jamak dari kata ko. Seorang suami kepada istri dan sebaliknya biasanya saling menyebut kam. Memang dalam kata ini terkandung rasa intim, karena secara ideal
sepasang suami-istri sudah seharusnya berada dalam hubungan yang intim, saling berkasih-kasihan. Kepada orang yang lebih rendah statusnya dilihat dari segi tutur
akan disebut ko. Namun kalau seseorang sudah kawin sampai menjelang mempunyai anak biasanya disapa dengan aman mayak untuk laki-laki dan inen mayak untuk
perempuan.
2.6. Organisasi Sosial Masyarakat Gayo
Menurut Melalatoa 1983 : 129-130, kesatuan sosial yang terkecil dalam
masyarakat gayo disebut sara ine, yang dalam konsep umum dikenal dengan istilah keluarga inti atau keluarga batih nuclear family. Sara ine terdiri dari ayah ama,
ibu ine dan anak-anak yang belum kawin. Namun berdasarkan hasil penelitian di
lapangan dan juga keterangan beberapa informan, dalam masyarakat Gayo tidak
dikenal khusus untuk keluarga inti. Istilah sara ine sara ine berasal dari kata sara = satu ; ine = ibu. Jadi sara ine dalam istilah umum diartikan sebagai “satu ibu” hanya
ditujukan untuk anak-anak yang berasal dari satu ibu. Jadi ayah dan ibu tidak termasuk di dalamnya.
Ada kesatuan lain yang mencakup anak dan orang tuanya, yaitu sara kero satu nasi. Tetapi keanggotaan dari sara kero tersebut tidak mutlak berdasarkan atas
ikatan keturunan, sebab boleh jadi seseorang menjadi anggota suatu kelompok sara kero walaupun orang tersebut tidak mempunyai hubungan keturunan bagaikan anak
dan orang tua dengan anggota-anggota lain dari kelompok sara kero itu sendiri. Selain dari itu sifat keanggotaan kelompok sara kero tertentu, tetapi pada saat yang
lain seseorang tersebut menjadi anggota dari kelompok sara kero yang lain. Sehingga
Universitas Sumatera Utara
dengan demikian syarat keanggotaan dari kelompok sara kero lebih cenderung
berdasarkan rasa kekeluargaan; bukan semata-mata karena ikatan keturunan. Satu keluarga di masyarakat Gayo dewasa ini adalah satu kesatuan yang terdiri
dari ayah, ibu, dan anak-anak. Kelompok ini biasanya mendiami satu rumah tertentu; meskipun ada juga sebuah rumah didiami oleh dua atau lebih keluarga. Dalam
masyarakat Gayo kesatuan ini disebut satu “rumah tangga”. Kesatuan sosial yang demikian dalam antropologi disebut keluarga luas extended family yang tampaknya
belum mempunyai padanan dalam bahasa Gayo.
2.7. Pengertian Belah
Belah klen adalah sesuatu yang membedakan suku Gayo itu menjadi 2 yaitu belah uken atau belah toa. Dalam menentukan belah itu sendiri dapat di lihat dari
secara letak geografis, bila dikaitkan dalam Didong itu sendiri satu kelompok Didong tidak boleh bertanding dalam satu belah karena dianggap sama halnya dengan masih
sepersaudaraan. Satu ikatan kekerabatan ini lantas, belah lain adalah juga masih saudara. Secara alami sebagai orang Gayo akan dapat mengetahui nama kelop berasal
dari uken atau toa. Belah uken ini atau toa timbul pada masa penajajahan Belanda yang mencoba adu domba masyarakat Gayo dengan kesenian.
Secara bahasapun ke dua belah itu berbeda di mana bahasa uken itu terkesan lebih kasar dan sebaliknya. Akan tetapi ke dua belah itu sangat faham dan mengerti ke
dua bahasa masing-masing belah. Walaupun terdapat dua orang terdiri dari belah yang berbeda dan menggunakan bahasa masing-masing akan tetapi dapat di pahami oleh
masing-masing.
Universitas Sumatera Utara
Contoh: Belah Uken
Belah Toa Artinya
- One Padeh - One Pedih
Disitu asja - Nise
-Nice kepunyaannya
- Ko -Koe
Kau
Universitas Sumatera Utara
BAB III SENI DIDONG
3.1. Sejarah Didong