Hasil Pengujian Dengan Spektroskopi FT-IR Hasil Pengujian Dengan SEM

Pengujian DTA dilakukan untuk menentukan nilai temperatur kritis atau transisi gelas T g dan nilai temperatur maksimum T m . Dimana untuk pengukuran T g atau T m dimulai dari puncak peak DTA yang ditarik garis lurus sampai memotong garis penunjuk temperatur, selanjutnya titik potong tersebut ditandai, dan diturunkan dua skala kebawah sehingga didapat titik potong yang baru, dari titik potong ini ditarik garis lurus menuju skala temperatur 15 mv. Hasil yang diperoleh menjadi nilai T g ataupun T m yang dinyatakan dalam skala o C.

4.1.4 Hasil Pengujian Dengan Spektroskopi FT-IR

Pengujian dengan menggunakan Spektroskopi FT-IR dilakukan untuk mengetahui perubahan gugus fungsi yang terdapat pada campuran aspal sebelum dan setelah penambahan polipropilena. Pengujian ini dilakukan terhadap campuran aspal dengan polipropilena variasi 70:30 dan campuran aspal tanpa penambahan polipropilena. Berikut gambar spektrum hasil pengujian dengan FT-IR. Gambar 4.6 Spektrum Campuran Aspal Dengan Polipropilena 70:30 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.7 Spektrum Campuran Aspal Tabel 4.3 Bilangan Gelombang Campuran Aspal Dan Polipropilena 70:30 dan Bilangan Gelombang Campuran Aspal No Sampel Bilangan Gugus Fungsi Gelombang cm -1 Gambar 4.6 Campuran Aspal 2920,10 CH alifatis Dengan Polipropilena 1603,58 C=C 70:30 1459,10 CH 2 1377,90 CH 3 1167,37 C-O 841,46 =C-H Gambar 4.7 Campuran Aspal 3412,01 - OH hidroksil 2921,34 CH alifatis 1624,61 C=C 1462,56 CH 2 1376,58 CH 3 1032,40 C-O Universitas Sumatera Utara

4.1.5 Hasil Pengujian Dengan SEM

Pengujian dengan SEM dilakukan untuk menganalisis struktur permukaan dari sampel sehingga dapat dibandingkan perubahan struktur permukaan pada campuran aspal sebelum dan sesudah penambahan polipropilena, juga sebelum dan sesudah dilakukan pengujian kuat tekan. Telah dilakukan pengujian SEM ini terhadap tiga sampel yaitu campuran aspal, campuran aspal dengan polipropilena 70:30 sebelum pengujian kuat tekan, dan campuran aspal dengan polipropilena 70:30 setelah pengujian kuat tekan. Dan ketiga jenis sampel yang diujikan tersebut dianalisis dengan ukuran perbesaran 2500 kali yang hasilnya masing-masing dapat dilihat pada Gambar 4.8, Gambar 4.9, dan Gambar 4.10 berikut, dan untuk hasil lebih lengkap dapat dilihat pada Lampiran 1, 2, dan 3. Gambar 4.8 Foto SEM Campuran Aspal Perbesaran 2500 kali Universitas Sumatera Utara Gambar 4.9 Foto SEM Campuran Aspal Dan Polipropilena Sebelum Pengujian Perbesaran 2500 kali Gambar 4.10 Foto SEM Campuran Aspal Dan Polipropilena Setelah Pengujian Perbesaran 2500 kali Universitas Sumatera Utara

4.2 Pembahasan