Permasalahan Pembatasan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Metodologi Penelitian

Begitu pula dengan limbahnya. Hal tersebutlah yang ingin coba dimanfaatkan pengelolaan limbah tersebut. Karena polipropilena mempunyai sifat sangat kaku, berat jenis rendah, tahan terhadap bahan kimia, asam, basa, tahan terhadap panas dan tidak mudah retak Anonim, 2010a. Pada campuran antara aspal dengan agregat yang ditambahkan bahan aditif polipropilena hanya akan terjadi ikatan fisis sehingga membuat bahan aditif yang ditambahkan hanya berfungsi sebagai agregat. Perlunya penggunaan bahan peroksida seperti dikumil peroksida sebagai inisiator dan juga penambahan maleat anhidrat sebagai pengikat sambung silang crosslinker dalam campuran aspal tersebut, akan menghasilkan ikatan kimia yang kuat dalam campuran aspal tersebut dan menyebabkan agregat terperangkap diantara ikatan sambung silang yang terjadi antara aspal dengan polipropilena. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti ingin mencoba melakukan penelitian tentang pemanfaatan polipropilena daur ulang yang dicampurkan dengan aspal untuk pembuatan aspal polimer menggunakan proses ekstruksi . Pemanfaatan polipropilena daur ulang ini diharapkan dapat meningkatkan ketahanan dan memperbaiki kualitas campuran aspal tersebut.

1.2 Permasalahan

Adapun yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini yaitu : 1. Apakah aspal dapat dibuat dengan mencampurkan polipropilena daur ulang yang dicampur bersama agregat pasir dengan adanya dikumil peroksida DCP dan maleat anhidrat MAH menggunakan proses ekstruksi. 2. Apakah pemanfaatan polipropilena daur ulang efektif dapat meningkatkan ketahanan terhadap tekanan, ketahanan terhadap air, sifat termal, kelekatan antara aspal dengan polipropilena, dan sifat morfologi dari campuran aspal dengan agregat pasir. Universitas Sumatera Utara

1.3 Pembatasan Masalah

Pada penelitian ini sampel yang digunakan yaitu : 1. Bahan aspal yang dipergunakan yaitu aspal import asal iran dengan angka penetrasi 6070 yang dibeli dari distributor PT. Gudang Aspal 51. 2. Bahan polimer yang dipergunakan yaitu bahan polipropilena daur ulang dari plastik minuman ”Aqua” gelas. 3. Bahan agregat yang digunakan merupakan pasir halus yang dibeli dari toko panglong CV. Setia Jaya.

1.4 Tujuan Penelitian

Pada penelitian ini sampel yang digunakan yaitu : 1. Untuk mengetahui apakah aspal dapat bercampur secara sempurna dengan polipropilena daur ulang yang dicampur dengan agregat pasir dengan adanya dikumil peroksida DCP dan maleat anhidrat MAH menggunakan proses ekstruksi. 2. Untuk melihat efektivitas polipropilena daur ulang dengan aspal dalam hal peningkatan ketahanan terhadap tekanan, ketahanan terhadap air, sifat termal, kelekatan antara aspal dengan polipropilena, dan sifat morfologi dari campuran aspal dengan agregat pasir.

1.5 Manfaat Penelitian

1. Sebagai informasi tambahan mengenai pemanfaatan polipropilen daur ulang sebagai bahan aditif dalam pembuatan aspal polimer. 2. Sebagai solusi terhadap permasalahan pembangunan jalan raya sehingga dihasilkan kualitas aspal yang lebih baik dan lebih tahan lama lebih tahan terhadap tekanan, dan tahan terhadap air. Universitas Sumatera Utara

1.6 Metodologi Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan yaitu : 1. Tahapan Persiapan Agregat Pasir Halus dan Polipropilena 2. Tahapan Pembuatan Aspal Polimer Pada tahap ini polipropilen dengan aspal dicampurkan, dan ditambahkan dengan agregat. Lalu berturut-turut ditambahkan inisiator Dikumil Peroksida DCP, dan crosslinking Maleat Anhidrat MAH yang kemudian diblending menggunakan ekstruder, dan dicetak melalui Hot Compressor. 3. Tahapan Karakterisasi Aspal Polimer Uji yaitu dengan kuat tekan, daya serap air, termal dengan DTA, gugus fungsi dengan FTIR, dan foto SEM. Variabel yang dilakukan dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel Tetap : Agregat pasir halus 300 gram,DCP 1 gram dan MAH 1 gram. 2. Variabel Bebas : Polipropilena 40, 30, 20, 10, dan 0 gram Aspal 60, 70, 80, 90, dan 100 gram 3. Variabel Terikat : Kekuatan tekan, daya serap air, sifat termal.

1.7 Lokasi Penelitian