Tempat dan Waktu Instrumen Rancangan Kerangka Operasional: Analisa Statistik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

1. Tempat dan Waktu

Penelitian dilakukan pada Poliklinik Endokrin Ilmu Penyakit Dalam, RSUP H. Adam Malik FK USU Medan dari tanggal 14 Juni 2010 sampai 31 Januari 2011.

2. Subjek

Subjek penelitian diambil dari populasi pasien rumah sakit. Penentuan subjek penelitian dilakukan menurut metode non random jenis konsekutif.

2.1 Populasi sasaran:

Semua pasien diabetes melitus yand telah ditegakkan sebagai penderita DM dengan pemeriksan gula darah.

2.2 Populasi terjangkau:

Semua penderita DM yang dirawat jalan di Poli Endokrin RSUP H Adam Malik Medan.

2.3 Kriteria Inklusi:

1. Penderita DM yang dirawat jalan di Poli Endokrin 2. Penderita berusia ≤65 thn. 3. Pasien yang ditegakkan menderita DM berdasarkan klinis dan laboratorium sesuai konsesus Perkeni 2006 atau pasien yang telah mendapat terapi obat anti diabetik oral dan atau insulin. 4. Penderita DM yang diperiksa kadar creatinine serumnya

2.4 Kriteria Eksklusi :

1. Penderita DM dengan riwayat Stroke 2. Panderita DM dengan riwayat penyakit Epilepsi Universitas Sumatera Utara 3. Penderita DM dengan gangguan kesadaran 4. Penderita DM dengan afasia, tidak bisa berbahasa Indonesia

2.5 Besar Sampel:

Besar sampel dihitung menurut rumus z α+z n = [ ]² + 3 0,5 ln [1+r1-r] r = perkiraan koefisien korelasi antara GFR dengan MMSE, diperolah dari perhitungan data awal = 0,308 Z α = nilai baku normal dengan label Z yang besarnya tergantung pada nilai α yang ditentukan. Untuk α=0,05 maka Zα=1,96 Z = nilai baku normal dengan label Z yang besarnya tergantung pada nilai yang ditentukan. Untuk =0,1 maka Z =1,282 n = jumlah sampel 1,96+1,282 n = [ ]² + 3 0,5 ln [1+0,3081-0,308] n= 34,99 ~ 35

3. Batasan operasional

3.1 Gangguang Fungsi Kognitif yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

demensia dan mild cognitive impairment.

3.2 Demensia adalah suatu sindroma penurunan kemampuan intelektual

progresif yang menyebabkan deteriorasi kognisi dan fungsional, sehingga mengakibatkan gangguan fungsi sosial, pekerjaan dan aktivitas sehari-hari. Asosiasi Alzheimer Indonesia,2003. Pada penelitian ini pasien ditegakkan Universitas Sumatera Utara menderita demensia jika skor MMSE sesuai dengan batasan untuk demensia yang disesuikan dengan umur dan tingkat pendidikan. Sedang berdasarkan CDR pasien masuk kategori demensia jika skornya 1 atau lebih.

3.3 Mild Cognitive Impairment adalah stage intermediate antara kognisi

normal dan demensia. Berdasarkan skor MMSE dikategorikan MCI jika skor MMSEnya kurang dari 1,5 standar deviasi dari skor rerata populasi normatif yang disesuaikan dengan umur dan tingkat pendidikan. Penelitian ini menggunakan skor nomatif penelitian Crum dkk tahun 1993. Sedangkan berdasarkan CDR, pasien dikategorikan MCI jika skornya 0,5.

3.4 Penderita Diabetes Melitus adalah penderita dengan gejala keluhan khas

DM antara lain poliuri, polidipsi, polipagi, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya dan pemeriksaan glukosa darah sewaktu diatas atau sama dengan 200 mgdl Perkumpulan Endokrin Indonesia, 2006. Atau penderita yang telah mendapat terapi obat anti hiperglikemia oral maupun terapi insulin. Pada penelitian ini tidak dibedakan penderita DM dengan kontrol glikemik yang baik atau yang tidak terkontrol. Juga tidak dibedakan yang mendapat terapi satu macam obat atau yang lebih. 3.5 Riwayat Stroke adalah adanya riwayat serangan yang ditandai dengan timbulnya suatu gangguan fungsi neurologis akibat gangguan pada pembuluh darah otak yang timbul secara mendadak atau secara cepat berlangsung 24 jam atau lebih. Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan neurologis.

3.6 Mini Mental State Examination MMSE adalah suatu pengukuran

fungsi kognitif yang pertama kali digunakan oleh Folstein. Skor mulai dari 0 Universitas Sumatera Utara sampai dengan 30. Skor dibawah 24 menunjukkan gangguan fungsi kognitif. Asosiasi Alzheimer Indonesia,2003

3.7 Clinical Dementia Rating CDR adalah penelitian fungsi kognitif yang

penilaiannya berdasarkan gangguan memori, orientasi, pengambilan keputusan, aktivitas sosialmasyarakat, pekerjaan rumah, hobi dan perawatan diri. Asoisasi Alzheimer Indonesia,2003

3.8 Glomerular Filtration Rate GFR adalah estimasi Laju Filtrasi

Glomerulus yang dihitung dengan menggunakan perhitungan berdasar kan kadar serum creatinine dengan metode perhitungan MDRD. Rumus perhitungan GFR dengan metode MDRD adalah sbb: GFR=186XSerum Creatinine -1.154 XUmur -0.203 dikali faktor 0.742 untuk wanita. Kidney Disease Outcome Quality Initiative, KDOQI 2000

3.8 CKD menurut nilai GFR digolongkan menurut NKF-KDOQI

Stage Deskripsi GFR mlmnt1.73 m² I Kerusakan ginjal dengan GFR Normal atau meningkat ≥90 II Kerusakan ginjal dengan pe ↓ GFR ringan 60-89 III Kerusakan ginjal dengan pe ↓ GFR sedang 30-59 IV Kerusakan ginjal dengan pe ↓ GFR berat 15-29 V Gagal ginjal ESRD 15

4. Instrumen

4.1. Pemeriksaan Creatinie Serum Pemeriksaan creatinine serum diukur dengan mengunakan Cobas 6000, dengan metode Jaffe. Universitas Sumatera Utara 4.2. Glomerular Filtration Rate dihitung menggunakan perhitungan MDRD. 4.3. Fungsi kognitif dinilai dengan menggunakan MMSE dan CDR

5. Rancangan

Jenis penelitian ini adalah observasional dengan penumpulan data secara cross- sectional potong lintang dengan sumber data primer yang diperoleh dari semua penderita DM yang berobat di Poliklinik Endokrin RSUP H. Adam Malik Medan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. a. Studi observasional digunakan untuk memperoleh gambaran distribusi nilai GFR, MMSE, dan CDR pada subjek penelitian. Studi ini juga digunakan untuk memperoleh gambaran distribusi penderita MCI dan demensia pada penderita DM yang menjadi subjek penelitian dengan tingkatan GFR yang berbeda. b. Studi korelasi digunakan untuk menilai hubungan antara nilai GFR dengan ganguan fungsi kognitif, yang menggunakan MMSE dan CDR.

6. Pelaksanaan Penelitian

6.1. Pengambilan Sampel

Semua penderita DM yang berobat jalan ke Poliklinik Endokrin RSUP H. Adam Malik Medan yang yang diambil secara konsekutif yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, yang diambil darah venanya tanpa berpuasa terlebih dahulu. Spesimen darah tersebut langsung dikirim ke Laboratorium Patologi Klinik RSUP H. Adam Malik Medan untuk dilakukan pemeriksaan. Pemeriksaan fungsi kognitif dilakukan oleh peneliti. Universitas Sumatera Utara

6.2. Variabel yang diamati

Variabel bebas : nilai GFR Variabel terikat : gangguan fungsi kognitif

7. Kerangka Operasional:

Penderita Diabetes Melitus Anamnesa Pemeriksaan fisik umum Pemeriksaan neurologi Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi Penilaian fungsi kognitif : MMSE, CDR Penilaian fungsi ginjal : GFR Analisa Data

8. Analisa Statistik

Data akan dianalisa secara statistik dengan bantuan program SPSS versi 15.0. Analisa dan penyajian data dilakukan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 1. Analisis deskriptik digunakan untuk melihat karakteristik demografi, tingkat pendidikan, kadar creatinine serum, nilai GFR dan fungsi kognitif yang dinilai menggunakan MMSE dan CDR. 2. Untuk mengetahui perbedaan kadar creatinine serum dan nilai GFR berdasarkan jenis kelamin digunakan Uji T independent, sedangkan berdasarkan suku, tingkat pendidikan dan pekerjaan digunakan Uji Anova. 3. Untuk mengetahui hubungan nilai GFR dengan skor MMSE digunakan korelasi Pearson. 4. Untuk mengetahui perbedaan rerata nilai GFR dengan fungsi kognitif yang dinilai dengan MMSE dan CDR digunakan uji t-independent. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. HASIL PENELITIAN

1.1. Karakteristik Subjek Penelitian

Dari keseluruhan pasien DM yang berobat jalan ke Poli Endokrinologi RSUP H.Adam Malik Medan pada periode Juli 2010 hingga Januari 2011, terdapat 35 pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sehingga diikutkan dalam penelitian. Dari 35 orang subjek yang dianalisa, terdiri dari 20 pria 57,1 dan 15 wanita 42,9. Rerata usia subjek adalah 58,09 ± 5,92 tahun dengan rentang usia 45 tahun hingga 65 tahun, dimana usia terbanyak adalah 65 tahun yaitu 7 orang 20,0. Dari seluruh subjek, suku terbanyak adalah suku Karo yaitu 10 orang 28,6, dan Batak Toba 9 orang 25,7. Dari 35 subjek penelitian, tingkat pendidikan yang paling banyak adalah SLTA dan Perguruan Tinggi masing-masing 9 orang 25,7, dan jenis pekerjaan yang paling banyak adalah Pegawai Negeri Sipil PNS dengan jumlah 14 orang 40,0. Data lengkap mengenai karakteristik subjek penelitian ini disajikan pada tabel berikut. Universitas Sumatera Utara