Teori Legitimasi Professional Fee Audit Fee Biaya Audit

17 membuat auditor mempertanggungjawabkan kegagalan auditnya. Tuntutan hukum seringkali ditujukan pada auditor bukan kepada perusahaan.

2.1.3 Teori Legitimasi

Pada teori legitimasi disebutkan bahwa perusahaan memiliki kontrak dengan masyarakat. Legitimsi adalah suatu proses sebuah organisasi yang dipandang sah. Maksudnya disini adalah oganisasi tersebut telah mendapat atau sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Jadi suatu perusahaan dapat dikatakan telah dilegitimasi oleh masyarakat adalah perusahaan yang sesuai dengan norma dan aturan legal dalam masyarakat. Sehubungan dengan Teori Legitimasi ini, Kantor Akuntan Publik KAP sudah selayaknya harus memiliki dasar norma dan etika yang sesuai dan selaras dengan kepercayaan dan keinginan dalam masyarakat dalam menjalankan pekerjaanya. Apabila Kantor Akuntan Publik KAP keluar dari atura dan norma yang dipercaya oleh masyarakat maka akan berpotensi hukum. Kantor Akuntan Publik KAP yang masuk kedalam jajaran Big Four menunjukkan bahwa perusahaan memiliki legitimasi lebih besar jika dibandingkan dengan KAP yang tidak masuk kedalam jajaran Big Four. Hal ini disebabkan karena kepercayaan dan pandangan masyarakat pada KAP yang termasuk kedalam jajaran Big Four lebih tinggi.

2.1.4 Professional Fee

18 Professional Fee dapat dinyatakan sebagai imbal jasa yang diberikan kepada tenaga ahli atau suatu profesi untuk jasa yang telah dilakukannya. Di dalam laporan keuangan besar Professional Fee terdiri dari berbagai pembayaran yang dilakukan oleh perushaan terhadap jasa tenaga ahli atau profesional, Misalnya saja Jasa Akuntan Publik, Pengacara, Notaris dan berbagai jasa profesional yang digunakan oleh perushaan lainnya.

2.1.5 Audit Fee Biaya Audit

Audit Fee dapat diartikan sebagai besar imbal jasa yang diterima oleh auditor atas pelaksanaan jasa audit. Audit fee ditetapkan sebagai dasar level keahlian dan pengalaman auditor. Selain itu derajat asosiasi resposibilitas terhadap perikatan audit juga merupakan penentu besarny audit fee Zhang dan Myrteza, 2008. DeAngelo dalam Halim 2005 menyatakan bahwa audit fee merupakan pendapatan yang besarnya bervariasi karena tergantung paa beberapa faktor dalam penugasan audit seperti: ukuran perusahaan klien; kompleksitas jasa audit yang ditangani oleh auditor; risiko audit yang dihadapi auditor dari klien serta nama Kantor Akuntan Publik yang melaksanakan Jasa Audit. Institut Akuntan Publik Indonesia IAPI telah menerbitkan Surat Keputusan No.KEP.024IAPIVII2008. Surat Keputusan ini diterbitkan pada tanggal 2 Juli 2008 yang mana Surat Keputusan ini berisi tentang Kebijakan Penentuan besar Audit fee Biaya audit. Pada Surat Keputusan tersebut dalam bagiam lampiran 1 Disebutkan bahwa panduan tersebut dikeluarkan sebagai 19 panduan bagi seluruh anggota Institut Akuntan Publik Indonesia yang menjalankan praktik sebagai akuntan publik dalam menentukan besar imbalan yang sesuai dan wajar atas jasa profesional yang diberikan oleh akuntan publik. Pada surat keputusan tersebut juga menyebutkan bahwa penentuan audit fee selain terkait dengan perikatan audit, sebaiknya juga mempertimbangkan faktor-faktor berikut: 1. Kebutuhan klien; 2. Tugas dan Tanggung jawab menurut hukum; 3. Independensi; 4. Tingkat Keahliam; 5. Tanggung jawab yang melekat pada pekerjaan yang dilakukan; 6. Tingkat kompleksitas pekerjaan; 7. Banyaknya waktu yang diperlukan dan secara efektif digunakan oleh akuntan publik dan sifatnya untuk menyelaikan pekerjaan 8. Basis penetapan fee yang disepakati.

2.1.6 International Standards on Auditing ISA

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Auditor Swittching (Studi Empiris pada Perusahaan Real Estate dan Properti yang terdaftar di BEI)

0 4 127

PENGARUH OPINI AUDIT, UKURAN KAP, PROFITABILITAS DAN KOMPLEKSITAS OPERASI PERUSAHAAN TERHADAP AUDIT Pengaruh Opini Audit, Ukuran Kap, Profitabilitas dan Kompleksitas Operasi Perusahaan Terhadap AUDIT Reportlag Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar

1 5 12

PENGARUH MASA PERIKATAN AUDIT, ROTASI KAP, UKURAN PERUSAHAAN KLIEN, UKURAN KAP, DAN FEE AUDIT Pengaruh Masa Perikatan Audit, Rotasi Kap, Ukuran Perusahaan Klien, Ukuran Kap, Dan Fee Audit Terhadap Kualitas Audit(Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur ya

0 2 14

PENGARUH MASA PERIKATAN AUDIT, ROTASI KAP, UKURAN PERUSAHAAN KLIEN, UKURAN KAP, DAN FEE AUDIT Pengaruh Masa Perikatan Audit, Rotasi Kap, Ukuran Perusahaan Klien, Ukuran Kap, Dan Fee Audit Terhadap Kualitas Audit(Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur ya

0 2 16

Pengaruh Pengadopsian Isa, Ukuran Klien Audit, Kompleksitas Audit, Risiko Litigasi, Profitabilitas Klien, Dan Jenis Kap Terhadap Professional Fee

0 0 25

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu 2.1.1 Teori Agensi - Pengaruh Pengadopsian Isa, Ukuran Klien Audit, Kompleksitas Audit, Risiko Litigasi, Profitabilitas Klien, Dan Jenis Kap Terhadap Professional Fee

0 0 31

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh Pengadopsian Isa, Ukuran Klien Audit, Kompleksitas Audit, Risiko Litigasi, Profitabilitas Klien, Dan Jenis Kap Terhadap Professional Fee

0 0 11

SKRIPSI PENGARUH PENGADOPSIAN ISA, UKURAN KLIEN AUDIT, KOMPLEKSITAS AUDIT, RISIKO LITIGASI, PROFITABILITAS KLIEN, DAN JENIS KAP TERHADAP PROFESSIONALFEE

0 0 12

PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, UKURAN KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN KLIEN TERHADAP KUALITAS AUDIT ARTIKEL ILMIAH

0 0 20

PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, UKURAN KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN KLIEN TERHADAP KUALITAS AUDIT SKRIPSI

0 1 15