51
Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yaitu sebanyak 134 Perusahaan.
Sampel adalah bagian dari populasi yang digunakan untuk memperkirakan karakteristik populasi. Metode pemilihan sampel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah purposive sampling. Metode Puposive sampling dipilih dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.
Adapun kriteria untuk sampel adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan mempublikasikan laporan keuangan beserta dengan
laporan tahunan yang telah di audit oleh Auditor Independen 2. Laporan tahunan perusahaan mencantumkan besar Professional fee
3. Laporan tahunan perusahaan mencantumkan informasi lain yang terkait dengan variabel-variabel lain yang dibutuhkan dalam
penelitian ini 4. Perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode
pengamatan yaitu 2012-2013, dan tidak mengalami delisting selama periode tersebut.
Setelah disesuaikan dengan kriteria yang ada dapat ditentukan jumlah sampel yang diambil dari 134 perusahaan adalah sebanyak 48 perusahaan, yang
mana perusahaan tersebut memenuhi kriteria yang telah dibuat
3.6 Jenis data dan Sumber data
Jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Data sekunder yang diperolehh berupa annual report laporan tahunan perusahaan manufaktur yang
52
berasal dari Bursa Efek Indonesia BEI. Pengambilan data sekunder yang berupa Annual report ini dipilah karena mudah didapat dan laporan keuangan yang
terdapat di BEI telah diaudit oleh akuntan publik.
3.7 Metode Pengumpulan data
Data dikumpulkan dengan mempelajari dan menganalisis data sekunder yang berupa annual report laporan tahunan yang telah diaudit oleh akuntan
publik yang diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia BEI di www.idx.co.id
.
3.8 Teknik Analisis 3.8.1 Statistik Deskriptif
Dalam melakukan analisis data pada penelitian ini digunakan metode deskriptif kuantitatif. Yaitu dengan mengumpulkan, mengolah, dan
menginterpretasikan hasil yang diperoleh. Analisis ini digunakan untuk memberikan deskripsi mengenai variabel-variabel penelitian yaitu Professional
Fee, Pengadopsian ISA, Ukuran Klien Audit, Kompleksitas Audit, Risiko Litigasi, Profitabilitas Klien dan Jenis KAP.
3.8.2 Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan pengujian hipotesis dan pengujian analisis regresi, maka yang harus kita lakukan sebelumnya adalah uji asumsi klasik. Tujuan dari
uji asumsi klasik adalah untuk mendapatkan nilai estimasi yang diperoleh bersifat BLUE Best, Linear, Unbiased, Estimator yang mana maksudnya adalah nilai
estimator yang terbaik, estimator yang linear, dan estimator yang tidak bias, maka
53
data-data yang digunakan dalam analisis regresi terlebih dahulu akan di uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi.
3.8.2.1 Uji Normalitas Data
Tujuan dari Uji normalitas data adalah untuk menguji apakah dalam model data regresi antara variabel dpenden dengan variabel independen
mempunyai distribusi normal atau tidak. Alisis untuk menguji normalitas data dapat dilakukan dengan analisis statistik dan analisis grafik. Untuk mendeteksi
apakah suatu variabel terdistribusi normal atau tidak yaitu degan uji Kolmogorov- smirnov. Uji Kolmogorov Smirnov dilakukan dengan melihat angka
probabilitasnya dengan ketenruan Ghozali,2011 : 1.
Nilai signifikansi atau nilai probabilitas 0,05 maka distribusi dikatakan tidak normal
2. Nilai signifikan atau nilai probabilitas 0,05 maka distribusi
dikatakan normal. Selain uji Kolmogorov-smirnov. dilakukan pula uji dengan
memperhatikam penyebaran data titik pada Normal P-Plot Regression Standardized Residual dari variabel depeden, dimana :
1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan megkuti arah garis
diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2.
Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti garis diagonal, mka model regresi tidak memenuhi
asumsi normalitas.
54
3.8.2.2 Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas menguji apakah model regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik harusnya tidak terjadi
kolerasi siantara variabel independen Ghozali, 2011. Untuk medeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas didalam model regresi adalah sebagai berikut:
1. Nilai
�
2
yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen
banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen 2.
Analisis matrik kolerasi antar variabel independen yang tinggi diatas 0,90, maka hal ini merupakan indikasi adanya
multikolonieritas 3.
Analisis nilai tolerance dan variance inflation factor IVF. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen mana yang
dijelaskan oleh variabel independen lainya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan
oleh variabel independen lainnya. Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi. Nilai VIF dapat dirumuskam
sebagai berikut: VIF =
1 ���������
Nilai cutoff yang digunakan dan dipakai untuk menandai adanya faktor- faktor multikolonieritas adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF
10. Model regresi yang baik tidak terdapat masalah multikolonieritas atau adanya hubungan korelasi diantara variabel-variabel independennya.
55
3.8.2.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji Heterokedastisitas adalah terjadinya varians yang tidak sama untuk variabel independen yang berbeda. Uji ini dimaksudkan untuk menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah data yang tidak mengandung
situasi Heteroskedastisitas, karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran Ghozali, 2011. Heterokedastisitas dapat terdeteksi dengan
melihat plot antara nilai taksiran dengan residual. Untuk melihat
heteroskedastisitas adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatter plot. Yang mendasari dalam pengambilan keputusan ini adalah:
1. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk satu pola yang teratur bergelombang, melebar, kemudian menyempit
maka akan terjadi masalah heterokedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas seperti titik-titik yang menyebar
diatas dan dibawah angka nol pada sumbu-sumbu maka tidak terjadi heterokedastisitas.
Uji heterokedastisitas dapat diperkuat dengan menggunakan uji glejser. Uji Glejser adalah meregresikan antara variabel bebas dengan variabel residual
absolute, dimana apabila nilai p 0,05 maka variabel bersangkutan dinyatakan bebas heteroskedastisitas.
56
3.8.2.4 Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu antara periode t dengan
kesalahan pegganggu pada periode t-1 atau sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autorelasi. Autokorelasi muncul disebabkan adanya
observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual kesalahan penganggu tidak bebas dari satu observasi ke
observasi yang lainnya. Pendekatan ada atau tidaknya autokorelasi menggunakan uji Durbin-
Watson DW test. Pengambilan keputusan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3.2 Autokolerasi
Hipotesis nol Jika
Keputusan Tidak ada autokorelasi positif
0 d dl Tolak
Tidak ada autokorelasi positif dl
≤ d ≤ du No decision
Tidak ada autokorelasi negative 4 – dl d 4
Tolak Tidak ada autokorelasi negative
4 – du ≤ d ≤ 4 - dl
No decision Tidak ada autokorelasi ,positif atau
negative du d 4 - du
Tidak ditolak
3.9 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis Regresi Berganda Multiple Regression dengan alasan bahwa variabel independennya
lebih dari satu. Analisis ini digunakan untuk menentukan hubungan antara
57
Professional Fee dengan variabel-variabel independen Ghozali, 2009. Persamaan regresinya adalah sebagai berikut :
PFEE = b0 + b1 ADISA + b2 LNTA + b3 SUBSDR + b4
LEV + b5 ROA + b6 BIGF + e Dimana:
PFEE = Logaritma Natural Professional Fee
ADISA = Pengadopsian ISA
LNTA = Logaritma Natural total asset
SUBSDR = Jumlah anak perusahaan
LEV = Leverage
ROA = Return of Asset
BIGF = Auditor Big Four
Kemudian untuk mengetahui pengaruh antara variabel-variabel independen dengan tingkatProfessional Fee maka dilakukan pengujian-pengujian
hipotesis penelitian terhadap variabel-variabel dengan pengujian dibawah ini : a.
Koefisien Determinasi Koefisien determinasi merupakan ikhtisar yang menyatakan seberapa baik
garis regresi sampel mencocokkan data. Koefisien determinasi untuk mengukur proporsi variasi dalam variabel dependen yang dijelaskan oleh regresi. Nilai
�
2
berkisar antara 0 sampai 1, apabila �
2
=0 berarti tidak ada hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen, sedangkan jika
�
2
=1 berarti suatu
58
hubungan yang sempurna. Untuk regresi dengan variabel bebas lebih dari 2 maka digunakan adjusted
�
2
sebagai koefisien determinasi. b.
Uji F Uji ini dilakukan utuk menguji apakah variabel-variabel independen
terhadap variabel dependen memiliki pengaruh secara bersama-sama. Pengujian dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikansi 0,05 α = 5. Penolakan
atau penerimaan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut : 1.
Jika nilai sigifikansi kurang dari satu atau sama dengan 0,05 maka hipotesis diterima yang berarti secara bersama-sama variabel
ADISA, LNTASSET, SUBSDR, LEV, ROA, BIGF berpengaruh terhadap Professional Fee.
2. Jika nilai sigifikansi lebih dari 0,05 maka hipotesis ditolak yang
berarti secara bersama-sama variabel ADISA, LNTASSET, SUBSDR, LEV, ROA, BIGF tidak berpengaruh terhadap
Professional Fee. c.
Uji t Uji t digunakan untuk mengetahui kemampuan masing-masing variabel
independen secara individu partial dalam menjelaskan perilaku variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikansi 0,05
α= 5. Penolakan atau penerimaan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut :
59
1. Jika nilai sigifikansi kurang dari satu atau sama dengan 0,05 maka hipotesis diterima yang berarti secara partial variabel ukuran
ADISA, LNTASSET, SUBSDR, LEV, ROA, BIGF berpengaruh terhadap Professional Fee.
2. Jika nilai sigifikansi lebih dari 0,05 maka hipotesis ditolak yang
berarti secara partial variabel ADISA, LNTASSET, SUBSDR, LEV, ROA, BIGF tidak berpengaruh terhadap Professional Fee.
60
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Penelitian
Pada perhitungan, data berupa angka kemudian dianlisis menggunakan aplikasi spss 22. Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia dalam periode 2012-2013. Hasil pengolahan data berupa informasi melihat dan menganalisa hubungan dan pengaruh antara Pengadopsian
ISA, ukuran klien audit, kompleksitas audit, risiko litigasi, profitabilitas klien dan jenis KAP terhadap professional fee. Teknik analisis dalam penelitian ini
menggunakan analisis statistik. Analisis statistik merupakan analisis yang mengacu SPSS. Sampel yang
memenuhi kriteria seperti yang telah dijelaskan dalam bab 3 diperoleh sebanyak 48 perusahaan manufaktur. Adapun perusahaan yang menjadi sampel adalah
Tabel 4.1 Daftar Sampel Penelitian
No Kode
Nama Perusahaan 1
ALDO Alkindo naratama Tbk
2 APLI
Asiaplast Industries Tbk 3
ARNA Arwana Citramulia Tbk
4 BTON
Betonjaya Manunggal Tbk 5
CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk
6 CTBN
Citra Tubindo Tbk 7
EKAD Ekadharma International Tbk
8 ETWA
Eterindo Wahanatama Tbk 9
IGAR Champion Pacific Indonesia Tbk
10 INKP
Indah Kiat Pulp Paper Tbk 11
INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk
12 IPOL
Indopoly Swakarsa Industry Tbk