43
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian Kausal-Komparatif yaitu penelitian yang meneliti pengaruh dari beberapa variabel terhadap variabel lain atau
memiliki masalah berupa sebab akibat antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif karena pengujiannya menggunakan data
berupa angka dan diolah dengan prosedur statistik Erlina, 2011: 12-14.
3.2 Batasan Penelitian
Batasan operasional dari penelitian ini adalah: a. Penelitian ini hanya menguji faktor-faktor yang mempengaruhi
Professional Fee selama periode 2012-2013 pada perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada periode
tersebut. b. Penelitian ini hanya menggunakan adopsi ISA, Ukuran klien audit,
kompleksitas audit, risiko litigasi, profitabilitas klien dan jenis KAP sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi Professional Fee yang
diteliti. c. Penelitian ini menggunakan Professional Fee sebagai variabel
dependen yang mana hal ini disebabkan oleh sulitnya peneliti dalam mendapatkan data Audit Fee dikarenakan audit fee masih bersifat
voluntary disclosure. Penggunaan Professional Fee dipilih karena
44
dalam besar Professional Fee yang dicantumkan dalam laporan keuangan akan mngandung besar Audit Fee. Jadi, Secara langsung
Audit Fee dapat digambarkan oleh Professional Fee, karena Audit Fee merupakan salah satu bagian dari Professional Fee.
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang datanya diambil dari website resmi Bursa Efek
Indonesia yaitu www.idx.co.id
. Adapun data yang diambil adalah laporan tahunan annual report dari tahun 2012-2013. Waktu yang digunakan penulis untuk
melakukan penelitian ini yaitu mulai dilaksanakan pada Februari 2015.
3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Definisi operasional variabel adalah definisi-definisi yang akan dipergunakan dalam penelitian ini dengan tujuan untuk memberikan arah dan
batasan dalam penyelesaian masalah.
3.4.1 Variabel Dependen
Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel Dependen adalah Professional Fee yang mana menggambarkan keadaan besarnya Audit Fee. Menurut IAPI
2008, Fee Audit adalah imbal jasa atas waktu yang telah dipergunakan auditor dalam melaksankan tugasnya dan biaya-biaya yang diperlukan auditor terkait
dengan jasa yang diberikan.
45
Data Professional fee dapat diporeleh dari laporan tahunan perusahaan annual report seluruh perusahaan yang tercatat di BEI. Dalam penelitian ini yang
digunakan adalah laporan tahunan periode 2012-2013. Pengungkapan Audit fee di Indonesia masih bersifat Voluntary Disclosure, oleh karean itu Audit Fee dapat
dilihat dari Professional Fee yang diungkapkan dalam laporan tahunan perusahaan. Karena itu yang digunakan adalah Professional Fee.
Variabel Professional Fee menggunakan logaritma natural. Penggunaan logaritma natural dimaksudkan untuk memperkecil perbedaan angka yang terlalu
jauh dari data yang telah ditetapkan sebagai sampel penelitian. Selanjutnya, Variabel ini akan disimbolkan dengan PFEE dalam persamaan.
3.4.2 Variabel Independen 3.4.2.1 Pengadopsian ISA
Institut Akuntan Publik Indonesia IAPI telah memutuskan untuk mengadopsi secara penuh International Standards on Auditing ISA untuk
menggantikan Standar Profesional Akuntan Publik SPAP, yang mana penggunaan standar ini dimulai pada tanggal 1 Januari 2013 untuk setiap laporan
keuangan yang diaudit oleh Akuntan Publik. Tuanakotta, dalam bukunya yang berjudul Audit Berbasis ISA
Intrnational Standards on Auditing 2013 menyatakan bahwa Dengan adanya pengadopsian ISA yang dilakukan oleh Indonesia, tentunya akan terjadi
peningkatan biaya. Ada dua jenis klasifikasi biaya dalam pengadopsian ISA, yaitu
46
biaya berulang-ulang terjadi setiap tahunnya recurring cost dan biaya yang hanya akan terjadi sekali one-off costs, yaitu pada saat mulai pengadopsian ISA.
Variabel pengadopsian ISA diukur dengan menggunakan Variabel dummy. Dimana 1 untuk laporan keuangan yang telah diaudit dengan menggunakan
pengadopsian Standar ISA periode 2013 dan 0 untuk laporan keuangan yang telah diaudit sebelum pengadopsian Standar ISA. Selanjutnya Pengadopsian ISA
disimbolkan sebagai ADISA.
3.4.2.2 Ukuran Klien Audit
Variabel indikator untuk mewakili faktor ukuran perusahaan adalah total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan Hay et al., 2008 dalam Widiasari, 2009.
Total asset terdiri atas asset lancar, asset tidak lancar, asset tidak berwujud dan asset lainnya. Semakin besar total asset yang dimiliki, berarti perusahaan mampu
menutupi kewajibannya. Variabel Ukuran Klien Audit diukur dengan menggunakan logaritma
natural dari total asset. Selanjutnya variabel ini akan disimbolkan dengan LNTA.
3.4.2.3 Kompleksitas Audit
Anak perusahaan mewakili kompleksitas jasa audit yang diberikan oleh auditor eksternal. Semakin banyak jumlah anak perusahaan yang dimiliki sebuah
perusahaan maka akan semakin rumit transaksi yang dimiliki klien Kantor Akuntan Publik Hay et al. 2008 dalam Widiasari, 2009.
47
Kompleksitas perusahaan diukur dengan menggunakan jumlah anak perusahaan yang dimiliki baik yang berada di dalam negeri maupun yang berada
di luar negeri. Kompleksitas Klien ini kemudian akan disimbolkan dengan SUBSDR.
3.4.2.4 Risiko Litigasi
Risiko litigasi adalah risiko yang melekat pada perusahaan dan memungkinkan terjadinya ancaman litigasi oleh pihak-pihak yang berkepentingan
dengan perusahaan yang merasa dirugikan. Audit fee akan lebih tinggi jika auditor menagani klien yang memiliki risiko litigasi yang tinggi. Hal ini disebabkan
karena, apabila klien memiliki risiko litigasi yang tinggi maka auditor akan lebih berhati-hati dan berusaha mengatasi risiko litigasi tersebut dengan upaya audit
yang lebih ekstra. Upaya audit ekstra perlu dilakukan untuk meminimalisasi ancaman risiko litigasi oleh pihak yang berkepentingan. Biaya audit untuk
menanggung besarnya risiko litigasi yang ditanggung oleh auditor tercermin dalam Audit Fee yang diberikan De George et al, 2013.
Risiko litigasi dapat diukur dengan menggunakan berbagai indikator keuangan yang menjadi determinan kemungkinan terjadinya litigasi. Johnson et
al. 2001 melakukan estimasi seluruh variabel yang mempengaruhi risiko litigasi dengan memakai model regresi probit. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan
ada tiga variabel yang mempunyai koefisien positif dan signifikan, yaitu: volatilitas, financing, dan leverage.
48
Salah satu cara pengukuran variabel risiko litigasi adalah menggunakan proksi Financing. Proksi Financing dapat diukur dengan menggunakan rasio
leverage LEV. Selanjutnya risiko litigasi akan disimbolkan dengan LEV. Adapun Leverage adalah
Total Hutang Total aktiva
3.4.2.5 Profitabilitas Klien
Profitabilitas terkait dengan efisiensi penggnaan asset dan sumber daya lain oleh perusahaan dalam operasinya. Variabel Profitabilitas diukur dengan
menggunakan Tingkat Pengembalian atas Aktiva, ROA Return on Asset. Yang selanjutnya akan disimbolkan dengan ROA. Rumus untuk menghitung ROA
adalah
3.4.2.6 Ukuran KAP
Kantor Akuntan Publik di Indonesia terdiri dari dua jenis, yaitu KAP Big Four dan KAP Non Big Four. Yang dimaksudkan dengan KAP Big Four adalah
merupakan Kantor akuntan Publik international yang berafiliasi dengan kantor Akuntan Publik lokal.
Kantor Akuntan Publik yang termasuk Big Four adalah 1. Kantor Akuntan Publik KAP Tanudiredja, Wibisana Rekan
berafiliasi dengan PriceWaterhouse Cooper PwC.
ROA = Laba Bersih total aset
49
2. Kantor Akuntan Publik Purwanto, Suherman Surja PSS berafiliasi dengan Ernst Young EY.
3. Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio Eny dan berlokasi di 2 tempat, yaitu Jakarta dan Surabaya. KAP ini berafiliasi dengan
Deloitte Touche Tohmatsu DTT. 4. Kantor Akuntan Publik Siddharta Widjaja Berafiliasi dengan
Klynveld Peat Marwick Goerdeler KPMG. Variabel Jenis KAP diukur dengan menggunakan variabel dummy, yang
mana 1 untuk KAP Big Four dan 0 untuk KAP lainnya. Selanjutnya Jenis KAP akan disimbolkan sebagai BIGF.
Tabel 3.1 Operasional Variabel
No Variabel
Definisi Formula
Variabel Independen 1
Pngadopsian ISA ADISA
Pergantian Standard auditing di Indonesia
menjadi ISA dimulai 1 Januari 2013
Dummy Dimana:
Skor 1 diberikan untuk laporan keuangan yang telah
menggunakan ISA sebagai Standar Audit
Skor 0 diberikan untuk laporan keuangan yang
belum menggunakan ISA sebagai Standar Audit
2 Ukuran Klien
Audit LNTA Ukuran perusahaan
adalah besar kecilnya perusahaan berdasarkan
total aset yang dimilikinya
Logaritma Natural Total Asset
3 Kompleksitas
Audit SBSDR Kompleksitas
perusahaan diukur dengan menggunakan
jumlah anak perusahaan yang dimiliki baik yang
Total Jumlah Anak Perusahaan
50
berada di dalam negeri maupun yang berada di
luar negeri
4
Risiko Litigasi LEV
Risiko litigasi adalah risiko yang melekat
pada perusahaan dan memungkinkan
terjadinya ancaman litigasi oleh pihak-pihak
yang berkepentingan dengan perusahaan yang
merasa dirugikan
Total Hutang Total aktiva
5 Profitabilitas
Perusahaan ROA
Profitabilitas terkait dengan efisiensi
penggnaan asset dan sumber daya lain oleh
perusahaan dalam operasinya.
Laba Bersih Total Aktiva
6
Jenis KAP BIGF
Jenis KAP di Indonesia terdiri dari dua jenis,
yaitu KAP Big Four dan KAP Non Big Four
Dummy Dimana:
Skor 1 diberikan pada Perusahaan yang di audit
oleh KAP Big Four Skor 0 diberikan pada
perusahaan yang di audit oleh KAP non Big Four
Variabel Dependen 7
Professional Fee PFEE
Professional Fee dapat dinyatakan sebagai
imbal jasa yang diberikan kepada tenaga
ahli atau suatu profesi untuk jasa yang telah
dilakukannya. Logaritma Natural
Professional Fee
3.5 Populasi dan Sampel penelitian
Populasi adalah sekolompok entitas yang lengkap yang dapat berupa orang, kejadian ataupun bnda yang mempunyai karakteristik tertentu yang berada
dalam satu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian. Adapun yang menjadi populasi penelitian ini adalah
51
Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yaitu sebanyak 134 Perusahaan.
Sampel adalah bagian dari populasi yang digunakan untuk memperkirakan karakteristik populasi. Metode pemilihan sampel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah purposive sampling. Metode Puposive sampling dipilih dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.
Adapun kriteria untuk sampel adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan mempublikasikan laporan keuangan beserta dengan
laporan tahunan yang telah di audit oleh Auditor Independen 2. Laporan tahunan perusahaan mencantumkan besar Professional fee
3. Laporan tahunan perusahaan mencantumkan informasi lain yang terkait dengan variabel-variabel lain yang dibutuhkan dalam
penelitian ini 4. Perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode
pengamatan yaitu 2012-2013, dan tidak mengalami delisting selama periode tersebut.
Setelah disesuaikan dengan kriteria yang ada dapat ditentukan jumlah sampel yang diambil dari 134 perusahaan adalah sebanyak 48 perusahaan, yang
mana perusahaan tersebut memenuhi kriteria yang telah dibuat
3.6 Jenis data dan Sumber data