demensia presentasi atipikal, hidrosefalus normotensif, tes sifilis +, penyengatan meningeal pada CT scan.
5. Pemeriksaan genetika
Apolipoprotein E APOE adalah suatu protein pengangkut lipid polimorfik yang memiliki 3 allel yaitu epsilon 2, epsilon 3, dan epsilon 4. setiap allel
mengkode bentuk APOE yang berbeda. Meningkatnya frekuensi epsilon 4 diantara penyandang demensia Alzheimer tipe awitan lambat atau tipe sporadik
menyebabkan pemakaian genotif APOE epsilon 4 sebagai penanda semakin meningkat.
1.6 Diagnosa banding demensia Asosiasi Alzheimer Indonesia,2003
1.6.1 Delirium
Delirium adalah keadaan akut dan serius, dapat mengancam jiwa. Dapat disebabkan oleh berbagai penyakit, gangguan metabolik dan reaksi obat.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1. Perbedaan klinis Delirium dengan Demensia
Delirium
Awitan akut dengan waktu awitan diketahui dengan tepat
Perjalanan klinis akut, berlangsung sampai berhari-hari sampai mingguan
Biasanya reversibel Disorientasi terjadi pada fase awal penyakit
Fluktuasi dari jam kejam Perubahan fisiologis yang nyata
Tingkat kesadaran yang berfluktuasi Gangguan siklus tidur-bangun bervariasi
dari jam ke jam Gangguan psikomotor jelas terjadi pada fase
awal
Demensia
Awitan tidak jelas dengan waktu awitan tidak diketahui
Perjalanan klinis perlahan, bertahap dan progresif memburuk
Biasanya irreversible Disorientasi terjadi pada fase lanjut
Fluktuasi ringan dari hari ke hari Perubahan fisiologis tidak begitu nyata
Rentang waktu atensi normal Gangguan siklus tidur-bangun bervariasi dari
siang ke malam
Gangguan psikomotor terjadi pada fase lanjut
1.6.2. Pseudodemensia
Depresi dapat mempengaruhi status kognisi penyandang, oleh sebab itu sebelum mencari etiologi demensia perlu dipastikan apakah penyandang
mengalami demensia atau pseudodemensia karena depresi.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2. Perbedaan klinis Pseudodemendia dengan Demensia Gambaran klinis
Pseudodemensia Demensia
Awitan onset
Mood tingkah laku
Pandangan tentang diri sendiri
Keluhan terkait
Durasi
Alasan konsultasi
Riwayat hidup sebelumnya Akut dengan perubahaan
tingkah laku Banyak keluhan; seperti
tidak dapat melakukan test tetapi hasil test objektif baik
Jelek
Ansietas, insomnia, anoreksia
Bervariasi dapat berhenti spontan setelah terapi
Rujukan sendiri
Riwayat psikiatri Perlahan, berbulan-bulan
Test neuropsikologis jelek tetapi penyandang berusaha
meminimalkanmerasion aliasasi kekurangannya
Normal
Jarang, kadang-kadang insomnia
Keluhan progresif perlahan dalam berbulan-bulan-bertahun
Penyandang dibawa oleh keluarga yang merasakan
perubahan memori, kepribadian dan tingkah laku
Tidak jarang ditemukan riwayat keluarga dengan demensia
1.7 Pemeriksaan neuropsikologis