B. QUALITY OF WORK LIFE
1. Definisi Quality of Work Life
Quality of work life merujuk pada seberapa efektif lingkungan kerja dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan nilai-nilai personal dari karyawan Kossen,
1987. Walton dalam Walker, 1980 mengatakan bahwa quality of work life
mencakup seberapa efektif lingkungan kerja mampu memenuhi kebutuhan- kebutuhan dan nilai-nilai personal karyawan ketika ia bekerja, yaitu tingkat
dimana anggota dari suatu organisasi kerja mampu untuk memuaskan kebutuhan personal mereka yang penting melalui pengalaman mereka dalam suatu
organisasi. Quality of work life karyawan merupakan salah satu tujuan penting dalam
memenuhi kebutuhan dan keinginan pegawai Cascio, 1986. Cascio 1986 mengatakan bahwa quality of work life dapat didefinisikan sebagai persepsi
karyawan tentang kesejahteraan mental dan fisiknya ketika bekerja. Ada dua
pandangan mengenai maksud dari quality of work life. Pertama, quality of work life adalah sejumlah keadaan dan praktek dari organisasi contoh: pengayaan
penyelia yang demokratis, keterlibatan pekerja, dan kondisi kerja yang aman. Sementara yang kedua, quality of work life adalah persepsi karyawan bahwa
mereka ingin rasa aman, mereka merasa puas, dan mendapatkan kesempatan untuk tumbuh dan berkembang sebagai layaknya manusia Cascio, 1986.
Berdasarkan defenisi yang telah diuraikan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa quality of work life
adalah persepsi seorang karyawan mengenai kesejahteraan, suasana dan pengalamannya di tempat kerja, yang ditandai dengan
21
Universitas Sumatera Utara
kemampuan lingkungan kerja dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan pribadinya di tempat kerja.
2. Komponen Quality Of Work Life
Menurut Walton dalam Kossen, 1987, quality of work life memiliki 8 kategori, antara lain:
a. Kompensasi yang mencukupi dan adil
Mencakup apakah gaji karyawan cukup untuk mempertahankan standard kehidupannya dan apakah gaji yang diterimanya sebanding dengan jumlah
gaji karyawan lain yang memiliki jabatan yang sama. b.
Kondisi kerja yang aman dan sehat Mencakup apakah lingkungan kerja bebas dari bahaya yang dapat melukai dan
membuat karyawan menjadi sakit. c.
Kesempatan untuk berkembang dan menggunakan kapasitas manusia Mencakup bagaimana pekerjaan berhubungan dengan harga diri karyawan,
apakah pekerjaan mengizinkan karyawan untuk menggunakan dan mengembangkan kemampuan dan pengetahuannya, dan apakah karyawan
merasa terlibat dan tertantang oleh pekerjaannya. d.
Kesempatan untuk pertumbuhan berkelanjutan dan rasa aman Mencakup apakah ada kesempatan untuk promosi atau kenaikan pangkat, atau
apakah pekerjaan dipandang sebagai suatu jalan buntu, dan apakah pekerjaan menyediakan rasa aman pada karyawan dan pendapatannya.
22
Universitas Sumatera Utara
e. Perasaan memiliki sense of belonging
Mencakup apakah karyawan merasa sebagai bagian dari kelompok atau terisolasi dari kelompok, apakah rekan kerja saling bersifat suportif atau
sedang berada dalam situasi konflik berkepanjangan, dan apakah lingkungan kerja bebas dari prasangka yang merusak destruktif.
f. Hak-hak karyawan
Mencakup apa hak-hak yang karyawan miliki, apa saja standard dari privasi personal, sikap terhadap ketidaksepakatan, persamaan dalam pemberian
reward, dan akses terhadap prosedur keluhan. g.
Pekerjaan dan ruang hidup total Mencakup bagaimana pekerjaan mempengaruhi peran karyawan dalam
kehidupan personalnya, dan apakah tuntutan lembur, dinas keluar kota, dan pemindahan tugas dianggap sebagai sesuatu yang berlebihan.
h. Tanggung jawab sosial dalam kehidupan kerja
Mencakup apakah karyawan memandang bahwa organisasi bertanggung jawab secara sosial, apakah organisasi menghasilkan produk atau layanan
yang berkontribusi pada rasa harga diri atau kebanggaan karyawan, apakah karyawan terlibat dalam aktivitas yang tidak etis, dan apa-apa saja praktek
kerja organisasi. 23
Universitas Sumatera Utara
C. HUBUNGAN ANTARA QUALITY OF WORK LIFE DENGAN KETERLIBATAN KERJA