5 Perasaan memiliki
5, 22, 40, 53 14, 34, 48, 61
8 12,5
6 Hak-hak karyawan
10, 29, 46, 62 6, 19, 38, 56 8
12,5 7
Pekerjaan dan ruang hidup total
16, 28, 35, 63 7, 24, 43, 54 8
12,5 8
Tanggung jawab sosial dalam kehidupan kerja
8, 15, 30, 50 20, 37, 44, 59
8 12,5
Total 32
32 64
100
E. UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS ALAT UKUR 1. Uji Validitas
Azwar 2007 mendefinisikan validitas tes atau validitas alat ukur adalah sejauh mana tes itu mengukur apa yang dimaksudkannya untuk diukur, artinya
derajat fungsi mengukurnya suatu tes atau derajat kecermatan suatu tes. Untuk mengkaji validitas alat ukur dalam penelitian ini, peneliti melihat alat ukur
berdasarkan arah isi yang diukur yang disebut dengan validitas isi content validity. Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian
terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat professional judgment. Validitas isi mengukur sejauh mana aitem-aitem dalam tes mencakup keseluruhan
kawasan isi objek yang hendak diukur atau sejauh mana isi tes mencerminkan ciri atribut yang hendak diukur.
2. Uji Daya Beda Aitem
Uji daya beda aitem dilakukan untuk melihat sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki atribut
dengan yang tidak memiliki atribut yang akan diukur Azwar, 2004. Komputasi ini menghasilkan koefisien korelasi aitem total yang dapat dilakukan dengan
36
Universitas Sumatera Utara
menggunakan formula koefisien korelasi Pearson Product Moment Azwar, 2004. Uji daya beda aitem ini akan dilakukan pada alat ukur yang dalam
penelitian ini adalah skala keterlibatan kerja dan quality of work life. Setiap butir pernyataan pada alat ukur ini akan dikorelasikan dengan skor total alat ukur.
Prosedur pengujian ini menggunakan taraf signifikansi 5 p0,05. Besarnya koefisien korelasi aitem total bergerak dari 0 sampai dengan
1,00 dengan nilai positif dan negatif. Semakin baik daya diskriminasi aitem maka koefisien korelasinya semakin mendekati angka 1,00 Azwar, 2004. Batasan nilai
indeks daya beda aitem r
ix
dalam penelitian ini adalah 0.3, sehingga setiap aitem yang memiliki nilai r
ix
≥0,3 saja yang akan digunakan dalam pengambilan data yang sebenarnya.
3. Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas terhadap hasil skala dilakukan bila aitem-aitem yang terpilih lewat prosedur analisis aitem telah dikompilasi menjadi satu. Sebuah alat
ukur dikatakan reliabel ketika skor yang dihasilkan dari alat ukur tersebut bebas dari kesalahan pengukuran Kaplan Saccuzzo, 2005. Menurut Anastasi dan
Urbina 1997, reliabilitas merupakan konsistensi skor yang dihasilkan seseorang ketika ia kembali mengisi alat ukur yang sama pada waktu yang berbeda, atau
dengan alat ukur yang berbeda dengan aitem yang ekivalen, atau di bawah kondisi pengujian variabel yang lain. Suatu alat ukur yang digunakan dalam penelitian
dasar sudah dapat dikatakan reliabel dan akurat jika memiliki koefisien α sebesar 0.7 – 0.8 Kaplan Saccuzzo, 2005. Uji reliabilitas alat ukur ini menggunakan
37
Universitas Sumatera Utara
pendekatan Cronbach’s alpha coefficient. Penghitungan koefisien reliabilitas dalam uji coba dilakukan dengan menggunakan program SPSS version 16.0 For
Windows.
F. HASIL UJI COBA ALAT UKUR