BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metodologi
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Dalam metode kualitatif memfokuskan perhatian pada data yang alamiah, data dalam
hubungannya dengan konteks keberadaannya Ratna, 2000:47. Penelitian kualitatif mengutamakan kedalaman penghayatan terhadap interaksi antarkonsep. Metode
kualitatif ini dapat pula diartikan sebagai prosedur untuk memecahkan masalah yang sedang diteliti dengan menggambarkan subjek dan objek penelitian pada saat
sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya Nawawi,1998: 63.
Menurut Bogdan dan Taylor dalam Kaelan 2005: 5 metode kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata,
catatan-catatan yang berhubungan dengan makna, nilai serta pengertian. Hal senada juga diungkapkan oleh Whitney dalam Nazir 1988:63 metode penelitian kualitatif
hampir sama dengan metode deskriptif, yaitu suatu metode dengan pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat.
3.2 Teknik Pengumpulan Data
Penelitian untuk membongkar ideologi feminisme yang terdapat dalam Angkatan tahun 1970 dan Angkatan tahun 2000 menggunakan teknik kepustakaan.
Universitas Sumatera Utara
Teknik ini dilakukan untuk memperoleh data-data dan informasi-informasi mengenai objek penelitian Semi, 1993: 8. Teknik ini digunakan karena pada penelitian ini,
sumber data yang tertulis lebih mendominasi. Adapun langkah-langkah yang diterapkan dalam mengumpulkan data ini
sebagai berikut. 1
Peneliti memulai dengan membaca secara cermat dan kritis untuk mengumpulkan data-data yang berkaitan. Pembacaan ini dimaksudkan untuk
memahami makna sumber-sumber data. 2
Semaksimal mungkin membaca kembali secara berulang-ulang semua sumber informasi yang berkaitan dengan data.
3 Mengumpulkan bagian-bagian penting yang berkaitan dengan masalah.
4 Setelah melakukan ketiga langkah di atas maka peneliti memberi tanda
sebagai bagian yang akan dianalisis lebih lanjut.
3.3 Teknik Analisis Data
Untuk menganalisis data pada penelitian ini digunakan hermeneutika. Hermeneutika berasal dari bahasa Yunani yaitu hermeneuein yang artinya
menafsirkan. Oleh sebab itu menurut Palmer dalam Sumaryono 2000: 24 hermeneutika diartikan sebagai proses mengubah sesuatu atau situasi ketidaktahuan
menjadi mengerti. Hermeneutika adalah metode yang selalu digunakan untuk penelitian karya
sastra Ratna, 2004: 44. Hermeneutika sangat relevan untuk menafsirkan berbagai
Universitas Sumatera Utara
gejala, peristiwa, simbol, dan nilai yang terkandung dalam ungkapan bahasa atau kebudayaan yang terdapat pada kehidupan manusia. Dalam menganalisis data,
hermeneutika memfokuskan pada objek yang behubungan dengan simbol-simbol, bahasa, atau pada teks-teks serta karya budaya lainnya Kaelan, 2005: 80-81. Jadi,
yang harus dilakukan dalam menganalisis data pada penelitian ini adalah pembacaan yang berulang-ulang retroaktif sehingga didapat data-data yang berkaitan dengan
ideologi-ideologi feminisme di dalam karya tersebut. Namun, sebelum sampai ke tahap hermeneutika, analisis dengan menggunakan teknik heuristik adalah langkah
awal yang perlu dilakukan. Heuristik merupakan pembacaan dari awal sampai akhir secara berurutan. Jadi, metode hermeneutika digunakan sesudah pembacaan heuristik
Pradopo, 2001: 84. Dalam penelitian ini data-data dianalisis berdasarkan setiap masalah bukan menganalis per data.
Sebagai seorang peneliti tidak boleh bersikap pasif, maksudnya peneliti tersebut harus merekonstruksikan berbagai makna yang terdapat dalam karya sastra
yang diteliti tersebut. Dalam penelitian menggunakan metode hermeneutika, seorang peneliti harus dapat menginterpretasikan maksud pengarang, dalam hal ini khususnya
yang menyangkut ideologi feminisme dalam karya sastra pengarang perempuan Angkatan 1970 dan Angkatan 2000.
3.4 Teknik Penyajian Analisis Data