Ceh Penepok Unsur Pendukung Pertunjukan Didong

3.4. Unsur Pendukung Pertunjukan Didong

3.4.1 Ceh

Ceh adalah unsur utama dalam kesenian Didong. Seorang Ceh merupakan perpaduan antara seniman, tokoh masyarakat dan pemuka agama. Perpaduan ini terlihat dalam konteks pertunjukan Didong. Sebagai seniman, seorang ceh dituntut untuk mampu menjadi seorang penyair yang memiliki perbendarahaan kata dan kalimat yang memiliki makna dan nilai-nilai keindahan. Dengan tingkat kemampuan yang baik maka seorang ceh akan mendapat tempat dalam masyarakat suku Gayo. ceh Foto 1. Ceh dalam pertunjukan didong Sumber foto: Dokumentasi Pribadi. Selain kemampuan untuk bersyair, seorang Ceh juga harus memiliki kemampuan olah vokal yang baik. Modal dasar seorang Ceh adalah suara yang merdu ling tenas. Memiliki suara yang merdu tidak cukup. Seorang Ceh juga harus memiliki pengetahuan yang luas tentang adat-istiadat Gayo. Dalam menyanyikan syair Didong, ada teknik bernyanyi yang disebut dengan gok. Gok adalah istilah untuk menyatakan bernyanyi dengan tidak berkata-katamenyanyikan syair. Universitas Sumatera Utara Seorang ceh dikatakan layak sebagai Ceh, apabila beliau memang benar-benar memiliki kemampuan yang baik dalam penyajian Didong. Penilaian itu datang dari masyarakat Gayo itu sendiri dalam menilai. Penilaian masyarakat terhadap seorang ceh menjadi semacam seleksi alam tersendiri. Dari suatu hasil pertunjukan saja biasanya masyarakat sudah mampu menilai kemampuan seorang Ceh. Ceh sebagai pemuka agama, khususnya terlihat dalam penyajian Didong. Dengan budaya yang dimiliki oleh masyarakat Gayo, yang mana agama merupakan bagian dari adat maka seorang Ceh dituntut untuk memiliki wawasan keagamaan yang luas. Artinya apabila seseorang hendak terjun sebagai seorang ceh, maka sebelumnya seseorang itu sudah mengenal kemampuan diri.

3.4.2 Penepok

Hampir keseluruhan dari satu kelompok kelop didong merupakan atau dikatakan dikatakan penepok. Penepok biasanya dilengkapi dengan bantal kecil yang disebut dengan kampas. Dalam satu kelompokklop Didong biasanya bisa terdiri dari 25-30 orang penepok. Istilah penepok sebenarnya masih dibagi atas dua istilah. Yaitu peningkah dan penepok. Secara keseluruhan memang disebut dengan penepok namun dari segi peranan sebagai pengiring maka pembagian ini menjadi jelas. Universitas Sumatera Utara Foto 2. Penepok Sumber foto: Dokumentasi Pribadi Penepok itu selalu menggunakan kampas bantal kecil untuk mengiringi Ceh. Pola ritem dalam memukul kampas bantal kecil tergantung pola dasar musik tersebut. Sedangkan peningkah adalah orang-orang yang memberikan variasi pukulan motif. Sehingga iringan musik menjadi lebih kompleks dan padat. Peningkah biasanya tidak menggunakan bantal. Peningkah memainkan variasi-variasi tepukan hanya dengan tepukan tangan. Foto 3. Peningkah Sumber foto: Dokumentasi Pribadi Universitas Sumatera Utara

3.4.3 Apit Kuen dan Apit Kiri