAJIBAN 1. Akuntansi Pembiayaan

a. Definisi

Setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali danatau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya, yang dalam penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit atau memanfaatkan surplus anggaran. Jenis Pembiayaan: Penerimaan pembiayaan mencakup: ◦ Sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya SiLPA; ◦ Pencairan dana cadangan; ◦ Hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan; ◦ Penerimaan pinjaman daerah; ◦ Penerimaan kembali pemberian pinjaman; dan ◦ penerimaan piutang daerah. Pengeluaran pembiayaan mencakup: ◦ pembentukan dana cadangan; ◦ penyertaan modal investasi pemerintah daerah; ◦ pembayaran pokok utang; dan ◦ pemberian pinjaman daerah.

b. Prinsip Pengakuan dan Pengukuran