Distribusi Rerata Nilai GFR Berdasarkan Variabel

Tabel 9. Distribusi rerata kadar creatinin serum berdasarkan variabel Karakteristik Rerata Kadar Creatinine serum mgdL SD p Jenis kelamin Laki-laki Perempuan Umur 60-65 Tahun 60 Tahun Suku Batak Karo Jawa Mandaling Aceh Pendidikan SD SLTP SLTA Akademi PT Pekerjaan PNS Pensiunan IRT Wiraswasta Petani 1,011 0,987 0,962 1,027 0,982 0,949 0,960 1,265 0,987 1,014 1,122 0,924 1,038 0,964 1,020 1,083 0,894 0,950 0,970 0,222 0,282 0,177 0,284 0,299 0,166 0,183 0,266 0,295 0,189 0,359 0,170 0,347 0,185 0,248 0,293 0,132 0,295 0,310 0,783 0,456 0,261 0,640 0,655 Uji t-independent Uji ANOVA

1.3.2. Distribusi Rerata Nilai GFR Berdasarkan Variabel

Berdasarkan jenis kelamin, rerata nilai GFR dan SD adalah 84,6 ± 19,7 mLmenit1,73m 2 pada laki-laki dan 67,5 ± 17,2 mLmenit1,73m 2 pada wanita. Hasil analisa dengan menggunakan uji T Independent menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan rerata nilai GFR berdasarkan jenis kelamin p=0,01. Berdasarkan umur, rerata nilai GFR dan SD adalah 78,3 ± 23,6 mLmenit1,73m 2 pada kelompok usia 60- 65 tahun dan 76,7 ± 18,4 mLmenit1,73m 2 pada kelompok usia 60 tahun. Dengan mengunakan uji T Independent menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari rerata nilai GFR berdasarkan kelompok umur p=0,811. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan suku, rerata nilai GFR yang tertinggi dijumpai pada suku Batak yaitu 82,2 ± 26,4 mLmenit1,73m 2 dan terendah pada suku Mandaling yaitu 65,0 ± 14,8 mLmenit1,73m 2 . Hasil analisa dengan menggunakan uji ANOVA menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan rerata nilai GFR berdasarkan suku p=0,839. Berdasarkan tingkat pendidikan, rerata nilai GFR yang tertinggi dijumpai pada subjek tamatan Sarjana yaitu 82,3 ± 17,3 mLmenit1,73m 2 dan terendah pada tamatan SLTP yaitu 69,6 ± 27,8 mLmenit1,73m 2 . Hasil analisa dengan menggunakan uji ANOVA menunjukkan tidak terdapat perbedaan rerata nilai GFR berdasarkan tingkat pendidikan p=0,737. Berdasarkan pekerjaan, rerata nilai GFR yang tertinggi dijumpai pada wiraswasta yaitu 92,7 ± 27,5 mLmenit1,73m 2 dan terendah pada pensiunan yaitu 72,0 ± 22,1 mLmenit1,73m 2 . Hasil analisa dengan menggunakan uji ANOVA menunjukkan tidak terdapat perbedaan rerata nilai GFR berdasarkan pekerjaan p = 0,550. Universitas Sumatera Utara Tabel 10. Distribusi rerata nilai GFR berdasarkan variabel Karakteristik Rerata Nilai GFRmLmenit1,73m 2 SD p Jenis kelamin Laki-laki Perempuan Umur 60-65 Tahun 60 Tahun Suku Batak Karo Jawa Mandaling Aceh Pendidikan SD SLTP SLTA Akademi PT Pekerjaan PNS Pensiunan IRT Wiraswasta Petani 84,6 67,5 78,3 76,6 82,2 76,8 76,3 65,0 79,3 70,4 65,3 81,0 81,7 82,3 77,4 72,0 73,3 92,7 86,3 19,8 17,2 23,6 18,4 26,4 15,9 21,4 14,8 16,3 15,4 29,9 15,1 27,3 17,3 16,3 21,1 10,0 27,5 42,0 0,011 0,811 0,732 0,456 0,550 Uji t-independent Uji ANOVA 1.4. Distribusi Penilaian Fungsi Kognitif Berdasarkan Variabel 1.4.1. Distribusi Rerata Skor MMSE Berdasarkan Variabel Berdasarkan jenis kelamin, rerata skor MMSE dan SD adalah 27,05 ± 1,60pada laki- laki dan 25,47 ± 2,29 pada wanita. Hasil analisa dengan menggunakan uji T Independent menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan rerata skor MMSE berdasarkan jenis kelamin p=0,022. Pada studi-studi lain tidak dijumpai perbedaan skor MMSE berdasarkan jenis kelamin. Di studi ini dijumpai bisa disebabkan oleh jumlah sampel yang sedikit dan kebetulan sampel dengan pendidikan yang lebih rendah adalah wanita. Berdasarkan umur, rerata skor MMSE dan SD adalah 26,50 ± Universitas Sumatera Utara 2,17 padakelompok usia 60-65 tahun dan 26,29 ± 2,03 pada kelompok usia 60 tahun. Dengan mengunakan uji T Independent menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari rerata skor MMSE berdasarkan kelompok umur p=0,768. Berdasarkan suku, rerata skor MMSE yang tertinggi dijumpai pada suku Karo yaitu 27,20 ± 1,55 dan terendah pada suku Jawa dan Aceh yaitu 25,00 ± 2,38 dan 25,00±1,73.. Hasil analisa dengan menggunakan uji ANOVA menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan rerata skor MMSE berdasarkan suku p=0,153. Berdasarkan tingkat pendidikan, rerata skor MMSE yang tertinggi dijumpai pada subjek tamatan Sarjana yaitu 28,00 ± 0,70 dan terendah pada tamatan SD yaitu 23,60 ± 1,67. Hasil analisa dengan menggunakan uji ANOVA menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna rerata skor MMSE berdasarkan tingkat pendidikan p=0,001. Berdasarkan pekerjaan, rerata skor MMSE yang tertinggi dijumpai pada PNS yaitu 27,23 ± 1,36dan terendah pada Petani yaitu 24,00 ± 2,00. Hasil analisa dengan menggunakan uji ANOVA menunjukkan tidak terdapat perbedaan rerata skor MMSE berdasarkan pekerjaan p = 0,109. Universitas Sumatera Utara Tabel 11. Distribusi rerata skor MMSE berdasarkan variabel Karakteristik Rerata Skor MMSE mLmenit1,73m 2 SD p Jenis kelamin Laki-laki Perempuan Umur 60-65 Tahun 60 Tahun Suku Batak Karo Jawa Mandaling Aceh Pendidikan SD SLTP SLTA Akademi PT Pekerjaan PNS Pensiunan IRT Wiraswasta Petani 27,05 25,47 26,50 26,29 26,64 27,20 25,00 27,00 25,00 23,60 25,40 26,60 26,67 28,00 27,23 26,44 25,57 26,67 24,00 1,60 2,29 2,17 2,03 2,01 1,55 2,38 1,16 1,73 1,67 2,30 1,65 1,75 0,70 1,36 2,46 1,98 2,31 2,00 0,022 0,768 0,153 0,001 0,109 Uji t-independent Uji ANOVA 1.5. Hubungan Nilai GFR dengan Fungsi Kognitif 1.5.1. Hubungan Nilai GFR dengan Skor MMSE