BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Pustaka
Penelitian mengenai ideologi feminisme dalam karya sastra Angkatan 1970 dan Angkatan 2000 sepanjang penulis ketahui belum ada. Namun penelitian-
penelitian mengenai feminisme dalam karya sastra cukup sering ditemukan. Di antaranya adalah 1 Sugihastuti dan Itsna Hadi Saptiawan pada tahun 2007 secara
bersama-sama pernah mengulas yang mempraktikkan kritik sastra feminis dalam penelitian mereka terhadap novel Nyai Dasima. Dalam penelitian mereka tersebut
yang ditekankan adalah pemasalahan jender dan perempuan yang menjadi kaum inferioritas. Adapun judul penelitian tersebut adalah Gender dan Inferioritas
Perempuan: Praktik Kritik Sastra Feminis. 2 Penelitian lain juga pernah dilakukan oleh Suyono Suratno pada tahun 2000. Beliau mengkaji novel Nh. Dini yang berjudul
La Barka. Judul penelitian yang dipilih Suyono yaitu Ideologi Gender dan Refleksi Semangat Feminis: Catatan Novel La Barka yang terefleksi di dalam novel tersebut.
Penelitian ini juga melakukan pendekatan kritik sastra feminis. 3 Selain itu penelitian tentang analisis kritik sastra feminis juga dilakukan oleh Nurelide di tahun
2005. Novel Perempuan di Titik Nol menjadi bahan kajian Nurelide yang bertajuk Pelecehan Seksual Terhadap Perempuan dalam Perempuan di Titik Nol Woman At
Point Zero Karya Nawal El Saadawi. 4 Penelitian kritik sastra feminis tentang Citra Dominasi Laki-Laki atas Perempuan dalam Saman pernah pula dilakukan oleh
Universitas Sumatera Utara
Sugihastuti pada tahun 2000. Penelitian ini memfokuskan pada citra atau gambaran dominasi yang dilakukan laki-laki atas perempuan. Dominasi yang digambarkan
tersebut diimbangi dengan tema penolakan atas dominasi laki-laki tersebut. 5 Jurnal mengenai kritik sastra feminis lainnya pernah pula dilakukan oleh Muhammad Nur
Latif pada tahun 2006. Pada penelitiannya yang berjudul Analisis Kritik Sastra Arab Karya Nawal El Sadaawi, dosen jurusan Sastra Asia Barat Universitas Hasanuddin
ini menekankan bahwa fenomena yang terjadi dalam masyarakat, tidak terkecuali masyarakat Arab yang selalu dituding sering memperlakukan perempuan dengan
tidak adil dan sewenang-wenang dengan dalih ajaran agama. Hal ini sebenarnya bukanlah bagian dari tuntunan syariat Islam. Islam justru membela dan mengakui
hak-hak perempuan serta memperbaiki kedudukan mereka. 6 Adapun Rahimah Haji A. Hamid, seorang guru besar sastra di Universitas Sains Malaysia pernah membahas
masalah feminisme dalam karya sastra pada tahun 2007. Jurnal ilmiah tersebut berjudul Bahasa Wanita dalam Karya Sastra: Tentangan Terhadap Hegemoni Lelaki.
Fokus perhatian dalam jurnal tersebut membandingkan ragam bahasa yang dipergunakan pengarang perempuan Indonesia yaitu Ayu Utami dalam kedua
novelnya Saman dan Larung dibandingkan dengan ragam bahasa yang dipergunakan pengarang puisi perempuan Malaysia, Zurinah Hassan.
Berdasarkan beberapa keterangan di atas dapat diketahui bahwa pembicaraan mengenai feminisme cukup banyak, terlebih pada masa sekarang ketika perempuan-
perempuan dan juga laki-laki sudah banyak yang peduli tentang kondisi kaum
Universitas Sumatera Utara
perempuan yang masih saja mengalami ketertindasan dan dijadikan objek ketidakadilan.
2.2 Konsep 2.2.1 Ideologi Feminisme