Prinsip Pengakuan dan Pengukuran Pencatatan Pembiayaan Penyajian Klasifikasi Prinsip Pengakuan dan Pengukuran

Modul Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah 74

D. AKUNTANSI PEMBIAYAAN, INVESTASI DAN KEWAJIBAN 1. Akuntansi Pembiayaan

a. Definisi

Setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali danatau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya, yang dalam penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit atau memanfaatkan surplus anggaran. Jenis Pembiayaan: Penerimaan pembiayaan mencakup: ◦ Sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya SiLPA; ◦ Pencairan dana cadangan; ◦ Hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan; ◦ Penerimaan pinjaman daerah; ◦ Penerimaan kembali pemberian pinjaman; dan ◦ penerimaan piutang daerah. Pengeluaran pembiayaan mencakup: ◦ pembentukan dana cadangan; ◦ penyertaan modal investasi pemerintah daerah; ◦ pembayaran pokok utang; dan ◦ pemberian pinjaman daerah.

b. Prinsip Pengakuan dan Pengukuran

 Penerimaan pembiayaan akan diakui pada saat telah diterima di rekening kas umum daerah.  Pengeluaran pembiayaan akan diakui pada saat telah dibayarkan dari rekening kas umum daerah.

c. Pencatatan Pembiayaan

 Jurnal pembiayaan pencatatanya digunakan single entry yang akan menghasilkan Laporan Realisasi Anggaran LRA  Contoh pencatatan Penerimaan Pembiayaan di buku jurnal: Tanggal Kode Akun Nama Akun Debit Kredit 232012 3... Estimasi Perubahan SAL xxx 7... Penerimaan Pembiayaan xxx  Contoh pencatatan Pengeluaran Pembiayaan di buku jurnal: Tanggal Kode Akun Nama Akun Debit Kredit 232012 7... Pengeluaran Pembiayaan Xxx 3... Estimasi Perubahan SAL Xxx

d. Penyajian

Pembiayaan akan disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran LRA. Modul Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah 75

2. Akuntansi Investasi a. Definisi

Investasi adalah Aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomik seperti bunga, dividen dan royalti, atau manfaat sosial sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemerintah dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.

b. Klasifikasi

Investasi diklasifikasikan menjadi:  Investasi jangka Pendek Diharapkan dapat segera dicairkan dan dimaksudkan untuk dimiliki selama setahun atau kurang ditujukan dalam rangka manajemen kas Berisiko rendah atau bebas dari perubahan atau pengurangan harga yang signifikan Contoh : investasi dalam saham dan investasi dalam obligasi  Investasi Jangka Panjang Dimaksudkan untuk mendapatkan manfaat ekonomi dan manfaat sosial yang dimiliki lebih dari dua belas bulan Sifat penanaman: • permanen : Investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara berkelanjutan contoh: Penyertaan modal Pemerintah daerah • non permanen : Investasi Jangka Panjang yang simaksudkan untuk dimiliki tidak berkelanjutan contoh: Pinjaman Jangka Panjang kepada Entitas Lain, Dana Bergulir, Investasi dalam proyek pembangunan

c. Prinsip Pengakuan dan Pengukuran

 Investasi jangka pendek dicatat sebesar nilai perolehan  Investasi jangka panjang dicatat sebesar biaya perolehan termasuk biaya tambahan lainnya yang terjadi untuk memperoleh kepemilikan yang sah atas investasi tersebut

d. Pencatatan Investasi