PERUMUSAN MASALAH TUJUAN PENELITIAN SISTEMATIKA PENULISAN

work life yang positif akan memprediksikan peningkatan keterlibatan kerja pada karyawan tersebut.

B. PERUMUSAN MASALAH

Adapun masalah yang hendak diteliti oleh peneliti adalah mengenai apakah ada hubungan yang positif antara quality of work life dengan keterlibatan kerja.

C. TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan yang diadakannya penelitian ini adalah untuk melihat hubungan yang positif antara quality of work life dengan keterlibatan kerja pada karyawan.

D. MANFAAT PENELITIAN 1. Manfaat Teoritis

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. untuk semakin memperkaya penelitian-penelitian psikologi yang telah ada. b. untuk dapat dipergunakan sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya dalam bidang psikologi industri dan organisasi. 8 Universitas Sumatera Utara

2. Manfaat Praktis

Adapun manfaat praktis yang dapat diperoleh dari penelitian ini antara lain: a. bagi mahasiswa, penelitian ini dapat semakin memperkaya pengetahuan mahasiswa dalam ilmu psikologi, khususnya bidang psikologi industri dan organisasi mengenai topik quality of work life dan keterlibatan kerja. b. bagi organisasi, penelitian ini dapat memberikan gambaran mengenai bagaimana hubungan antara quality of work life dengan keterlibatan kerja seorang karyawan sehingga dapat menjadi referensi bagi perusahaan untuk melaksanakan program yang mampu meningkatkan quality of work life agar keterlibatan kerja karyawannya semakin meningkat sehingga mampu meningkatkan efektivitas dan efisiensi perusahaan.

E. SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan skripsi penelitian merupakan gambaran mengenai garis besar keseluruhan isi skripsi serta merupakan susunan permasalahan yang akan dikaji dengan langkah-langkah pembahasan yang tersusun dalam bab-bab. Sistematika penulisan skripsi disusun untuk memberikan gambaran yang menyeluruh dan memudahkan dalam memahami isi skripsi. Sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Bab ini berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. 9 Universitas Sumatera Utara Bab II Landasan Teori Bab ini berisi teori-teori yang mendasari pelaksanaan penelitian yang meliputi quality of work life, keterlibatan kerja, hubungan teoritik antara quality of work life dengan keterlibatan kerja, dan hipotesis penelitian. Bab III Metode Penelitian Bab ini berisi identifikasi variabel, definisi operasional dari masing-masing variabel, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel, metode pengumpulan data, validitas dan reliabilitas alat ukur, prosedur penelitian, dan metode analisis data. Bab IV Analisa Data dan Pembahasan Bab ini berisi tentang uraian tentang gambaran subjek penelitian, hasil analisa data utama penelitian, dan pembahasan. Bab V Kesimpulan dan Saran Bab ini berisi tentang kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan dan saran peneliti terhadap penelitian. 10 Universitas Sumatera Utara

BAB II LANDASAN TEORI

A. KETERLIBATAN KERJA 1. Definisi Keterlibatan Kerja

Lodahl dan Kejner dalam Cohen, 2003 mendefinisikan keterlibatan kerja sebagai internalisasi nilai-nilai tentang kebaikan pekerjaan atau pentingnya pekerjaan bagi keberhargaan seseorang. Keterlibatan kerja sebagai tingkat sampai sejauh mana performansi kerja seseorang mempengaruhi harga dirinya dan tingkat sampai sejauh mana seseorang secara psikologis mengidentifikasikan diri terhadap pekerjaannya atau pentingnya pekerjaan dalam gambaran diri totalnya. Individu yang memiliki keterlibatan yang tinggi lebih mengidentifikasikan dirinya pada pekerjaannya dan menganggap pekerjaan sebagai hal yang sangat penting dalam kehidupannya. Rabinowitz dan Hall dalam Kanungo, 1982 mendefinisikan keterlibatan keja ke dalam dua kategori. Pertama, keterlibatan kerja dipandang sebagai suatu “performance self-esteem contingency,” dimana menurut definisi ini, keterlibatan kerja adalah tingkat sampai sejauh mana harga diri self-esteem individu dipengaruhi oleh tingkat performansinya ketika bekerja. Sehingga, keterlibatan kerja yang lebih rendah atau yang lebih tinggi menunjukkan harga diri yang lebih rendah atau yang lebih tinggi yang diperoleh ketika bekerja. Kedua, keterlibatan kerja sebagai suatu identifikasi psikologis dengan pekerjaan seseorang. Menurut Lawler dan Hall dalam Kanungo, 1982, keterlibatan kerja merujuk pada 11 Universitas Sumatera Utara