Gangguang Fungsi Kognitif yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Demensia adalah suatu sindroma penurunan kemampuan intelektual Mild Cognitive Impairment adalah stage intermediate antara kognisi Penderita Diabetes Melitus adalah penderita dengan gejal

3. Penderita DM dengan gangguan kesadaran 4. Penderita DM dengan afasia, tidak bisa berbahasa Indonesia

2.5 Besar Sampel:

Besar sampel dihitung menurut rumus z α+z n = [ ]² + 3 0,5 ln [1+r1-r] r = perkiraan koefisien korelasi antara GFR dengan MMSE, diperolah dari perhitungan data awal = 0,308 Z α = nilai baku normal dengan label Z yang besarnya tergantung pada nilai α yang ditentukan. Untuk α=0,05 maka Zα=1,96 Z = nilai baku normal dengan label Z yang besarnya tergantung pada nilai yang ditentukan. Untuk =0,1 maka Z =1,282 n = jumlah sampel 1,96+1,282 n = [ ]² + 3 0,5 ln [1+0,3081-0,308] n= 34,99 ~ 35

3. Batasan operasional

3.1 Gangguang Fungsi Kognitif yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

demensia dan mild cognitive impairment.

3.2 Demensia adalah suatu sindroma penurunan kemampuan intelektual

progresif yang menyebabkan deteriorasi kognisi dan fungsional, sehingga mengakibatkan gangguan fungsi sosial, pekerjaan dan aktivitas sehari-hari. Asosiasi Alzheimer Indonesia,2003. Pada penelitian ini pasien ditegakkan Universitas Sumatera Utara menderita demensia jika skor MMSE sesuai dengan batasan untuk demensia yang disesuikan dengan umur dan tingkat pendidikan. Sedang berdasarkan CDR pasien masuk kategori demensia jika skornya 1 atau lebih.

3.3 Mild Cognitive Impairment adalah stage intermediate antara kognisi

normal dan demensia. Berdasarkan skor MMSE dikategorikan MCI jika skor MMSEnya kurang dari 1,5 standar deviasi dari skor rerata populasi normatif yang disesuaikan dengan umur dan tingkat pendidikan. Penelitian ini menggunakan skor nomatif penelitian Crum dkk tahun 1993. Sedangkan berdasarkan CDR, pasien dikategorikan MCI jika skornya 0,5.

3.4 Penderita Diabetes Melitus adalah penderita dengan gejala keluhan khas

DM antara lain poliuri, polidipsi, polipagi, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya dan pemeriksaan glukosa darah sewaktu diatas atau sama dengan 200 mgdl Perkumpulan Endokrin Indonesia, 2006. Atau penderita yang telah mendapat terapi obat anti hiperglikemia oral maupun terapi insulin. Pada penelitian ini tidak dibedakan penderita DM dengan kontrol glikemik yang baik atau yang tidak terkontrol. Juga tidak dibedakan yang mendapat terapi satu macam obat atau yang lebih. 3.5 Riwayat Stroke adalah adanya riwayat serangan yang ditandai dengan timbulnya suatu gangguan fungsi neurologis akibat gangguan pada pembuluh darah otak yang timbul secara mendadak atau secara cepat berlangsung 24 jam atau lebih. Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan neurologis.

3.6 Mini Mental State Examination MMSE adalah suatu pengukuran