Mengapa seni “Didong” justru dapat berkembang dan tumbuh subur pada masyarakat etnik Gayo yang tinggal di perantau? Pada hal di daerah perantau penuh
dengan berbagai persaingan hidup. Berdasar latar belakang tersebutlah, peneliti berupaya mengungkap lebih dalam mengenai kehidupan komunitas etnik Gayo yang
berada di kota Medan, dengan fokus perhatian terhadap seni “Didong’ sebagai media ekspresi dalam kondisi hidup dirantau.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, penulis mencoba untuk menarik suatu rumusan agar lebih mengarah pada peneliti yang
dimaksud, yaitu : 1.
Apa manfaat bagi masyarakat Gayo mempertahankan “Didong” di kota Medan yang penduduknya plural dan penuh persaingan hidup?
2. Bagaimana seni “Didong” tersebut diekspresikan oleh etnik masyarakat Gayo
di kota Medan?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk melakukan menginventarisasi, mengidentifikasi dan mengklafikasikan serta
menganalisa ekspresi seni “Didong” sebagai identitas etnik Gayo guna mengungkapkan jati diri saja di kota Medan.
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam menambah tulisan ilmiah mengenai keberadaan kesenian Didong di saat ini. Di samping itu tulisan ini juga
Universitas Sumatera Utara
diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat perantauan Gayo yang ingin mengetahui tentang kesenian Didong yang semakin jarang ditemui dalam upacara-
upacara adat. Mengingat kesenian didong ini salah satu ciri budaya Gayo yang telah lama dikenal luas dan merupakan salah satu warisan masyarakat Gayo. Dengan
harapan bahwa masyarakat Gayo akan semakin mencintai dan melestarikan
1.5. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di kelurahan Tembung yang merupakan salah satu tempat masyarakat perantau Gayo. Kelurahan ini terletak di jalan Letda Sujono.
Dengan pilihan lokasi tersebut diharapkan akan lebih untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dalam penelitian dimaksud.
Pemilihan lokasi penelitian ini di dasarkan pada pertimbangan bahwa lokasi tersebut dekat dengan tempat tinggal penulis, sehingga mudah di jangkau dan penulis
mudah untuk mengatur waktu. Namun demikian, penentuan lokasi ini tidak lantas membatasi penggalian
informasi permalasahan ini, boleh jadi informasi yang diperlukan diperoleh dari orang Gayo yang berdomisili di daerah lain bukan Medan Tembung, asalkan informasi
yang bersangkutan menguasai permasalahan tersebut.
1.6. Tinjauan Pustaka