Modul Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah 115
18 JUMLAH PENDAPATAN 7+12+17
Rp 24.000.000
Rp 25.500.000
5.0.0 19
BELANJA 5.1.0
20 BELANJA OPERASI
5.1.1 21
Belanja Pegawai
Rp 1.500.000.000
Rp 1.500.000.000
100
5.1.2 22
Belanja Barang dan Jasa
Rp 215.000.000
Rp 209.750.000
98
5.1.3 23
Belanja Bunga
Rp -
Rp -
5.1.4 24
Belanja Subsidi
Rp -
Rp -
5.1.5 25
Belanja Hibah
Rp -
Rp -
5.1.6 26
Belanja Bantuan Sosial
Rp -
Rp -
27 Jumlah Belanja Operasi 21 s.d. 26
Rp 1.715.000.000
Rp 1.709.750.000
5.2.0 28
BELANJA MODAL 5.2.1
29 Belanja Modal Tanah
Rp -
Rp -
5.2.2 30
Belanja Modal Peralatan dan Mesin
Rp 120.000.000
Rp 110.000.000
92
5.2.3 31
Belanja Modal Gedung dan Bangunan
Rp -
Rp -
5.2.4
32
Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan
Rp -
Rp -
5.2.5 33
Belanja Modal Aset Tetap Lainnya
Rp -
Rp -
34
Jumlah Belanja Modal 29 s.d. 33 Rp
120.000.000 Rp
110.000.000
5.3.0
35
BELANJA TAK TERDUGA 5.3.1
36 Belanja Tak Terduga
Rp -
Rp -
37 Jumlah Belanja Tak Terduga 36
Rp -
Rp -
38 JUMLAH BELANJA 27+34+37
Rp 1.835.000.000
Rp 1.819.750.000
6.0.0 39
TRANSFER 6.1.0
40 TRANSFER BAGI HASIL PENDAPATAN
6.1.1 41
Transfer Bagi Hasil Pajak Daerah
Rp -
Rp -
6.1.2 42
Transfer Bagi Hasil Pendapatan Lainnya
Rp -
Rp -
43
Jumlah Transfer Bagi Hasil Pendapatan 41 s.d. 42
Rp -
Rp -
6.2.0 44
TRANSFER BANTUAN KEUANGAN 6.2.1
45
Transfer Bantuan Keuangan ke Pemerintah Daerah Lainnya
Rp -
Rp -
6.2.2 46
Transfer Bantuan Keuangan ke Desa
Rp -
Rp -
6.2.3 47
Transfer Bantuan Keuangan Lainnya
Rp -
Rp -
48 Jumlah Transfer Bantuan Keuangan 45
Rp Rp
Modul Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah 116
s.d. 47 -
-
49 JUMLAH TRANSER 43+48
Rp -
Rp -
50
JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER 38+49
Rp 1.835.000.000
Rp 1.819.750.000
51 SURPLUS DEFISIT 18-50
Rp 1.811.000.000
Rp 1.794.250.000
7.0.0 52
PEMBIAYAAN 7.1.0
53 PENERIMAAN PEMBIAYAAN
7.1.1 54
Penggunaan SiLPA
Rp -
Rp -
7.1.2 55
Pencairan Dana Cadangan
Rp -
Rp -
7.1.3 56
Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipi sahkan
Rp -
Rp -
7.1.4 57
Pinjaman Dalam Negeri
Rp -
Rp -
7.1.5 58
Penerimaan Kembali Piutang
Rp -
Rp -
59
Jumlah Penerimaan Pembiayaan 54 s.d. 58
Rp -
Rp -
7.2.0
60
PENGELUARAN PEMBIAYAAN 7.2.1
61
Pembentukan Dana Cadangan
Rp -
Rp -
7.2.2 62
Penyertaan ModalInvestasi Pemerintah D aerah
Rp -
Rp -
7.2.3
63
Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri
Rp -
Rp -
7.2.4 64
Pemberian Pinjaman Daerah
Rp -
Rp -
65
Jumlah Pengeluaran Pembiayaan 61 s.d. 64
Rp -
Rp -
66 JUMLAH PEMBIAYAAN NETO 59-65
Rp -
Rp -
67 SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN 51+66
Rp 1.811.000.000
Rp 1.794.250.000
Modul Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah 117
LANGKAH 7: Pencatatan Jurnal Penutup di Buku Jurnal
Jurnal Penutup LRA
Tanggal Nama Akun
Ref Debit
Kredit
31122014 3.1.2.03.01 Apropriasi Belanja 1.835.000.000
3.1.2.01.01 Estimasi Pendapatan 24.000.000
3.1.2.05.01 Estimasi Perubahan SAL 1.811.000.000
31122014 4.1.2.01.01 Pelayanan kesehatan di Puskesmas – LRA
Rp25.500.000 3.1.2.06.01 SurplusDefisit - LRA
1.794.250.000 5.1.1.01.01 Gaji Pokok PNS Uang Representasi
Rp941.980.654 5.1.1.01.02 Tunjangan Keluarga
Rp194.601.755 5.1.1.01.03 Tunjangan Jabatan
Rp135.713.962 5.1.1.01.04 Tunjangan Fungsional
Rp117.971.012 5.1.1.01.05 Tunjangan Fungsional Umum
Rp12.500.000 5.1.1.01.06 Tunjangan Beras
Rp80.205.622 5.1.1.01.07 Tunjangan PPhTunjangan Khusus
Rp17.026.995 5.1.2.01.01 Belanja alat tulis kantor
Rp145.000.000 5.1.2.24.01
Honorarium Tenaga AhliNarasumberInstruktur Rp64.750.000
5.2.2.04.01 Belanja modal Pengadaan Kendaraan Dinas
Perorangan Rp110.000.000
31122014 3.1.2.05.01 Estimasi Perubahan SAL 1.794.250.000
3.1.2.06.01 SurplusDefisit - LRA 1.794.250.000
Jurnal Penutup LO
Tanggal Nama Akun
Debit Kredit
31122014 8.1.2.01.01 Pelayanan kesehatan di Puskesmas - LO
Rp27.000.000 3.1.1.02.01 SurplusDefisit - LO
1.736.945.000 9.1.1.01.01
Gaji Pokok PNS Uang Representasi - LO Rp941.980.65
4 9.1.1.01.02 Tunjangan Keluarga - LO
Rp194.601.75 5
9.1.1.01.03 Tunjangan Jabatan - LO Rp135.713.96
2 9.1.1.01.04 Tunjangan Fungsional - LO
Rp117.971.01 2
9.1.1.01.05 Tunjangan Fungsional Umum - LO Rp12.500.000
9.1.1.01.06 Tunjangan Beras - LO Rp80.205.622
9.1.1.01.07 Tunjangan PPhTunjangan Khusus – LO
Rp17.026.995 9.1.2.01.01 Beban Persediaan alat tulis kantor
Rp144.500.00
Modul Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah 118
9.1.2.03.03 Beban Jasa listrik Rp15.325.000
9.1.2.25.03 Honorarium Tenaga Ahli InstrukturNarasumber
Rp64.750.000 9.1.7.01.04 Beban Penyusutan Alat
Angkutan Darat Bermotor Rp33.070.000
9.1.7.02.01 Beban Penyusutan Bangunan Gedung Tempat Kerja
Rp4.800.000 31122014
3.1.1.01.01 Ekuitas 1.736.945.000
3.1.1.02.01 SurplusDefisit - LO 1.736.945.000
LANGKAH 8: Penyusunan Neraca Saldo setelah Penutupan
Pemerintah Kabupaten Adil Makmur
NERACA SALDO SETELAH PENUTUPAN
Per Tanggal 31 Desember 2014
SKPD : Dinas Kesehatan
Kode dan Nama Akun Saldo
Debit Kredit
1.1.7.01.01 Persediaan Alat Tulis Kantor Rp 1.000.000
Rp -
1.3.1.11.04 Tanah Untuk Bangunan Tempat KerjaJasa Rp 250.000.000
Rp -
1.3.2.04.01 Kendaraan Dinas Bermotor Perorangan Rp 259.000.000
Rp -
1.3.3.01.01 Bangunan Gedung Kantor Rp 240.000.000
Rp -
1.3.7.01.04 Akumulasi Penyusutan Alat Angkutan Darat Bermotor
Rp -
Rp 33.070.000
1.3.7.02.01 Akumulasi Penyusutan Bangunan Gedung Tempat Kerja
Rp -
Rp 4.800.000
2.1.5.02.01 Utang Belanja Jasa Rp
- Rp
15.325.000 3.1.1.01.01 Ekuitas
Rp 1.097.445.000 Rp
- 3.1.3.01.01 RK PPKD
Rp -
Rp 1.794.250.000
Jumlah 1.847.445.000
1.847.445.000
Modul Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah 119
Modul Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah 120
BAB V PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PPKD
Tujuan Instruksional Khusus:
Setelah mempelajari Topik ini:
1. Peserta mampu menjelaskan sistem akuntansi PPKD, dan
2. Peserta mampu mempraktekkan proses penyusunan laporan keuangan PPKD yang terdiri dari LRA, LPSAL, LO, LPE, dan Neraca.
No. Sub Topik
Kata Kunci
1 Sistem Akuntansi PPKD
Dokumen Pelaksanaan Anggaran, Pertanggungjawaban, Laporan
Keuangan 2
Proses Akuntansi PPKD Pencatatan Transaksi, Posting ke Buku
Besar, Penyesuaian, Neraca Saldo, Laporan Keuangan PPKD
Referensi:
1. PP 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan 2. Buletin Teknis Bultek Standar Akuntansi Pemerintahan No. 1 sd 10
3. Interpretasi Standar Akuntansi Pemerintahan IPSAP No. 2 dan 3 4. PMK 238 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Sistem Akuntansi
Pemerintahan 5. Permendagri 64 tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi
Pemerintahan berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah 6. Permendagri 13 tahun 2006 jo Permendagri 59 tahun 2007 jo
Permendagri 21 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
7. SE Ditjen BAKD No.900079BAKD2008 8. Mulyana, Budi, Modul Akuntansi Keuangan Daerah Berbasis Akrual,
Berdasar SAP Akrual PP 712010, 2012 9. Prof Abdul Halim dan Muhammad Syam Kusufi, Akuntansi Keuangan
Daerah – SAP berbasis Akrual, Edisi 4, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2012
Modul Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah 121
A. SISTEM AKUNTANSI PPKD
Di dalam Pasal 98 Permendagri No. 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah, dinyatakan sebagai berikut:
1.
Pada SKPKD disusun RKA Rencana Kerja dan Anggaran -SKPD dan RKA- PPKD.
2.
RKA-SKPD memuat programkegiatan yang dilaksanakan oleh PPKD selaku SKPD;
3.
RKA-PPKD digunakan untuk menampung: a pendapatan yang berasal dari dana perimbangan dan pendapatan
hibah; b belanja bunga, belanja subsidi, belanja hibah, belanja bantuan sosial,
belanja bagi hasil, belanja bantuan keuangan, dan belanja tidak terduga; dan penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan daerah.
Berdasarkan aturan tersebut di atas, sistem akuntansi yang harus diselenggarakan di SKPKD terdiri dari:
1.
Sistem Akuntansi SKPD SKPKD dalam kapasitas selaku SKPD, menghasilkan laporan keuangan SKPD berupa LRA, LO, LPE dan Neraca serta CaLK selaku
SKPD pada umumnya.
2.
Sistem Akuntansi PPKD terdiri dari: a Sistem Akuntansi PPKD sebagai BUD, menghasilkan laporan keuangan
PPKD berupa LRA, LO, LPE, dan Neraca, serta CaLK selaku PPKD. b Sistem Akuntansi Konsolidator Pemda, menghasilkan laporan keuangan
Pemda laporan keuangan gabungan secara lengkap berupa LRA, Laporan Perubahan SAL, LO, LPE, Neraca, LAK, dan CaLK.
Akuntansi untuk SKPKD dalam kapasitasnya sebagai SKPD tidak ada perbedaan dengan akuntansi pada SKPD lainnya, sebagaimana yang telah
dibahas pada Bab sebelumnya. Oleh karena itu, pembahasan di dalam bab ini adalah akuntansi untuk PPKD dalam rangka pelaksanaan DPA-PPKD. Di samping
itu, sebagaimana telah dijelaskan di Bab IV, bahwa di dalam sistem pengelolaan APBD mengharuskan seluruh penerimaan uang oleh SKPD disetorkan ke
rekening Kas Umum Daerah dan pengeluaran dilakukan dari rekening Kas Umum Daerah Kasda. Pengelola Kasda adalah PPKD yang secara otomatis adalah BUD.
Oleh karena itu, di dalam akuntansi PPKD meliputi juga akuntansi transaksi resiprokal antara PPKD selaku BUD dengan SKPD selaku pengguna anggaran.
Sebagaimana telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa transaksi resiprokal transaksi timbal-balik antara PPKD dan SKPD tersebut
diselenggarakan dengan metode akuntansi “hubungan kantor pusat dan cabang” Home Office-Branch Accounting. Untuk mencatat transaksi resiprokal
tersebut, SKPD menggunakan akun RK-PPKD, sedangkan PPKD akan
Modul Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah 122
menggunakan akun RK-SKPD ditulis sesuai dengan nama SKPD-nya masing- masing.
B. PROSES AKUNTANSI PPKD – ILUSTRASI
Untuk memberikan pemahaman yang lebih efisien dan efektif tentang penerapan akuntansi pemda berbasis akrual untuk PPKD, berikut ini akan
langsung diberikan ilustrasi soal dan jawabannya. Adapun untuk
menyederhanakan ilustrasi, transaksi akan dibuat secara ringkas per jenis transaksi, bukan per tanggal transaksi karena penekanannya di sini adalah
pemahaman tentang bagaimana penjurnalan untuk setiap jenis transaksi yang biasa terjadi pada PPKD, hingga akhirnya dihasilkan laporan keuangan PPKD.
1. Ilustrasi Akuntansi PPKD
Data yang tersedia untuk pelaksanaan akuntansi PPKD sebagai berikut:
Pemerintah Kabupaten Adil Makmur PPKD
Neraca Saldo Per 1 Januari 2014
No. Rek Nama Rek
Debit Kredit
1.1.1.01.01 Kas di Kas Daerah 35.750.654.000
1.2.2.01.02 Penyertaan Modal Kepada BUMD 10.000.000.000
3.1.1.01.01 Ekuitas 45.750.654.000
Jumlah 45.750.654.000
45.750.654.000
Keterangan mengenai neraca saldo di atas:
Akun Ekuitas di dalam SAP Akrual tidak dibagi lagi menjadi Ekuitas Dana Lancar, Ekuitas Dana Diinvestasikan, dsb., karena akun Ekuitas di sini sudah merupakan
Ekuitas yg bersifat full accrual. PPKD selaku BUD tidak memilik utang jangka pendek, seperti utang PFK, karena
potongan pajak pusat maupun iuran taspen, askes, dsb, telah disetor seluruhnya ke para fihak yang terkait.
PPKD tidak memilik utang jangka panjang. Semua sisa UP di Bendahara Pengeluaran SKPD telah disetor sd. akhir tahun lalu 31
Des 2013. Semua pendapatan yang diterima bendahara penerimaan SKPD telah disetorkan ke
rek Kasda sd. akhir tahun lalu 31 Des 2013.
Informasi Tambahan:
Modul Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah 123
• Saldo SiLPA awal tahun 2014 sebesar Rp35.750.654.000,- Ringkasan DPA PPKD T.A. 2014 sebagai berikut :
Pemerintah Kabupaten Adil Makmur Dokumen Pelaksanaan Anggaran PPKD
Tahun Anggaran 2014
No. Urut Uraian
Anggaran stlh Perubahan
1 2
3
1 PENDAPATAN
1.2 Pendapatan Dana Perimbangan
1.2.1 Pendapatan Dana Bagi Hasil
54.350.000.000 1.2.2
Pendapatan Dana Alokasi Umum 255.000.000.000
1.2.3 Pendapatan Dana Alokasi Khusus
45.500.000.000
Jumlah Dana Perimbangan 354.850.000.000
1.3 Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah
1.3.1 Pendapatan Hibah
-
Jumlah Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah
- Jumlah Pendapatan
354.850.000.000 2
BELANJA 2.2
Belanja Tidak Langsung
2.2.1 Belanja Bunga
- 2.2.2
Belanja Subsidi -
2.2.3 Belanja Hibah
- 2.2.4
Belanja Bantuan Sosial 3.500.000.000
2.2.5 Belanja Bagi Hasil
- 2.2.6
Belanja Bantuan Keuangan 2.000.000.000
2.2.7 Belanja Tak Terduga
2.500.000.000
Jumlah Belanja 8.000.000.000
Surplus Defisit: [1]-[2] 346.850.000.000
3. Pembiayaan
3.1. Penerimaan Pembiayaan
3.1.1 SiLPA Tahun Anggaran sebelumnya
35.750.654.000 3.1.2
Pencairan Dana Cadangan -
3.1.3 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang
Dipisahkan -
3.1.4 Penerimaan Pinjaman Daerah
25.000.000.000 3.1.5
Penerimaan Piutang Daerah -
Jumlah Penerimaan Pembiayaan 60.750.654.000
3.2 Pengeluaran Pembiayaan